Peresmian Monumen Sinuhun PB VI, Awali Safari “Tour de Petilasan” Gusti Moeng

  • Post author:
  • Post published:November 5, 2021
  • Post category:Regional
  • Reading time:5 mins read

Beri “Gelar Kekerabatan” Kepada Bupati dan Wakil Bupati Boyolali

BOYOLALI, iMNews.id – Gusti Moeng selaku Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Mataram Surakarta mengawali safari ‘’Tour de Petilasan’’ dengan meresmikan berfungsinya monumen Pahlawan Nasional Sinuhun Paku Buwono (PB) VI di kawasan objek wisata Selo, Boyolali, Kamis pagi (4/11). Setelah dari peresmian patung, Gusti Moeng yang membawa rombongan sekitar 100 orang dari beberapa elemen LDA, menjalani ‘’tour’’ di tiga tempat lagi hingga petang, termasuk memberikan ‘’kekancingan’’ (SK) berisi paringdalem gelar kekerabatan terhadap sejumlah tokoh di lingkungan Pemkab Boyolali.

Di objek wisata Pesanggrahan Selo yang memiliki view kawasan disebut Simpang PB VI, upacara peresmian monumen berupa patung diselenggarakan Pemkab Boyolali. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab, Lusiana, memberikan laporan selaku ketua panitia penyelenggara sekaligus sebagai pemangku kepentingan atas kawasan objek wisata di dekat kawah Gunung Merapi itu. Sebelum menandatangani prasasti dan memencet tombol pembuka selubung patung, Bupati Boyolali M Said Hidayat dan Gusti Moeng bergantian memberi sambutan.

‘’Kami berterima kasih, karena Keraton Surakarta telah mengizinkan kawasan objek wisata yang merupakan situs peninggalan sejarah ini, dimanfaatkan untuk kepentingan umum yangf dikelola oleh Pemkab Boyolali. Kami juga berterima kasih, nama besar Pahlawan Nasional Sinuhun PB VI menjadi nama pusat kawasan objek wisata Selo. Bahkan, patung Pahlawan Nasional Sinuhun PB VI, diizinkan menghiasi objek wisata di sini. Ini merupakan kebanggaan masyarakat Boyolali, yang akan menjadi pendorong untuk lebih mencintai budaya dan jasa-jasa para pahlawan pendiri negeri,’’ ujar Bupati dalam pidato sambutan dan penjelasannya saat menjawab pertanyaan para awak media, seusai peresmian.

SERAHKAN KEKANCINGAN : Putra Mahkota KGPH Mangkubumi ikut menyerahkan partisara kekancingan gelar kekerabatan kepada sejumlah anggota Pakasa Cabang Boyolali di kantor Majlis Taklim PC NU Boyolali, Kamis siang (4/11). Ia mendapat giliran setelah Gusti Moeng selaku Ketua LDA mengawali penyerahan paringdalem gelar sesebutan, siang itu. ). (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Baik dalam pidato sambutan maupun bersama Bupati saat diwawancarai para awak media, Gusti Moeng selaku Ketua LDA menegaskan, masyarakat adat Keraton Mataram Surakarta bersama segenap elemen yang berada di bawah LDA yang dipimpinnya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bupati dengan semua jajaran Pemkab serta masyarakat Boyolali, karena telah mengakui dan menghargai keberadaan Keraton Mataram Surakarta dan segala jasa-jasanya, yang antara lain melalui para tokoh pemimpinnya, di antaranya Pahlawan Nasional Sinuhun PB VI.

‘’Mudah-mudahan, ini menjadi awal yang baik bagi kita semua, bagi bangsa dan negara ini. Karena, ini kali pertama negara melalui Pemkab Boyolali bersama masyarakatnya, secara tegas mengakui dan menerima eksistensi Keraton Mataram Surakarta dengan segala jasa-jasanya. Tentu saja, diantaranya melalui para tokoh pemimpin dari keraton. Di ataranya, Pahlawan Nasional Sinuhun PB VI ini,’’ jelas Gusti Moeng.

Dalam pidato dan wawancara dengan para awak media itu, Gusti Moeng menyebut bahwa Sinuhun PB VI adalah kerabat dekat dengan Pangeran Diponegoro, yang menggunakan Pesanggrahan Selo ini untuk bermeditasi dan mengatur strategi perang gerilya melawan penjajah Belanda. Namun, di kalangan peneliti sejarah di antaranya Ketua Lokantara Pusat di Jogja, Dr Purwadi, selama ini pamor Pangeran Diponegoro lebih ‘’ditonjolkan’’ di ranah publik, ketika menjadi tokoh heroik dan patriotik dalam ‘’Perang Diponegoro’’ (1825-1930). Padahal menurut para sejarawan itu, perang Diponegoro yang sampai berdurasi yang panjang itu, karena ‘’dibiayai’’ keponakannya, yaitu raja ‘’nagari’’ Mataram Surakarta, yaitu Sinuhun PB VI (1823-1830).

PELANTIKAN DAN PENETAPAN : Setelah Gusti Moeng mewisuda sejumlah abdidalem anggota Pakasa Anak Cabang Semut Ireng Pengging (Boyolali) yang diikuti dengan pengalungan samir oleh KGPH Mangkubumi, Pangarsa Punjer Pakasa KPH Edy Wirabhumi melantik dan menetapkan poengurus Pakasa Anak Cabang Semut Ireng di pendapa pesanggrahan Kapujanggan, Pengging, Kamis sore (4/11). (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

‘’Sebenarnya kami ingin juga segera ditindaklanjuti dengan mengangkat Pahlawan Nasional Sinuhun PB X untuk dijadikan ikon Kabupaten Boyolali di kawasan objek wisata ‘kapujanggan’ Pengging. Karena, sangat banyak petilasan beliau di situ. Nama-nama besar pujangga Surakarta seperti eyang Yasadipura dan Ranggawarsita, lahir dari situ. Mudah-mudahan, cita-cita menjadikan kawasan objek wisata literasi (museum/perpustakaan) segera bisa terwujud,’’ harap Pengageng Sasana Wilapa Keraton Mataram Surakarta itu.

Dari peresmian patung Sinuhun PB VI, Gusti Moeng dan rombongan diminta Bupati M Said Hidayat singgah di rumah dinas. Di tempat itu, selain beramah-tamah juga disiapkan untuk menyerahkan kekancingan berisi gelar kekerabatan yang diserahkan langsung Gusti Moeng, kepada Bupati M Said Hidayat, Wakil Bupati, Ketua DPRD dan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Boyolali.

Tour berikut, singgah di Kantor Majelis Taklim PC NU Boyolali, untuk menyerahkan kekancingan gelar kekerabatan kepada sekitar 60 anggota Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pakasa) Cabang Boyolali. Safari terakhir singgah di pendapa yang berada di kompleks objek wisata Pesanggrahan sore (4/11). Kapujanggan, Pengging. Di situ Gusti Moeng menyerahkan kekancingan gelar kekrabatan kepada sekitar 40 orang anggota Pakasa Anak Cabang Banyudono/Pengging, yang diteruskan dengan pelantikan/penetapan pengurus Pakasa Anak Cabang Semut Ireng (Pengging) oleh Pangarsa Punjer Pakasa, KPH Edy Wirabhumi. (won)