KPH Edy Wirabhumi : “Kami Tidak Punya Uang Cukup untuk Membayar Rp 1,7 Juta/orang….”.
SURAKARTA, iMNews.id – Panitia kirab budaya puncak peringatan HUT ke-93 Pakasa dan Festival Seni Budaya Kraton Nusantara (FSBKN) akhirnya memutuskan, memilih Taman Sriwedari sebagai lokasi start para peserta kirab dari Pakasa cabang dan anggota Majlis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN). Sedang pertemuan utusan anggota MAKN, berlangsung di Sasana Handrawina.
Keputusan itu diambil panitia penyelengara yang dibentuk jajaran bebadan Kabinet 2004 Kraton Mataram Surakarta dalam rapat internal belum lama ini. Sedangkan putusan memilih Taman Sriwedari sebagai lokasi start, diumumkan dalam rapat koordinasi panitia pelaksana yang digelar di eks kantor Sinuhun PB XI Kraton Mataram Surakarta, Rabu (11/12) siang tadi.
Rapat koordinasi yang dipimpin KPH Edy Wirabhumi selaku Pangarsa Pakasa Punjer sekaligus Ketua UMUM DPP MAKN, dihadiri Gusti Moeng, Gusti Ayu dan beberapa tokoh dari unsur sentana-dalem, sentana garap dan abdi-dalem garap. Dari eksternal kraton tampak hadir utusan Polresta Surakarta, Satlantas, Polsekta, Koramil, Satpol PP, Dishub dan unsur elemen lain.
“Dalam rapat koordinasi pertama, kami punya pilihan lokasi antara Pura Mangkunegaran dan Taman Sriwedari. Karena kami menggelar event ini dengan dana pribadi, maka kami memutuskan untuk memilih Taman Sriwedari sebagai lokasi start kirab budaya. Dan dinner welcome party pertemuan Raja-raja di (Gedhong-Red) Sasana Handrawina. Tentu saja, ada alasannya”.
“Salah satu alasan yang kami pandang sangat berat, karena panitia tidak mungkin bisa membayar tarip dinner welcome party pertemuan Raja-raja, yang tiap orang dihitung Rp 1,7 juta biayanya. Kami bisa memahami penentuan biaya itu, karena tempat dinner welcome party, Bangsal Pracimayasa, sudah dikelola pihak lain (pihak ketiga-Red),” ujar KPH Edy Wirabhumi.
Lebih lanjut dijelaskan dalam sesi tanya-jawab, sebagai pengganti tempat dinner welcome party adalah Sasana Handrawina. Sedangkan untuk lokasi berkumpul dan start kirab para kontingen peserta, di dalam Plaza Taman Sriwedari. Kontingen peserta bisa diantar dan diturunkan di kawasan sekitar Taman Sriwedari dan barisan bisa ditata di dalam plaza Sriwedari.
Seperti diketahui, event kirab budaya yang akan digelar Sabtu, 14 Desember mulai pukul 14.00 WIB, sebenarnya merupakan gabungan dari dua event yaitu puncak peringatan HUT ke-93 Pakasa dan FSBKN anggota MAKN. Namun, puncak peringatan HUT Pakasa yang seharusnya 29 November, digeser mundur bergabung event FSBKN yang digelar Surakarta, 13-15/12.
Puncak peringatan HUT pakasa yang hanya mengambil satu hari berupa kirab budaya itu, ditetapkan pada hari Sabtu, 14 Desember yang juga menjadi agenda kirab FSBKN. Sedangkan FSBKN yang semula dari Kabupaten Ende dan dipindahkan ke Surakarta karena berbareng dengan Pilkada, agendanya dinner welcome party, kirab budaya dan pentas seni, 13-15 Desember.
Oleh sebab itu, dalam rapat koordinasi (rakor) siang tadi, KPH Edy Wirabhumi menyebutkan akan ada sekitar 2.500 orang peserta gabungan dari kontingen utusan kerajaan/kesultanan/kedatuan/pelingsir adat dari 58 anggota MAKN dan kontingen utusan sekitar 50 Pakasa cabang dari berbagai daerah di Provinsi Jateng, Jatim dan yang terbaru dari Provinsi Bali.
Lokasi start kirab di kawasan Taman Sriwedari atau di proyek pembangunan masjid yang mangkrak itu, jarak rute menuju kompleks Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa Kraton Mataram Surakarta hanya sekitar 3 KM. Namun, dalam rakor siang tadi juga dibahas soal kemungkinan turun hujan dan sekaligus dijelaskan persiapan darurat mengatasi dan cara mengantisipasinya.
“Kita semua paham kini sudah memasuki musim hujan, dan agenda kirab budaya dimulai pukul 13.00 WIB yang mungkin bisa molor sampai pukul 14.00 atau 15.00 WIB. Tetapi kita boleh berdoa memohon kemurahanNya, agar hujannya turun setelah kegiatan kirabselesai. Di beberapa titik lokasi, juga disiapkan tenda berteduh,” ujar KPH Edy menjawan pertanyaan.
Mengenai format barisan kirab, juga dijelaskan bahwa di posisi paling depan adalah sejumlah Bregada Prajurit Kraton Mataram Surakarta yang akan dikerahkan sebanyak 90 personel. Di belakangnya adalah barisan para Raja dan utusan anggota MAKN, yang akan disambung barisan kontingen cabang-cabang Pakasa yang akan menyertakan kostum kesenian khasnya.
Dari sekretariat disebutkan, keseluruhan jumlah peserta kirab yang sudah mendaftar mencapai 1.800-an orang, tetapi Gusti Moeng (Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa LDA) menambahkan, dari tiga kraton di Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Provinsi Lampung, mengabarkan akan mendaftarkan jumlah anggota masing-masing kontingen yang jumlahnya 600-an orang.
Dari “Kadipaten” Sumenep dan beberapa kraton di Cirebon (Jabar), menyatakan semua berangkat. Jumlah personelnya akan didaftarkan menyusul. “Khusus untuk para raja dan wakil utusannya, kami kumpulkan di dua hotel terdekat dengan kraton. Saya kira, hotel-hotel lain di Kota Surakarta banyak yang sudah full book. Event ini menjadi rezeki warga Surakarta”.
“Secara khusus kami minta kepada pihak penanggungjawab proyek revitalisasi khususnya Alun-alun Lor, sekarang rumputnya tumbuh bersama tanaman liar ‘pis-kucing’ yang ada durinya. Sangat mungkin alun-alun juga dimanfaatkan untuk berkumpul. Mudah-mudahan segera dibersihkan. Karena, sampai sekarang belum sepenuhnya diserahkan kepada kraton,” ujar KPH Edy.
Sementara itu, dari sekretariat panitia iMNews.id mendapat data, dari formasi barisan kirab di bagian depan yang terdiri dari kontingen kerajaan anggota MAKN, disebut ada pengarak patung Ogoh-ogoh sebanyak 100 orang dari Bali. Berkait dengan informasi ini, Pakasa Cabang Ponorogo menyebut ada warga Denpasar (Bali) yang akan dilantik menjadi pengurus cabang baru.
Untuk sementara, di barisan depan kirab sampai urutan ke-13, kontingen peserta diprioritaskan untuk anghgota MAKN. Sedangkan urutan ke-14 sampai ke-34, diisi kontingen Pakasa cabang yang diawali Pakasa Cabang Jepara. Kontingen terdiri Bregada Nguntara Praja dan Korsik Drumband Sura Praja, melibatkan 160 personel dipimpin KP Bambang S Adiningrat.
Di belakang Pakasa Cabang Jepara, ada 17 cabang Pakasa dari Jateng, Jatim dan terbaru dari Denpasar, Bali. Mereka adalah bagian dari sekitar 40 pengurus Pakasa cabang yang sudah pernah dilantik dan ditetapkan sejak tahun 2016, bahkan sebelumnya. Tetapi ditambah yang embriyo, kini jumlahnya menjadi 50-an cabang, walau sudah banyak yang vakum dan pasif.
Dari sekretariat juga disebutkan, sejak Sabtu (14/12) pagi hingga malam ada pentas seni di kompleks Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa. Para penyajinya, kontingen anggota MAKN peserta FSBKN dan kontingen Pakasa Cabang. Bersamaan itu, Sabtu pagi hingga siang berlangsung wisuda abdi-dalem dan sentana-dalem di Bangsal Smarakata dan Bangsal Kasentanan.
Bila Jumat malam (13/12) digunakan untuk musyawarah agung para Raja dan utusan perwakilan anggota MAKN, hari terakhir Minggu malam (15/12) juga masih ada pertunjukan kesenian. Karena, Pakasa cabang Jepara, Cabang Ngawi, Cabang Ponorogo yang membawa unit seni pedalang, yang akan bergiliran tampil dengan abdi-dalem garap menyajikan pentas wayang kulit.
“Kru wayang kulit dari Pakasa Cabang Ngawi dan Cabang Jepara, akan bergabung dalam pentas pakeliran Sabtu malam (14/12). Minggu paginya (15/12), sajian wayang kulit padat satu jam dari Pakasa Cabang Ponorogo. Dan malamnya, saya dan anaknya pak Warseno Slenk akan tampil,” ujar KRT Rawang Gimular, seorang abdi-dalem yang juga dalang, siang tadi. (won-i1)