Pengurus Pakasa Cabang Kota Pekalongan Juga Dilantik Pangarsa Pakasa Punjer

  • Post author:
  • Post published:October 11, 2025
  • Post category:Regional
  • Reading time:4 mins read
You are currently viewing Pengurus Pakasa Cabang Kota Pekalongan Juga Dilantik Pangarsa Pakasa Punjer
TARI "JLAMPRANG" : Masyarakat Kota Pekalongan yang pernah menjadi sebaran Budaya Jawa yang bersumber dari Kraton Mataram Surakarta, hingga kini tetap berkarya. Potensi industri batik mereka angkat dalam tari "Jlamprang" dan disajikan di acara pelantikan pengurus Pakasa cabang Kota Pekalongan, siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Gusti Moeng Melempar Sinyal Soal “Nasib” Pemilik “Kekancingan” yang tak Tercatat

PEKALONGAN, iMNews.id – Pengurus Pakasa Cabang Kota Pekalongan periode 2025-2030 terbentuk dan diketuai KRT Zaenal Arifin Hadinagoro SE yang dilengkapi pengurus inti, termasuk Wali Kota Pekalongan selaku “Pengayom”, Drs Ragil delicio dan KRT H Aminudin Reksopradoto SH selaku “Paranpara” (Penasihat). Mereka  dilantik KPH Edy Wirabhumi (Pangarsa Pakasa Punjer) di The Sidji Hotel, dalam kota , Sabtu (11/10).

Karena Kota Pekalongan punya riwayat belum pernah memiliki pengurus Pakasa cabang sama sekali, terbentuknya pengurus periode 2025-2030 ini sangat berbeda dengan pengurus baru Pakasa Cabang Boyolali yang dilantik dua hari lalu (iMNews.id, 9/11). Kepengurusan Pakasa Cabang Kota Pekalongan belum dilengkapi organ-organ pelengkap selain pengurus inti, termasuk belum ada pengurus Ancab yang terbentuk.

MENJALANI PELANTIKAN : Para organ pengurus inti Pakasa Cabang Kota Pekalongan periode 2025-2030, saat menjalani “sumpah prasetya” yang dipandu KPH Edy Wirabhumi, dalam upacara penetapan dan pelantikan yang digelar pengurus cabang setempat di The Sidji Hotel, Kota Pekalongan, Sabtu (11/9) siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Selengkapnya, pengurus Pakasa Cabang Kota Pekalongan itu terdiri dari “Pengayom” (H Achmad Afzan Arslan Djunaid, Wali Kota Pekalongan), dua tokoh “Paranpoara” (Penasihat) di atas, Ketua KRT Zaenal Arifin Hadinagoro SE dan dilengkapi Wakil Ketua KRT Heri Susanto Hadinagoro, Sekretaris KRT H Nur Rohim Hadinagoro dan wakilnya KRT Heri Susanto Hadinagoro serta Bendahara KRT Marwan Adinagoro dan wakilnya.

Mereka itu yang ditetapkan dan dilantik Pangarsa Pakasa Punjer, siang tadi. Sementara, kelengkapan organ organisasi cabang belum ada. Para pengurus inti itu diwisuda untuk mendapatkan “kekancingan” gelar kekerabatan yang diserahkan Gusti Moeng (Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa LDA), sebelum dilantik. Ada 11 warga yang disebut sebagai anggota Pakasa Kota Pekalongan ikut hadir menyaksikan wisuda dan pelantikan.

MENYERAHKAN CINDERAMATA : Ketua Pakasa cabang Kota Pekalongan KRT Zaenal Arifin Hadinagoro SE menyerahkan cinderamata kepada Gusti Moeng, di sela-sela upacara pelantikan, Sabtu (11/10) siang tadi. Ia didampingi KRRA Haryanto yang banyak membantu lahirnya pengurus cabang baru di Pantura itu. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Diselingi sajian tari “Jlamprang” dan tari “Sega Megana”, Gusti Moeng atau GKR Wandansari Koes Moertiyah mewisuda para organ pengurus inti. Mereka dipanggil satu-persatu oleh KP Puspitodiningrat (Pambiwara), dan sempat menjalani “sumpah prasetya” yang dipandu KPP Haryo Sinawung Waluyoputro. Gusti Moeng menyerahkan “partisara kekancingan”, di belakangnya KP Edy Wirabhumi mengalungkan samir tanda wisuda.

Sehabis wisuda, di antara 20 wisudawan yang menjadi organ pengurus inti dipanggil ke depan untuk ditetapkan sebagai pengurus baru Pakasa Cabang Kota Pekalongan periode 2025-2030. Asisten II Sekda Kota Pekalongan ikut naik panggung mewakili Walikota selaku “Pengayom”, bersama-sama pengurus inti untuk mengucapkan “sumpah prasetya” yang dipandu KPH Edy Wirabhumi (Pangarsa Punjer) saat mewisudua.

MENYERAHKAN PARTISARA : Gusti Moeng menyerahkan “partisara” berisi “kekancingan” gelar kekerabatan kepada para pengurus Pakasa Cabang Kota Pekalongan, dalam sebuah upacara wisuda dan pelantikan yang digelar di The Sidji Hotel, Kota Pekalongan, Sabtu (11/9) siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Ada lima kalimat sumpah dan tiga di antaranya adalah pertanyaan yang unik yaitu : “Menapa panjenengan sendika ndherek njagi utuhipun NKRI?. Menapa panjenengan sendika ndherek nglestantunaken Budaya Jawi kangge njagi ketahanan budaya nasional? Menapa panjenengan sendika ndherek njagi nglestantunaken Budaya Jawi ingkang asumber saking Kraton Mataram Surakarta supados ngrembaka ing wilayah panjenengan?”.  

Pertanyaan unik yang terkesan “normatif” itu adalah “Menapa panjenengan sendika ndherek njagi utuhipun NKRI?. Pertanyaan tidak aneh walau tetap unik, terjawab saat KPH Edy Wirabhumi memberikan sambutan pelantikan. Yaitu, bahwa jauh sebelum NKRI lahir pada 17 Agustus 1945, Kraton Mataram Surakarta adalah  “negara” dan salah satu pemimpinnya yaitu Sinuhun PB X, di tahun 1931 mendirikan organisasi Pakasa.

TANDA WISUDA : KPH Edy Wirabhumi (Pangarsa Pakasa Punjer) mengalungkan samir sebagai tanda wisuda kepada 20-an abdi-dalem warga Pakasa Cabang Kota Pekalongan. Sementara, Gusti Moeng yang bertugas menyerahkan “partisara kekancingan” gelar kekerabatan dalam upacara wisuda dan pelantikan, Sabtu (11/9) siang tadi.(foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Tetapi, lanjutnya, Pakasa pada zaman sekarang adalah berubah menjadi organisasi wadah pecinta budaya dan para pelestari budaya, karena Kraton Mataram Surakarta menjadi lembaga pelestarian Budaya Jawa setelah bergabung ke dalam NKRI. Kini, tugas pelestarian budaya menjadi bagian ketahanan budaya nasional, karena dilakukan bersama 58 kraton di Nusantara anggota MAKN yang dipimpin KPH Edy Wirabhumi (Ketua Umum).

Gusti Moeng yang mendapat giliran memberi sambutan menegaskan, agar kalangan pengurus dan anggota Pakasa Cabang Kota Pekalongan yang baru dilantik waspada. Karena, di kalangan masyarakat (Pekalongan) banyak yang mengaku “abdi-dalem”, karena mendapat “kekancingan” dari seseorang yang mengaku sebagai “Sinuhun PB XIII”. Menurutnya, “kekancingan” itu jelas tidak tercatat dan tidak ada asrsipnya alias “aspal”. (won-i1)