Pakasa Cabang Boyolali Dilantik, Wakil Bupati Pimpin Sebagai Ketua Umum

  • Post author:
  • Post published:October 9, 2025
  • Post category:Regional
  • Reading time:4 mins read
You are currently viewing Pakasa Cabang Boyolali Dilantik, Wakil Bupati Pimpin Sebagai Ketua Umum
PATAKA PAKASA : KPH Edy Wirabhumi (Pangarsa Pakasa Punjer) menyerahkan pataka Pakasa Cabang Boyolali kepada Ketua Umum pengurus baru periode 2025-2030, nyonya Dwi Fajar Nirwana. Penyerahan pataka dilakukan setelah pelantikan pengurus yang digelar di rumah dinas Bupati Boyolali, Kamis (9/10) siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Ada Koordinator Bidang Sastra dan Sejarah di Kepengurusan Baru 2025-2030

BOYOLALI, iMNews.id – Setelah lama tak “berfungsi normal” akibat figur ketuanya (KRA Teguh) mengundurkan diri dan dalam beberapa tahun dipimpin KRA Surojo selaku “Pejabat Sementara” (Pjs), akhirnya susunan kepengurusan baru Pakasa Cabang Boyolali terbentuk dan ditetapkan di tahun 2025 ini. Pengurus periode 2025-2030 yang dipimpin nyonya Dwi Fajar Nirwana selaku Ketua Umum itu, dilantik Kamis (9/10) siang tadi.

Upacara pelantikan pengurus baru dilakukan KPH Edy Wirabhumi (Pangarsa Pakasa Punjer) di Rumah Dinas Bupati Boyolali, siang tadi. Selain Wakil Ketua DPRD dan beberapa perwakilan pejabat Forkopimda, hadir pula Bupati Boyolali Agus Irawan SH dan istri (Ketua TPPK Boyolali) serta Wakil Bupati (Wabup) Dwi Fajar Nirwana yang bersama-sama dilantik sebagai “Pengayom” dan Ketua Umum Pakasa Cabang Boyolali.

MEMBERI SAMBUTAN : Ketua Umum pengurus baru Pakasa Cabang Boyolali (2025-2030), nyonya Dwi Fajar Nirwana, memberikan sambutan seusai pelantikan dan menerima pataka Pakasa Boyolali dari KPH Edy Wirabhumi (Pangarsa Pakasa Punjer). Ketua umum pengurus baru, adalah Wakil Bupati Boyolali. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Kepengurusan Pakasa Boyolali periode 2025-2030 ini merupakan pengurus Pakasa cabang yang paling lengkap organ-organnya yang menyesuaikan kebutuhan bidang-bidang tugas menonjol sesuai dengan potensi daerahnya. Selain Koordinator Bidang (Korbid) Ekonomi sesuai potensi kegiatan usaha yang menonjol di Boyolali, ada Korbid Pendidikan Sastra dan Sejarah, mengingat Boyolali potensi peradaban masa lalu Mataram Surakarta.

“Sangat tepat kalau kepengurusan Pakasa Boyolali sekarang ini, dilengkapi bidang-bidang itu. Terutama, bidang Sastra dan Sejarah. Mengingat, kabupaten ini adalah daerah asal atau kelahiran sejumlah Pujangga Jawa yang menjadi aset Mataram Surakarta. Apalagi, jauh sebelum itu, ada peradaban Pengging pada zaman Prabu Anglingdarma yang menjadi tautan sejarah dengan Bojonegoro (Jatim) dan tokohnya Gajah Mada”.

SUMPAH PRASETYA : Para pengurus baru Pakasa Cabang Boyolali (2025-20230) mengucapkan “sumpah prasetya” sebagai jawaban atas pertanyaan KPH Edy Wirabhumi (Pangarsa Pakasa Punjer). Jawaban yang isinya sumpah setia itu, adalah bersedia menjaga tegaknya NKRI, karena kraton (Pakasa) yang “mendirikannya”. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Pengungkapan sejarah sebelum Adipati Sri Makurung Handayaningrat dipercaya Kraton Demak sebagai Bupati, lokasi Pengging sudah lebih dulu dikenal. Karena, menjadi lintasan sejarah tokoh Anglingdarma, Gajah Pagon yang menjadi ‘pepunden’ Gajah Mada, ‘maha patih’ Kraton Majapahit. Kitab Negarakertagama menyebut peran penting Kadipaten Pengging. Maka, Pakasa Boyolali harus merawat Pengging,” harap Ki Dr Purwadi.

Dalang “Pro” wayang klasik konvensional, Ki Dr Purwadi (Ketua Lokantara Pusat di Jogja), ikut hadir dalam upacara penetapan dan pelantikan pengurus baru Pakasa Cabang Boyolali, Kamis (9/10) siang tadi. Dia banyak melekukan kajian sejarah dan menulis buku serta naskah di “Blog” pribadinya, termasuk mengenai arti penting Kadipaten Pengging yang terkait dengan para leluhur zaman Majapahit dan Mataram.  

MENYERAHKAN TOMBAK : Gusti Moeng menyerahkan tombak pusaka peninggalan Sinuhun PB X untuk “Kadipaten” Boyolali kepada Bupati Boyolali Agus Irawan SH, agar disimpan kembali di rumah dinas bupati yang bekas kantor “Kadipaten” itu, di sela-sela pelantikan pengurus baru Pakasa Cabang Boyolali, Kamis (9/10). (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Dalam upacara pelantikan, hadir pula GKR wandansari Koes Moertiyah (Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat) bersama rombongan jajaran Bebadan Kabinet 2004 dari Kraton Mataram Surakarta. Gusti Moeng menyerahkan tombak peeninggalan Sinuhun PB X untuk Kabupaten (Bupati) Boyolali sebelum masa NKRI, yang diterima Bupati Boyolali Agus Irawan SH untuk disimpan kembali di bekas kantor “Kabupaten” itu.

Sementara, setelah melantik pengurus Pakasa Boyolali, KPH Edy Wirabhumi dalam sambutannya menyebut, pelantikan pengurus baru Pakasa ini hanya menambah tugas kepada Dwi Fajar Nirwana yang kini menjabat  Wakil Bupati Boyolali. Tetapi tugas baru sebagai Ketua Umum Pakasa, sebenarnya sejalan (paralel) dengan tugas sebagai Wakil Bupati, karena (Pakasa) menjadi sarana dalam menjaga ketahanan budaya bangsa.    

WALIKOTA SALATIGA : Wali Kota salatiga yang hadir bersama istri, saat bersilaturahmi di “Pringgitan” rumah dinas Bupati Boyolali bersama KPH Edy Wirabhumi, Gusti Moeng bersama rombongan dari kraton dan Dwi Fajar Nirwana (Ketua Pakasa 2025-2030) dan para pengurus baru sebelum upacara berlangsung, siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Ketua Umum yang baru, Dwi Fajar Nirwana, dalam sambutannya mengajak seluruh warganya untuk membangkitkan segala potensi pelestarian Budaya Jawa dan menjalin hubungan Kraton Mataram Surakarta. Menurut KPH Edy Wirabhumi, pengabdian di bidang ini bisa disinergikan dengan program-program kerja Pemkab melalui dinas-dinas yang ada, yang tetap dalam kendali Bupati Boyolali sebagai mitranya.

Selengkapnya, selain “Pengayom” dua tokoh di atas, Dwi Fajar Nirwana selaku Ketua Umum juga didampingi Penasihat KPH Edy Wirabhumi dan Gusti Moeng, Ketua Harian Sugihartono RT, KRA Haryanto (Wakil Ketua) dan beberapa organi lain sangat lengkap. Termasuk R Riya Samuel, abdi-dalem Keparak Mandra Budaya yang duduk sebagai Korbid Pendidikan Sastra dan Sejarah. (won-i1)