Bawa Masakan dan Makanan Sendiri untuk Takjil
PONOROGO, iMNews.id – Warga Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pakasa) cabang Kabupaten Ponorogo gelar peringatan tiga lahirnya komunitas seni-budaya untuk melestarikan peradaban Mataram yang bernama Istana Mataram di kantor Pakasa Cabang Ponorogo yang diberi nama ”Gebang Tinatar”, sejak siang hingga malam, Jumat kemarin (23/4).
Cabang Pakasa yang punya latarbelakang istimewa karena latarbelakang sejarah perpindahan Keraton Mataram Kartasura ke Surakarta di masa Sinuhun PB II itu, menggelar peringatan dengan gaya yang istimewa pula, selain membawa nasi, lauk-pauk dan masakan dari daging kambing, pesertanya ada yang membawa kambing hidup untuk disembelih dan dagingnya disantap bersama pada peringatan hari jadi komunitas Istana Mataram yang dipimpin KPH Edy Wirabhumi itu.
”Yang hadir 70 warga cabang. Itu sudah maksimal. Kalau tidak dibatasi, bisa ratusan atau sampai seribu orang. Yang penting, protokol kesehatan masih bisa dijaga. Yang bikin istimewa dan luar biasa peringatan hari jadi Istana Mataram kali ini, hidangannya pada membawa sendiri dari rumah. Ada yang bawa nasi, teh dan air mineral (minuman), makanan ringan, aneka masakan dari daging kambing. Bahkan ada yang bawa seekor kambing untuk disembelih, dimasak dan disantap bersama-sama,” ujar KRA MN Gendur Wreksodiningrat selaku Ketua Pakasa Cabang Gebang Tinatar, menjawab pertanyaaan iMNews.id, tadi siang.
Seperti diketahui, peringatan hari jadi ke-3 komunitas Istana Mataram yang digelar di pusatnya, Solo, tepat pada tanggal 13 April lalu (iMNews.id, 14/4), tidak mengundang kalangan anggotanya dari pengurus Pakasa cabang yang tersebar di berbagai daerah. Peringatan itu hanya diikuti sekitar 40-an orang kerabat dan elemen Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Mataram Surakarta, dan bertempat di sebuah rumah makan di kawasan Solo Baru.
Karena mobilitasnya dibatasi oleh suasana pandemi, lanjut KRA MN Gendut, Pakasa Gebang Tinatar menggelar peringatan sendiri ala kadarnya bagi warga Pakasa cabang, dari siang hingga malam. Acaranya, diawali dengan menyembelih kambing, mempersiapkan semua yang diperlukan, seperti tempat untuk berbuka puasa bersama, tarawih berjamaah, kenduri wilujengan dan khataman Alquran yang semuanya berjalan urut dari saat datang waktu berbuka hingga khataman Alquran yang berakhir sekitar pukul 22.00 WIB.
”Shalat magrib dan imsaknya ya di tempat kita bertarawih itu. Warga Putri Narpa Wandawa yang diketuai Hj Siti Robani SPd, sejak siang sibuk mempersiapkan hidangan. Termasuk memasak daging kambing yang kami sembelih. Malamnya, mendukung penuh khataman Alquran. MNg Agus Cokronegoro yang bertugas memimpin doa wilujengan dan khataman Alquran. Secara pribadi, saya ingin mengucapkan ‘Wilujeng nindaaken siam ing wulan Ramadhan menika. Salam budaya,” tambahnya. (won)