Read more about the article Para Prajurit Pakasa Jepara Akan Memandu Kirab Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pati
RAJIN BERLATIH : Sebuah grup seni karawitan Laras Madya atau Santi Swara, sedang berlatih di kediaman salah seorang warga Pakasa Cabang Pacitan, Sabtu (2/8) semalam. Lama vakum, mulai beberapa waktu diaktifkan lagi berlatih untuk menjadi kesenian andalan Pakasa Cabang Bhumi Wengker. (foto : iMNews.id/Dok)

Para Prajurit Pakasa Jepara Akan Memandu Kirab Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pati

Pakasa Cabang Kudus Kerjabhakti Bersihkan Makam Mertua Sinuhun Amangkurat IV JEPARA, iMNews.id - Para prajurit Bregada Nguntara Praja dan Korsik Sura Praja Pakasa Cabang Jepara akan menjadi pemandu kirab peringatan…

0 Comments
Read more about the article Fenomena “Sisi Lain” Profesi Dalang Wayang Kulit “Gagrag Surakarta” (seri 4 – habis)
SAAT AKTIF : Ki KRT Dr Bambang Suwarno dalang profesional (dosen ISI), saat masih aktif memimpin ritual "ngisis ringgit" di Pendapa Magangan sebagai "tindhih abdi-dalem" sebelum 2017. Dia aktif sebentar saat "ngisis ringgit" dimulai lagi di Sasana Handrawina tahun 2023, sampai posisinya diganti Ki KRT Suluh. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Fenomena “Sisi Lain” Profesi Dalang Wayang Kulit “Gagrag Surakarta” (seri 4 – habis)

Tak Pernah "Menciptakan", Hanya Pinjam dan Memberi Label, Tetapi "Tega Merusak" IMNEWS.ID - PERISTIWA upacara adat "ngisis ringgit" weton Anggara Kasih atau Selasa Kliwon, 17 Juni 2025 lalu memberi banyak…

0 Comments
Read more about the article Fenomena “Sisi Lain” Profesi Dalang Wayang Kulit “Gagrag Surakarta” (seri 3 – bersambung)
DESAKRALISASI DAN DEKULTURISASI : Sebuah pentas wayang kulit yang dipersembahkan sebuah organisasi seni dan meminjam tempat di pendapa sekolah seni di Surakarta ini, beberapa tahun lalu, menjadi contoh proses desekralisasi dan dekulturisasi seni wayang yang menjadi kebutuhan dasar batiniah wong Jawa. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Fenomena “Sisi Lain” Profesi Dalang Wayang Kulit “Gagrag Surakarta” (seri 3 – bersambung)

Ketika Para Dalang Membawa Masuk Seni Pakeliran ke "Industri Hiburan" IMNEWA.ID - KETIKA lembaga "negara" (monarki) Kraton Mataram Surakarta diibaratkan sebagai "pusat industri" yang menghasilkan Budaya Jawa sebagai pemandu arah peradaban,…

0 Comments
Read more about the article Fenomena “Sisi Lain” Profesi Dalang Wayang Kulit “Gagrag Surakarta” (seri 2 – bersambung)
MEMULAI POSITIF : Dalang muda Ki Amar Pradopo (20), sudah memulai perjalanan profesinya sebagai dalang tetap berada pada jalurnya dari mana asal-mula "kawruh" seni pedalangan yang dimiliki berasal. Apakah dia akan selalu konsisten pada kesadaran asal-mula "kawruh" yang dimilikinya secara "cuma-cuma" itu?. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Fenomena “Sisi Lain” Profesi Dalang Wayang Kulit “Gagrag Surakarta” (seri 2 – bersambung)

Ki Panut Darmoko Memahami Konsekuensi "Nggawa Jeneng Kraton" dan "Gawe Ngerti Liyan" IMNEWS.ID - SEPANJANG pengamatan iMNews.id mengikuti perjalanan Kraton Mataram Surakarta di satu sisi dan perkembangan dunia seni pedalangan di…

0 Comments
Read more about the article Fenomena “Sisi Lain” Profesi Dalang Wayang Kulit “Gagrag Surakarta” (seri 1 – bersambung)
INGIN SUWITA : Ki Amar Pradopo terlihat bersama Ki KRT Suluh Juniarsah selaku "tindhih abdi-dalem", saat berlangsung ritual "ngisis ringgit" weton Anggara Kasih di Pendapa Magangan, bulan Juni lalu. Dalang muda yang juga anak Ki Warseno Slenk (alm) ini, disebut ingin "suwita" di kraton "selamanya". (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Fenomena “Sisi Lain” Profesi Dalang Wayang Kulit “Gagrag Surakarta” (seri 1 – bersambung)

Ritual "Ngisis Ringgit" di Kraton, Jadi Tempat "Mampir" Para Dalang IMNEWS.ID - DALAM beberapa upacara adat "ngisis ringgit" digelar Bebadan Kabinet 2004 Kraton Mataram Surakarta, terutama di tahun 2025 ini, ada…

0 Comments
Read more about the article Antara Tahun 1645-1677, Senjata Jenis Apa yang Bisa Memusnakan 5 Ribuan orang? (seri 2 – habis)
SOAL LEGAL STANDING : Gusti Moeng saat memberi sambutan di penutupan "jamasan" dan "ganti langse" Astana Pajimatan Tegalarum, Senin (21/7), menyinggung soal legal standing Lembaga Dewan Adat dan menugaskan dua tokoh Pekasa Cabang Slawi/Tegal melakukan komunikasi dengan Pemkab Slawi/Tegal. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Antara Tahun 1645-1677, Senjata Jenis Apa yang Bisa Memusnakan 5 Ribuan orang? (seri 2 – habis)

Putusan MA Bisa Melindungi Secara Hukum, "Kewibawaan" Kraton dan Aset-asetnya IMNEWS.ID - KETIKA ada komunitas "pelestari budaya Mataram" menggelar seminar tentang "Perjanjian Giyanti" di kagungan-dalem Masjid Agung Surakarta, beberapa tahun lalu,…

0 Comments
Read more about the article Antara Tahun 1645-1677, Senjata Jenis Apa yang Bisa Memusnahkan 5 Ribuan orang? (seri 1 – bersambung)
KEAGUNGAN MATARAM : Pemandangan yang tampak saat berakhirnya ritual "jamasan" dan "ganti langse" Astana Pajimatan Tegalarum, Senin (21/7), adalah satu sisi keagungan Mataram Islam Surakarta yang pernah "diperjuangkan" Sinuhun Amangkurat Agung di Kartasura (1645-1677), Ibu Kota lama. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Antara Tahun 1645-1677, Senjata Jenis Apa yang Bisa Memusnahkan 5 Ribuan orang? (seri 1 – bersambung)

Sudah Terlanjur Apriori, Abai Pertimbangan Realistik Rasional IMNEWS.ID - SENIN Wage, 21 Juli 2025 yang tepat tanggal 25 Sura Tahun Dal 1959, Astana Pajimatan Tegalarum di Desa Pasarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten…

0 Comments
Read more about the article Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 5 – habis)
"TERPAKSA NGOKO" : Karena terbiasa berbicara dengan Bahasa Jawa "Krama Inggil" di forum resmi di lingkungan kraton, ketika "terpaksa" berBahasa Jawa "ngoko" di hadapan rombongan diaspora Jawa dari Suriname yang jadi tamunya, Gusti Moeng tampak agak ribet mendapatkan kata yang tepat. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 5 – habis)

Warga Diaspora Jawa di Suriname Juga "Bingung", Bahasanya Masih Seperti Tahun 1890-an IMNEWS.ID - KALAU masyarakat adat Jawa di berbagai elemen yang ada di Kraton Mataram Surakarta ada yang merasa mulai…

0 Comments
Read more about the article Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 4 – bersambung)
SUDAH MUMPUNI : Dalam berbagai kesempatan pertemuan adat, KP MN Gendut Wreksodiningrat (Ketua Pakasa Ponorogo) ini sudah menunjukkan kemampuannya menguasai Bahasa Jawa "krama inggil" yang sesuai dengan nilai-nilai "kawruh" Budaya Jawa. (foto : iMNews.id/Dok)

Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 4 – bersambung)

Tak Berbahasa Jawa "Krama", Tanda-tanda Hilangnya Kearifan Lokal dan Budayanya IMNEWS.ID - MENJELANG kirab pusaka yang menandai pergantian Tahun Jawa Dal 1959/Tahun Islam 1447 Hijriyah pada 1 Sura/Muharam lalu, Kraton Mataram…

0 Comments
Read more about the article Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 2 – bersambung)
MENJADI MODEL : Tampilnya putra tertua Sinuhun PB XIII, KGPH Hangabehi di ajang haul di sebuah wilayah Pakasa cabang, bisa menjadi model panutan. Tokoh muda dari sumber Budaya Jawa itu, memberi sambutan berBahasa Jawa "krama", yang sesuai dan memenuhi segala kebutuhannya. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 2 – bersambung)

 "Proses Pemiskinan" Kawruh Budaya, yang "tak Disadari" Masyarakat Jawa   IMNEWS.ID - KESANGGUPAN dan kesiapan KP Budayaningrat dan beberapa figur otoritas Bebadan Kabinet 2004 Kraton Mataram Surakarta memberi "solusi pintas", perlu…

0 Comments