Kawula Kudus Gelar Donga Wilujengan untuk Tahta Gusti Behi dan HUT Pakasa
IMNEWS.ID – Pengurus Paguyuban Kawula Karaton (Mataram) Surakarta (Pakasa) Cabang Kudus menggelar “donga wilujengan” untuk dua hal penting sekaligus, Senin malam (1/12/2025). Doa selamatan yang pertama ditujukan untuk dukungan KGPH Hangabehi yang kini sudah menjadi “Adipati Anom” dan berproses menuju “tahta” Sinuhun PB XIV, dan yang kedua untuk HUT ke-94 Pakasa yang tepatnya 29 November 2025.
“Lewat sehari tak masalah, yang penting niatnya. Kebetulan saya dan keluarga juga sedang kurang enak badan. Yang jelas, donga wilujengan pas hari Senin malam (1/12) ini, bersamaan dengan jadwal kumpul warga Majelis Taklim. Jadi malah sekalian bertemu untuk pengaosan dan merayakan HUT ke-94 Pakasa. Dan yang lebih penting, memberikan dukungan doa untuk KGPH Hangabehi agar semuanya lancar menuju tahta”.

“Karena situasi dan kondisinya memang baru kurang baik. Apalagi kraton dan semua elemen Pakasa cabang juga sedang ikut merasakan di masa bekabung sampai 40 hari. Maka, peringatan HUT ke-94 Pakasa tahun 2025 ini hanya bisa berlangsung dengan sederhana. Dan yang lebih penting dalam pertemuan ini, ada misi mendukung dan mengantar Gusti Behi menuju tahta Sinuhun PB XIV,” tandas KRRA Panembahan Didik.
Ketua Pakasa Cabang Kudus yang bernama lengkap KRRA Panembahan Dididk Alap-alap Gilingwesi Singonegoro dalam percakapan dengan iMNews.id semalam menjelaskan, selain jalannya peringatan HUT ke-94 secara khusus dan sederhana, doa selamatan untuk KGPH Hangabehi menjadi tujuan lebih penting. Ada 59 unsur pengurus dan warga Pakasa Cabang Kudus yang berkumpul di Majelis Taklim Lembah Pedangkungan, semalam.

Dijelaskan, gelar donga wilujengan untuk dua hal penting setelah pengaosan rutin tiap Senin malam di Majelis Taklim Lembah Pedangkungan, Desa Singocandi, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, semalam, dilangsungkan hanya sederhana. Mungkin tahun ini tidak ada peringatan secara HUT ke-94 secara khusus yang digelar di cabang-cabang, termasuk Kudus. Karena, ada beberapa peristiwa bersamaan dan perubahan agenda.
Perubahan agenda peringatan HUT ke-94 Pakasa terutama dari Punjer, karena bergesernya waktu peringatan dan kemeriahan pendukungnya dari yang biasanya di akhir November hingga awal Desember. Karena diberlakukan masa berkabung 40 hari sejak Sinuhun PB XIII wafat, 2 November, peringatan dan kegiatan pemeriah HUT ke-94 Pakasa diagendakan berlangsung 26-28 Desember sesuai keputusan rapat Pakasa.

“Kami kawula yang di cabang sangat bisa memaklumi. Situasi dan kondisi saat HUT ke-94 Pakasa tahun ini memang kurang meguntungkan. Tetapi mendengar rencana yang diputuskan dalam rapat kemarin, Pakasa Cabang Kudus tetap bersemangat, pelaksanaan HUT di Punjer nanti akan lebih meriah dibanding tahun lalu. Selain itu, kami punya dorongan semangat, karena kali ini kami ikut mengantar Gusti Behi menuju tahta”.
“Dalam sambutan saat donga wilujengan semalam, saya sampaikan bahwa para sesepuh, pinisepuh dan para kamituwa adat, sepenuhnya mendukung SISKS PB XIV Hangabehi. Melalui kegiatan dan menjalankan misi ini, kami semua para pengurus dan warga Pakasa Cabang Kudus, tansah ngraketaken gesang bebrayan kangge nggayuh kamulyan Budaya Jawi,” ujar KRRA Panembahan Didik Singonegoro menjawab pertanyaan.

Dalam penjelasannya, pimpinan sekaligus pemilik 4 majelis taklim itu menegaskan bahwa para abdi-dalem yang sudah bergabung dalam Pakasa Cabang Kudus juga Putri Narpa Wandawa Cabang Kudus telah ikut menerima warisan Budaya Jawa yang bersumber dari Kraton Mataram Surakarta. Oleh sebab itu, warga Pakasa Kudus punya tanggung-jawab moral dan spiritual untuk melestarikan semua produk Budaya Jawa.
“Kula warga Pakasa Kudus caos panjurung dumateng KGPH Hangabehi jumeneng nata minangka Sinuhun PB XIV. Kula warga Pakasa bade tansah ngestokaken dhawuh lan setya-tuhu suwita dhateng kraton-dalem Mataram Surakarta. Mugi pengetan 94 tahun Pakasa menika, handadosaken tambah guyup-rukun para kadang, kegiatan budaya tambah ngrembaka lan saget sumunar wiyar,” sebutnya dalam Bahasa Jawa “krama”.

Sementara itu, jalannya peringatan HUT ke-94 Pakasa yang digelar pengurus cabang Kudus semalam dimulai dengan “pengaosan” pada pukul 20.00 WIB. sekitar 60 menit selesai, dilanjutkan engan donga wilujengan yang dipimpin langsung KRRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonegoro. Doa selamatan pertama untuk HUT ke-94 Pakasa yang diteruskan dengan doa untuk mengantar tahta KGPH Hangabehi.
Selesai doa, lalu dilakukan potong kue ultah ke-94 oleh KRRA Panembahan Didik yang dibagikan kepada anggota tertua dan termuda. Setelah itu dilanjutkan dengan potong nasi tumpeng utama berukuran besar. Setelah penyerahan potongan kue dan nasi tumpeng, dilanjutkan dengan santap bersama menikmati nasi tumpeng yang cukup diwadahi kertas dan dimakan dengan gaya tradisional yang dikenal dengan “dipuluk”.

Kegiatan peringatan HUT ke-94 Pakasa di tahun 2025 ini, mungkin berbeda dibanding tahun lalu, terutama yang dilakukan di masing-masing cabang Pakasa. Karena adanya berbagai situasi dan kondisi di atas, berimbas pada sikap masing-masing cabang untuk mengambil keputusan. Seperti Pakasa Cabang Jepara yang menggelar donga wilujengan sederhana, Minggu (30/11), disusul Pakasa Kudus yang menggelar semalam.
Bersamaan dengan kegiatan peringatan HUT ke-94 Pakasa yang mungkin masih terjadi di cabang-cabang, bersamaan itu perkembangan suasana lain di kraton di masa berkabung 40 hari yang akan segera berakhir. Yaitu mengalirnya kembali informasi dari platform media sosial pribadi, yang menyebar video ajakan pihak “seberang” kepada KGPH Hangabehi untuk bergabung, tanpa disertai alasan dan tujuan mendasar.

Sementara itu, dari “seberang lain” yaitu pihak KGPH Hangabehi, juga muncul video dari platform medsos pribadi yang melukiskan Gusti Moeng (Pengageng Sasana Wilapa & Pangarsa LDA) sedang diwawancara para wartawan. Dalam jawabannya Gusti Moeng menegaskan, pihaknya sangat memperhatikan ajakan pemerintah untuk mewujudkan rekonsiliasi, seperti yang disampaikan melalui Maha Menteri KGPH Tedjowulan.
Ajakan pemerintah melalui KGPH Tedjowulan selaku “Plt” Sinuhun, disebut Gusti Moeng untuk mengakhiri semua perbedaan dan silang-pendapat serta perpecahan yang pernah terjadi di pergantian suksesi tahun 2004, April 2017 dan yang sedang terjadi kini. Sebagai pihak yang paling banyak berkorban dan paling banyak melihat korban, Gusti Moeng justru berharap semua pihak melupakan yang sudah berlalu.

Walau secara langsung dalam berbagai kesempatan tidak diungkapkan oleh Gusti Moeng di depan para sesepuh dan pinisepuh kerabat sentana, tetapi KPP Haryo Sinawung Waluyoputro bisa menangkap dan memahami inti pesan dan niat baik yang berada di balik itu. Menurutnya, sebagai salah satu sentana trah darah-dalem, dirinya bisa merasakan harapan semua kerabat sentana, yang sejak lama merindukan kerukunan itu.
“Saya dan para sentana-dalem lain tentu bisa memahami ajakan dan niat luhur Gusti Wandan itu. Persoalannya, apa Gusti-gusti putra/putri-dalem Sinuhun PB XII bisa memahami dan melakukan itu?. Begitu pula, para putra/putri dalem Sinuhun PB XIII apa bersedia menerima dengan tulus-ikhlas ajakan itu? Karena, kami-kami yang rata-rata sudah tua ini juga sudah bosan dengan suasana seperti ini,” ujarnya. (Won Poerwono – bersambung/i1)
