Warga Jrakah Temukan Batu Kuno Candi

  • Post author:
  • Post published:November 28, 2020
  • Post category:Kilas Peristiwa
  • Reading time:2 mins read
You are currently viewing Warga Jrakah Temukan Batu Kuno Candi

Solo, smnusantara.com – Warga dusun Salaran, desa Jrakah, kecamatan Selo, kabupaten Boyolali baru baru ini menemukan batuan kuno yang diduga bagian dari candi. Batuan yang di antaranya menyerupai bentuk stupa tersebut ditemukan ketika warga dalam kondisi tertimbun tanah di bawah sebatang pohon. 

Menurut penuturan Sarju, warga setempat, penemuan bermula ketika warga hendak menebang sebatang pohon di lahan milik penduduk setempat, Suladi. Disebabkan karena pohon sulit ditebang secara manual, warga kemudian berusaha merobohkannya dengan menggunakan mesin begu.

”Namun begitu pohon yang sudah roboh telah disingkirkan, tiba-tiba para pekerja terlihat ada batuan yang bentuknya menyerupai batu candi,” ujarnya.

Batu kuno candi

Dia mengatakan, batuan itu terlihat karena tersangkut di akar pohon yang diangkat dibegu. Menariknya, batu yang ditemukan tidak hanya satu namun ada beberapa. Selain berbentuk menyerupai stupa candi, ada batuan lain lagi yang di antaraya berbentuk balok.

Slamet, anak pemilik lahan, mengatakan, pohon di atas batu kuno ditebang karena tanah di sekitarnya hendak diratakan. Sebab letaknya berada persis di tikungan sementara tanah di lahan milik ayahnya berupa tebing setinggi 2 meter.

”Semula yang ditemukan hanya sebagian karena ikut terangkat akar pohonn. Sebagian yang lain ditemukan setelah dilakukan pencarian lagi,” katanya.

Kepala desa Jrakah Tumar mengatakan, pihaknya belum melaporkan penemuan tersebut kepada Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah. Langkah sementara yang diambil adalah dengan menitipkan batuan kuno ke basecamp pelaksana proyek jembatan gantung.

”Saat ditemukan ukuran batunya ada yang sekitar 50x60cm dengan ketebalan 20 cm. Tapi khusus yang berbentuk stupa tingginya 25 cm,” katanya. Sementara Camat Selo Subiso menuturkan bahwa hingga kemarin pihaknya belum mendapatkan laporan akan adanya penemuan batuan kuno tersebut. Karena itu dia menyarankan agar pemerintah desa setempat segera melaporkan ke BP3 agar bisa segera ditindaklanjuti.(WK)