Ritual Wilujengan 100 Hari Wafatnya Gusti Mangku Dihadiri 400-an Undangan

  • Post author:
  • Post published:November 20, 2021
  • Post category:Regional
  • Reading time:3 mins read

Hampir Semua Keluarga Besar Hadir, Wali Kota Gibranpun Kelihatan

SOLO, iMNews.id – Ritual religi berupa tahlil dan dzikir untuk memperingati 100 hari wafatnya KGPAA Mangkunagoro IX atau Gusti Mangku, digelar sederhana oleh keluarga besar Pura Mangkunegaran, Jumat malam (19/11). Hampir semua keluarga besar hadir, kecuali GRAy Putri Retno Astrini, bahkan Wali Kota Gibran Rakabumingpun juga tampak hadir.

‘’Saya melihat yang lumayan banyak. Benar saja kalau dibilang 400-an orang/undangan yang hadir. Saya yakin, itupun pasti sudah dibatasi karena masih dalam suasana pandemi. Tetapi, semua bisa berjalan lancar dalam suasana prokes ketat,’’ ujar KRT Hendri Rosyad Wrekso Puspito menjawab pertanyaan iMNews.id, semalam.

Berlangsungnya ritual wilujengan genap 100 hari meninggalnya Gusti Mangku, Jumat tadi malam, nyaris tanpa gangguan hujan karena gerimis yang turun di Kota Solo dan sekitarnya sejak magrib, sudah reda menjelang dimulainya wilujengan sekitar pukul 19.15 WIB. Sampai wilujengan berakhir sekitar pukul 21.00 WIB, gerimis benar-benar berhenti.

Selain keluarga besar, wiujengan yang digelar malam itu juga dihadiri sejumlah undangan dari luar, di antaranya Wali Kota Surakarta Solo Gibran Rakabuming, unsur-unsur Forkompimda Kota dan beberapa kerabat dari Keraton Mataram Surakarta, termasuk pemerhati budaya Jawa dan keraton dari sisi spiritual kebatinan, KRT Hendri Rosyad Wrekso Puspito. Wilujengan kali ini, menggunakan ruang ‘’pringgitan’’ dan Pendapa Agung Pura Mangkunegaran.

SEMPAT BERTEMU : KRT Hendri Rosyad Wrekso Puspito sempat bertemu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming lalu berfoto bersama, ketika sama-sama menghadiri ritual religi wilujengan peringatan 100 hari wafatnya KGPAA Mangkunagoro IX di Pendapa Agung Pura Mangkunegaran, Jumat malam (19/11). (foto : iMNews.id/dok)

‘’Dari keluarga besar, semua hadir. Termasuk GK Putri Mangkunagoro (permaisuri-Red). Hanya satu yang terpaksa tidak bisa hadir, yaitu Gusti (GRAy) Putri Retno Astrini. Alhamdullillah, semua berjalan lancar,’’ ucap MNg Budi, seorang abdidalem Keparak Mandrapura, menjawab pertanyaan iMNews.id, tadi siang.

Sementara itu, sampai berlangsungnya peringatan 100 hari wafatnya Pengageng Pura KGPAA Mangkunagoro (MN) IX tadi malam, belum ada tanda-tanda akan diumumkan figur calon pengganti yang nanati akan jumeneng sebagai KGPAA MN X. Meski begitu, situasi di lingkungan keluarga tetap tampak kondusif, rukun dan ‘’ayem-tentrem’’, seperti diperlihatkan putra sulung almarhum yaitu KGPH Paundra Karna Djiwanagara, putra kedua yang lahir dari GK Putri Mangkunagoro yaitu GPH Bhre Wira Hutama serta kalangan keluarga besar lainnya.

Seperti diketahui, Gusti Mangku yang meninggal pada Jumat dini hari, 13/8 (iMNews.id, 13/8) meninggalkan istri (GK Putri Mangkunagoro) dan 4 anak yang terdiri 2 putra dan 2 putri. Mengikuti sejarah perjalanan Kadipaten Mangkunegaran yang didirikan Pangeran Sambernyawa atau RM Said (KGPAA MMN I), setiap pemimpin adat meninggal selalu diteruskan dengan proses suksesi untuk ‘’menobatkan’’ penggantinya.

‘’Mudah-mudahan, proses alih kepemimpinan dari SP MN IX kepada penggantinya nanti, damai-damai saja. Saya membaca gelagat, ini akan berjalan secara musyawarah. Saya kira, banyak pihak akan setuju proses suksesi yang begitu,’’ ujar KRT Hendri Rosyad. (won)