Pakasa Kudus Ajak Buka “Panggung” untuk Gusti Behi, Pakasa Ngawi Sarankan Ubah AD/ART
IMNEWS.ID – “FORUM Komunikasi Pangarsa Pakasa Cabang” menyatakan setuju dan mendukung usulan agar masing-masing cabang segera “membuka panggung” untuk Gusti Behi (KGPH Hangabehi). Sebanyak 17 perwakilan cabang yang disebut “Forum Pangarsa” sepakat bergabung dalam WA Grup pangarsa, setuju dan mendukung usulan KRRA Panembahan Dididk Gilingwesi Singonagoro itu.
Dalam diskusi yang dilakukan secara intensif selama setengah bulan ini, “Forum Pangarsa” bersepakat segera mengambil prioritas program jangka pendek dan menengah, terutama agenda kegiatan adat di masing-masing cabang. Di agenda acara adat itu, cabang akan mengundang hadir Gusti Behi sebagai salah satu cara “membuka panggung” atau memberi jalan untuk tampil.
KRRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonagoro (Ketua Pakasa Cabang Kudus) saat dimintai konfirmasi iMNews.id, kemarin menegaskan, “Forum Pangarsa” telah setuju dan mendukung dua usulan di atas. Membentuk grup WA pangarsa yang kini berisi 17 perwakilan cabang dan ajakan pada masing-masing cabang untuk segera “membuka panggung” untuk KGPH Hangabehi.

“Kami sudah punya pengalaman mengundang hadir Gusti Behi. Walaupun tidak secara resmi menjadi utusan-dalem atau mewakili Kraton Mataram Surakarta. Tetapi kehadirannya, telah menyadarkan pada saya bahwa Pakasa harus secapatnya membuka panggung bagi Gusti Behi. Kesempatan beliau hadir di cabang, sangat penting bagi beliau dan kita warga Pakasa cabang”.
“Warga Pakasa cabang adalah kawula dan masyarakat adat pendukung beliau, kini dan kelak. Sebab itu, mulai sekarang secepatnya warga Pakasa cabang harus mengenal akrab Gusti Behi, begitu pula sebaliknya. Dengan mengundang Gusti behi hadir di tiap cabang Pakasa di berbagai kesempatan acara adat, merupakan cara yang tepat saling mengenal akrab”.
“Karena warga Pakasa adalah kawula pendukungnya, dan Gusti Behi adalah calon pemimpin kraton di masa depan, sudah selayaknya kita yang membuka panggung. Kita buatkan jalan untuk persiapannya melalui Pakasa Punjer, sesegera mungkin. Kalau bukan kita warga Pakasa, terus menunggu siapa lagi yang pantas membuka jalan untuk beliau,” ujar KRRA Panembahan.

KRRA Panembahan Didik Singonagoro menyebutkan, pengalaman mengundang Gusti Behi secara pribadi untuk merayakan ultahnya sekaligus menyaksikan ritual “Mapag Wulan Siyam” menjelang bulan puasa 2025 di Kudus, adalah pengalaman yang baik bagi Kudus dan cabang-cabang lain. Karena, hadirnya Gusti Behi di event itu, adalah contoh sederhana yang baik dan strategis.
Selain masing-masing cabang menghadirkan Gusti Behi di event-event upacara adatnya, usul agar Gusti Behi secepatnya masuk ke organ pengurus Pakasa Punjer juga disambut Ketua Harian Pakasa Cabang Ngawi. Namun, KRT Suyono S Adiwjoyo menambahkan, pengurus Pangarsa Punjer harus merubah pasal yang menyebut adanya posisi Ketua Harian atau “Pangarsa Padintenan”.
“Karena, dalam AD/ART yang dipakai sekarang ini, di level pengurus Pangarsa Punjer (Pusat), belum ada pasal dan ayat yang menyebut posisi Ketua harian atau “Pangarsa Padintenan”. La, perubahan atau penambahan pasal atau ayat yang menyebut posisi itu bisa cukup ditangani di tingkat Punjer saja, atau langsung diumumkan saat bertemu bersama,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan KP Bambang S Adiningrat, yang lebih menegaskan bahwa sudah saatnya Gusti Behi “digembleng” sebagai persiapan proses regenerasi kepmimpinan di kraton. Menurutnya, sudah saatnya yang muda tampil memimpin dan berkarya, dimulai dari Pakasa Punjer. Untuk itu, dia sangat setuju dan mendukung usulan Gusti Behi segera masuk Pakasa Punjer.
Untuk keperluan membuka panggung itu, KP Bambang juga siap mengundang hadir KGPH Hangabehi di acara-acara adat yang akan digelar Pakasa Cabang Jepara. Di bagian lain, dia tidak ingin mencampuri urusan rumah-tangga Pakasa cabang tetangga yaitu Kabupaten Pati. Menurutnya, siapapun Pangarsanya, seharusnya bisa menjadi besar bersama potensinya yang luar biasa itu.
Dari Pakasa Cabang Ponorogo, KP MN Gendut Wreskdodiningrat di tempat terpisah juga sebagai anggota “Forum Pangarsa” juga menyambut baik usulan Ketua Pakasa Cabang Kudus itu. Menurutnya, sudah semestinya para tokoh sesepuh di pengurus Punjer sudah berfikir jauh ke depan, terutama untuk persiapan mencapai cita-cita ke depan yang butuh perjuangan untuk itu.

“Menurut saya, Gusti Behi bukan saja hanya cukup sebagai pelaksana (Ketua) harian. Tetapi hadir untuk melanjutkan perjuangan Pangarsa atau sesepuh Punjer. Gusti behi sudah saatnya menerima estafet kepemimpinan bersama Pakasa, untuk meneruskan perjuangan Kanjeng (KPH) Wirabhumi,” ujar Ketua Pakasa Cabang Ponorogo yang juga sudah pernah menghadirkan Gusti Behi.
Ungkapan setuju dan mendukung Gusti Behi segera masuk pengurus Punjer dan membantu KPH Edy Wirabhumi (Pangarsa), juga diungkapkan secara singkat oleh KRAT Ananda Seviola (Ketua Pakasa Cabang Trenggalek) dan KRT Bagiyono Rumeksonagoro (Ketua Pakasa Cabang Magelang. Secara terpisah dua anggota “Forum Pangarsa” ini juga setuju menghadirkan Gusti Behi di cabangnya.
Sementara itu, keraguan soal masa bhakti pengurus Pakasa Cabang Pati sudah terjawab setelah ada organ pengurus yang memperlihatkan SK tetepan Pati berakhir tahun 2027. Walau masa bhakti masih dua tahun, organ pengurus setempat bisa membuat semacam “mosi tidak percaya” dan membentuk panitia untuk mengagendakan semacam Musyawarah luar biasa (Muscablub). (Won Poerwono-bersambung/i1)