Solo, smnusantara.com – Apakah Anda, warga Kota Budaya, tahu dimana titik nol kilometer di Solo? Adakah di sana juga ditandai dengan sebuah tugu? Ah jangan-jangan Anda tak terlalu ingin tahu kalau tak boleh mengatakan mungkin malah abai.
TUGU nol kilometer di Kota Solo tak terlalu banyak disebut-sebut. Bahkan cenderung banyak yang tidak tahu. Itu berbeda misalnya dengan yang ada di Sabang (Aceh), Bandung dan juga di Semarang. Di sana keberadaan titik nol kilometer bahkan menjadi salah satu ikon kota atau daerah.
Kondisi yang demikian tentu menjadi menarik, mengingat Solo adalah kota lama yang sangat mungkin juga memilikinya. Lalu mengapa di Solo tugu nol kilometer seolah terlupakan?
Menurut Heri Priyatmoko, sejarawan asal Solo, penyebabnya kemungkinan karena tidak adanya kesadaran memori kolektif warga Solo. Selain itu juga karena kurangnya data otentik yang bisa menjadi rujukan pasti tentang keberadaan lokasinya.
”Itu sangat disayangkan, karena menurut saya keberadaan tugu nol kilometer itu sangat penting artinya bagi Kota Solo dan masyarakatnya,” ujar dia, kemarin.
Menurutnya, tugu nol kilometer penting artinya sebagai sumber geraknya aktifitas masyarakat kota. Selain itu juga untuk tanda, dan yang lebih menarik lagi untuk membedakan dengan kota-kota yang lain. Sebagaimana Kota Yogyakarta, Semaran, Bandung dan ainnya yang tentu akan berbeda dengan yang ada di Kota Solo.
Dua Titik
Meski terkesan dilupakan masyarakat, menurut Heri Priyatmoko Kota Solo memiliki titik nol kilometer. Hanya uniknya, di Kota Budaya tidak ada teraan angka nol seperti halnya tugu-tugu nol kilometer di kota lain. Inilah yang menurut dia kemudian membuat titik nol kilometer tidak banyak dikenal oleh masyarakat.
”Itulah pula yang kemudian menimbulkan banyak versi tentang lokasi dari titik nol kilometer di Kota Solo,” katanya.
Ketika mencoba menelusuri dan mencari informasi tentang letak titik nol kilometer memang ada banyak versi. Ada yang mengatakan lokasinya di Gladag, ada pula yang mengatakan di Balai Kota Solo. Namun ketika dua lokasi itu dilacak, ternyata juga tidak ada tanda atau pun simbol pasti yang menunjukka titik nol kilometer.
Sementara kalau ada tugu yang ada teraan angka kilometer terdapat di sebelah barat perempatan Nonongan, kawasan Jala Slamet Riyadi Surakarta. Persisinya di depan SMP Bintang Laut Surakarta, ada sebuah tugu kilometer dengan teraan angka 1. Denga kata lain, titik nol kilometer tentunya sekitar satu kilometer dari tugu tersebut.
”Namun terlepas dari banyak versi tersebut, dari pelacakan sumber-sumber sejarah yang saya lakukan Solo memiliki titik nol kilometer,” ujar dia.
Dimana titik nol kilometer itu? Menurutnya, lokasinya ada dua. Satu di tugu Pemandengan depan kantor Balai Kota Solo sedangkan yang satunya berada di Benteng Vastenburg. Adanya dua titik itu karena disebabkan oleh perjalanan Kota Solo sendiri, dimana pernah merasakan zama kerajaan dan juga zaman kolonialisme Belanda. ”Kalau kemudian mengapa dua tempat itu yang dipilih, ada cerita sejarah yang menyertainya,” tandas dia.(WK)