Pakasa Cabang Jepara dan Cabang Magelang “Nyadran”, Manfaatkan Minggu Terakhir

  • Post author:
  • Post published:February 25, 2025
  • Post category:Regional
  • Reading time:8 mins read
You are currently viewing Pakasa Cabang Jepara dan Cabang Magelang “Nyadran”, Manfaatkan Minggu Terakhir
EKSISTENSI PAKASA : Kalangan jajaran pemerintah (Pemkab) dan masyarakat Magelang, pelan-pelan semakin mengenal dan mengakui eksistensi Pakasa Cabang di kabupaten itu. KRT Bagiyono Rumeksonagoro (Ketua Pakasa Cabang), mendapat kesempatan memberi sambutan dalam ritual Nyadran di Pasarean Agung Paremono, Senin (24/2) siang tadi. (foto : iMNews.id/Dok)

Kraton Kirim Utusan ke Magelang, Nyadran di “Makam” RAy Kleting Kuning

MAGELANG, iMNews.id – Dua pengurus Pakasa cabang secara terpisah menggelar ritual Nyadran di waktu yang bersamaan, Minggu (23/2) kemarin, untuk memanfaatkan minggu terakhir bulan Ruwah Tahun Je 1958 di tahun 2025 ini. Tiga cabang itu adalah Pakasa Cabang Jepara dan Pakasa Cabang Magelang, melakukan safari Ruwahan di wilayahnya dan di kampung halaman.  

Di antara dua cabang itu, Pakasa Kabupaten Magelang yang dipimpin ketuanya, KRT Bagiyono Rumeksonagoro yang mendapat bagian menerima rombongan utusan-dalem dari Kraton Mataram Surakarta. Rombongan ini didampingi pengurus Pakasa bersama pamong makam Desa Pucanganom, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, saat Nyadran di “makam” RAy Kleting Kuning.

Setelah melakukan agenda Nyadran “tambahan” dari kraton itu, Senin (24/2) hari ini KRT Bagiyono Rumeksonagoro bersama warga Pakasa Cabang Magelang dan pamong makam Astana Pajimatan Paremono, Desa Paremono, Kecamatan Mungkid menjalankan agenda Nyadran kedua. Agenda Nyadran sepanjang sepanjang pagi hingga siang tadi, tidak disertai rombongan dari kraton.

Agenda Nyadran kraton dengan 7 “trip” sebenarnya sudah selesai, karena sudah berakhir di Astana Pajimatan Desa Kolpajung, Kecamatan Kota, kabupaten Pamekasan, 17 Februari lalu. Tetapi, belakangan ada permohonan Pakasa Cabang Magelang yang meminta agar Bebadan Kabinet 2004 mengirim utusan untuk melakukan tatacara Nyadran dan larab langse di makam Pucanganom.

LARAB LANGSE : tatacara ritual Nyadran di “makam” RAy Kleting Kuning di Desa Pucanganom, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Minggu (23/2), disertai “Larab Langse” atau selubung nisan yang dilakukan bersama rombongan utusan kraton, pamong makam dan Pakasa cabang setempat. (foto : iMNews.id/Dok)

KRT Bagiyono yang dimintai konfirmasi iMNews.id, siang tadi menyebutkan, ritual Nyadran di Astana Pajimatan Paremono juga dilengkapi dengan doa dan tahlil serta pengajian. Sambutan diberikan pamong makam, Disdikbud dan dirinya selaku Ketua Pakasa Cabang Magelang. Tak disebutkan ada kirab budaya, seperti yang terjadi pada Nyadran di “makam” RAy Kleting Kuning.

Dalam sambutannya, KRT Bagiyono menyampaikan terima kasih kepada berbagai unsur panitia Nyadran yang telah melibatkan Pakasa cabang untuk mewakili lembaga Kraton Mataram Surakarta. Karena, Pakasa mengemban amanah kraton untuk ikut menjaga tradisi ritual Nyadran bersama masyarakat, yang menjadi bagian tugas pelestarian Budaya Jawa yang bersumber dari kraton.

Sementara itu, KP Bambang S Adiningrat, setelah meninjau pembangunan cungkup makam Eyang Abdul Syukur di Desa Poncol, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, beberapa hari sebelumnya, Minggu (23/2) kembali datang membawa rombongan Pakasa dan keluarga untuk Nyadran ke makam itu. Di sela-sela Nyadran, sempat berdiskusi dengan Kyai Ulinuha, panitia pembangunan.

Khusus untuk Nyadran di makam leluhur cikal-bakal Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan, Jepara, rombongan yang di antaranya abdi-dalem “Kanca Kaji” dipimpin RT Rasmaji melakukan ritual Nyadran di makam Eyang Sentono. Sedang para tokoh leluhur Dinasti Mataram yang disadran, adalah pendiri Kabupaten Jepara (Bupati ke-1) yang “Pahlawan Nasional”, Ratu Kalinyamat.

RATU KALINYAMAT : Pengurus Pakasa Cabang Jepara juga mengutus rombongan abdi-dalem “Kanca-Kaji” yang dipimpin RT Rasmaji, untuk Nyadran di makam Ratu Kalinyamat dan suami, Pangeran Hadlirin, di Desa Mantingan, Kecamatan Kalinyataman, Jepara, Minggu (23/2). Termasuk juga, makam Adipati Tjitrasoma 2 (Bupati Jepara). (foto : iMNews.id/Dok)

Di kompleks Astana Pajimatan Desa Mantingan, Kecamatan Kalinyamatan, rombongan Nyadran yang dipimpin RT Rasmaji menziarahi suami ratu Kalinyamat yaitu Pangeran Hadlirin dari Kerajaan Samudra Pasai, Aceh. Di situ juga ada tokoh Syeh Abdul Jalil. Kemudian makam Eyang Suta Bandha di Desa Mlonggo dan Adipati Citrasoma II (Bupati Jepara) di Desa Bapangan.

KRT Bagiyono yang dimintai konfirmasi iMNews.id, siang tadi menyebutkan, ritual Nyadran di Astana Pajimatan Paremono juga dilengkapi dengan doa dan tahlil serta pengajian. Sambutan diberikan pamong makam, Disdikbud dan dirinya selaku Ketua Pakasa Cabang Magelang. Tak disebutkan ada kirab budaya, seperti yang terjadi pada Nyadran di “makam” RAy Kleting Kuning.

KP Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Cabang Jepara) saat dimintai konfirmasi iMNews.id, siang tadi menyebutkan, pihaknya berbagi tugas untuk memanfaatkan hari Minggu pada minggu terakhir bulan Ruwah untuk Nyadran. Yaitu mengutus 8 orang “Kanca-Kaji” dan 14 orang dari Pakasa Korcab Mayong (Jepara) yang dipimpin ketuanya, KRT Hartono ke Kudus, Minggu (23/2).

“Saya dan rombongan Nyadran ke makam keluarga dan tokoh ulama Eyang Abdul Syukur di Desa Poncol, Beringin, Kabupaten Semarang. Bersama kami, ada KRT Anam Setyodipuro dan RT Dimas Julianto. Rombongan yang dipimpin RT Rasmaji, selain ke Kudus juga Nyadran di makam tokoh leluhur Dinasti Mataram. Termasuk makam Ratu Kalinyamat dan suami,” ujar KP Bambang.

BEBERAPA LOKASI : Sementara, sebagian pengurus Pakasa Cabang Jepara dan keluarga diajak KP Bambang S Adiningrat untuk berkeliling Nyadran di beberapa lokasi makam, di antaranya makam Eyang Abdul Syukur di Desa Poncol, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang dan makam keluarga. (foto : iMNews.id/Dok)

Di tempat terpisah, KRRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonagoro selaku Ketua Pakasa Cabang Kudus beberapa waktu tadi menambahkan, semalam dirinya melakukan pengundian bagi hadiah 7 orang yang beruntung. Nomer seri uang yang diberikan dan dicatat panitia, Minggu (23/2), akan diundi malam ini untuk mendapatkan hadiah bagi 6 orang.

“Kemarin, utusan Pakasa Pati, Jepara dan Demak juga mendapat bagian. Mudah-mudahan juga beruntung. Untuk hadiah umroh hanya untuk satu orang. Yang enam orang, hadiah uang masing-masing Rp 1 juta. Umrohnya berangkat tahun ini. Yang mendapat hadiah pada HUT ke-93 Pakasa akhir tahun 2024, sekarang sudah berada di Tanah Suci,” ujar KRRA Panembahan Didik. (won-i1)