Dibagi dalam Dua Tahap, Kemarin dan Sore Ini
SOLO, iMNews.id – Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat membagikan paket bingkisan Lebaran berisi sembako untuk Lebaran sekaligus menu buka puasa kepada sekitar 600 abdidalem, yang dibagi dalam dua tahap masing-masing separo, Selasa sore 11 Mei dan Rabu sore nanti menjelang waktu buka puasa. Paket bingkisan Lebaran untuk semua abdidalem yang ada di dalam dan luar kota itu, merupakan hasil pengumpulan dari kalangan kerabat di dalam dan luar negeri.
”Matur-nuwun, penjenengan semua sampuan saget rawuh ing mriki, ngleresi ngajengaken riyaya Lebaran. Namung gandeng suasananipun tasih kedah memenuhi protokol Covid, pepanggihan menika dipun wontenaken ing ndalem Kayonan mriki. Awit pamrayoginupun Satgas Covid Kota, panggenan pepanggihan ingkang dipun pindah saking Pendapa Pagelaran (Sasana Sumewa-Red) dateng mriki. Menika mangke, bade wonten bingkisan Lebaran, ingkang dipun kempalaken saking para kerabat piyambak. Kula Pengageng Lembaga Dewan Adat, ngaturaken panuwun atas kepedulian para kerabat,” ucap singkat GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku Ketua LDA Keraton Mataram Surakarta, saat mengantar sekaligus memberi sambutan pada ”pisowanan” yang berlangsung di ndalem Kayonan, Baluwarti, kemarin sore.
Dalam kesempatan itu, kerabat trah Sinuhun Paku Buwono (PB) IX yang bernama RMP Omega Sumarsono mengisahkan secara singkat latarbelakang keluarga dan keberadaan bersama keluarganya selama ini, hingga bisa datang bertemu dengan para sentana dan abdidalem serta pimpinan LDA beserta elemen-elemen yang bernaung di bawahnya. Kedatangan dari Jakarta bersama rombongan, khusus hanya untuk bersilaturahmi dengan semua kerabat yang terwadahi dalam LDA dalam suasana berbuka puasa bersama secara sederhana dan berbagi bingkisan Lebaran.
Dalam kesempatan itu, RMP Omega Sumarsono dan rombongan secara khusus mendoakan kepada Keraton Mataram Surakarta agar segera diberi jalan untuk kembali bersatu dalam keluarga besar, untuk menjalankan tugas dan kewajiban sebagai penerus dan pemelihara peradaban serta dinasti. Doa juga dipanjatkan secara bergantian kepada kalangan kerabat yang terwadahi dalam LDA, agar diberi kekuatan untuk terus berupaya dalam bimbingan Tuhan dan tidak gampang menyerah.
”Maaf, kalau saya masih asing di hadapan para kerabat sentana, abdidalem dan semuanya yang terwadahi dalam LDA pimpinan Gusti Moeng. Saya sebenarnya masih buyut (cicit) dari Sinuhun PB IX, dan masa kecil saya tinggal di Baluwarti ini. Tetapi, saya merantau dan tinggal bersama keluarga di Belanda, sudah lama sekali tidak pernah melihat keraton dan kampung halaman. Di Belanda, nama Keraton Surakarta luar biasa terkenal karena kebesarannya. Tetapi belakangan saya baru tahu, ternyata setelah saya melihat, kondisinya sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, kami semua bersimpati dan peduli, walau tidfak seberapa nilainya,” ucap RMP Omega Sumarsono.
Seperti gayung-bersambut, KPH Edy Wirabhumi selaku pimpinan Lembaga Hukum Keraton Surakarta yang hadir dalam silaturahmi sore itu membenarkan ungkapan Gusti Moeng selaku Ketua LDA, tentang tempat penyelenggaraan yang perlu digeser dari rencana semula Pendapa Pagelaran ke ndalem Kayonan, karena memenuhi saran Satgas Penanganan Covid 19 Kota Surakarta. Pertemuan silaturahmi itu sangat membanggakan dan bermakna, karena ternyata masih banyak kerabat dan orang di luar kerabat yang peduli terhadap situasi dan kondisi keraton.
”Saya kira, kita semua setuju dengan doa tamu kita tadi agar kita jangan gampang menyerah dan tetap berdoa, mohon bimbingan Tuhan. Seperti ajakan Rian D’Masiv yang menjadi ketua relawan #Lestarikan Keraton, lagunya juga berjudul ‘Jangan Menyerah’. Dan karena tadi kita sudah banyak didoakan untuk menambah kekuatan, kita mengucapkan terima kasih. Sekarang, giliran kita ganti mendoakan dengan cara kita. Supaya kebhinekaan kita ini menjadi kelihatan bisa hidup berdampingan di pangkuan NKRI yang kita cintai ini. Mangga, abdidalem ulama, pandongan saget dipun wiwiti,” ucap singkat KPH Edy Wirabhumi menyambut dan seakan meminta abdidalem jurusuranata KRT Pujo Diyantodipuro untuk memimpin doa wilujengan.
Acara silaturahmi singkat itu, diakhiri dengan penyerahan paket bingkisan Lebaran dari RMP Omega Sumarsono kepada dua perwakilan abdidalem. Jumlah yang dibagikan sore kemarin kurang lebih untuk 300 abdidalem, tetapi khusus untuk abdidalem Kabupaten Imogiri atau jurukunci makam raja-raja Mataram di Astana Pajimatan Imogiri, Bantul (DIY), hanya diwakili seorang dari 90-an orang, perwakilan dari Astana Pajimatan Tegalarum (Kabupaten Slawi/Tegal) dan dari luar kota lainnya tidak kelihatan.
Sebagai penutup, diteruskan dengan pembagian bingkisan Lebaran yang dilayani di luar pendapa, yang membuat antrean sekitar 300 abdidalem yang sowan. Selain paket bingkisan Lebaran, tiap orang juga mendapat paket menu buka puasa, tetapi untuk disantap di rumah karena protokol kesehatan. Sedang untuk para tamu dan tuan rumah, tersisa sekitar 30 orang melakukan santap buka puasa bersama di tempat.
”Sore ini pembagian paket bingkisan Lebaran untuk 300-an orang atau yang separo. Nanti jam 17.00 (WIB), di ndalem Kayonan,” ungkap KPH Edy Wirabhumi yang juga selaku panitia penyelenggara pembagian bingkisan. (won)