“Embrio” Cabang Kudus Gelar Doa dan Kirab Peringatan Hari Jadi ke-92 Pakasa

  • Post author:
  • Post published:December 11, 2023
  • Post category:Regional
  • Reading time:11 mins read
You are currently viewing “Embrio” Cabang Kudus Gelar Doa dan Kirab Peringatan Hari Jadi ke-92 Pakasa
MEMBERI ABA-ABA : KRA Panembahan Didik Gilingwesi Hadinagoro ("Plt" Ketua Pakasa Kudus) memberi aba-aba pada kalangan anggota warga Pakasa cabangnya yang menata barisan untuk melakukan kirab budaya, peringatan Hari Jadi ke-92 Pakasa di sekitar kediamannya, Minggu (10/12) siang tadi. (foto : iMNews.id/dok)

Sosialisasi Soal Gelar Kepangkatan dan Cara Berbusana Jawa yang Benar

KUDUS, iMNews.id – Walau masih setengah “embrio” posisi kepengurusan Pakasa Cabang Kudus, tetapi KRA Panembahan Didik Gilingwesi Hadinagoro selaku “Plt” ketuanya sudah berhasil menarik simpati publik secara luas, setidaknya di lingkungan Kabupaten Kudus.

Minggu siang (10/12) mulai pukul 14.00 WIB tadi, KRA Panembahan Didik menggelar acara doa peringatan Hari Jadi ke-92 Pakasa tahun 2023 dan memimpin langsung kirab budaya yang diinisiasi mengelilingi lingkungan terdekat kediamannya, Perumahan Gerbang Harapan di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, yang didukung 300-an warga dari beberapa daerah.

Pakasa Cabang Kudus yang dipimpin KRA Panembahan Didik Gilingwesi Hadinagoro sebagi “Plt” ketua yang baru dua tahun berjalan sejak lama vakum itu, kini benar-benar bangkit dan menjalankan tugasnya sebagai organisasi yang berkecimpung di bidang budaya Jawa dan pelestariannya di wilayah Kabupaten Kudus.

Walau susunan kepengurusannnya masih “setengah embrio”, tetapi acara yang digelar Minggu siang tadi seakan “menggebrak” suasana di lingkungan Perumahan Gerbang Harapan di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, yang sebelumnya sama sekali tidak pernah mengenal aktivitas seni budaya di depan mata yang digelar organisasi Pakasa cabang.

BARISAN KIRAB : Barisan kirab warga dan anggota Pakasa Cabang Pati berada di urutan terdepan dalam kirab budaya yang dipimpin KRA Bambang S Adiningrat selaku “Manggala” kirab, dalam peringati Hari Jadi ke-92 Pakasa yang digelar Pakasa Cabang Kudus, Minggu (10/12) siang tadi. (foto : iMNews.id/dok)

“Ini tadi sebenarnya, saya hanya mengundang 100-an orang dari tiga Majlis Taklim yang saya pimpin. Tetapi kenyataannya, yang hadir 200-an. Rombongan dari Pakasa Cabang Pati dan cabang Jepara yang saya perkirakan rata-rata hadir 50 orang, tetapi keduanya hadir 80-an orang. Jadi, ya hampir sesuai dengan harapan saya, sekitar 300-an orang. Alhamdulillah,” ujarnya.

KRA Panembahan Didik Gilingwesi Hadinagoro yang dimintai konfirmasi iMNews.id sore tadi lebih lanjut menjelaskan, secara keseluruhan acara yang digelar dengan tiga materi pengisinya sudah berlangsung lancar, sukses, aman dan sesuai yang diharapkan. Dia berharap, peringatan Hari Jadi Pakasa 2024 bisa lebih meriah dan sukses.

Selain berterimakasih karena dukungan berbagai pihak karena kelancaran, keamanan dan suksesnya acara, rasa terimakasih juga disampaikan atas kehadiran rombongan Pakasa cabang dari tetangga dekat, anggota “Tiga Serangkai”. Yaitu Pakasa Cabang Pati, Cabang Jepara, bahkan ada warga Pakasa Kabupaten Demak hadir walau kepengurusannya cabang vakum setelah dibentuk tahun 2021.

Istilah “Tiga Serangkai” Pakasa cabang seakan muncul begitu saja, setelah Kabupaten Pati, Jepara dan terakhir Kudus eksis pengurusannya di bawah kepemimpinan KRA Panembahan Didik. Istilah “Tiga Serangkai” merujuk pada tiga nama tokoh leluhur Dinasti Mataram yang eksis di tiga daerah itu, masing-masing Ki Ageng Pemanahan, Ki Ageng Penjawi dan Ki Ageng Juru Mertani.

GENERASI CILIK : Seorang anak usia SD yang menjadi salah satu peserta kirab budaya peringatan Hari Jadi ke-92 Pakasa yang digelar Pakasa Cabang Kudus, Minggu (10/12) siang tadi, adalah generasi cilik calon pemimpin Pakasa sekaligus pelestari budaya Jawa di masa mendatang. (foto : iMNews.id/dok)

Dalam dua tahun terakhir, tiga Pakasa cabang di sekitar Gunung Muria yang dipimpin KRA Panembahan Didik (Kudus), KRA Bambang S Adiningrat (Jepara) dan KRAT Mulyadi Puspopustoko (Pati) seakan menjadi contoh keteladan bagi cabang-cabang Pakasa lain yang sedang “berjuang” mengembangkan organisasi, selain Cabang Ponorogo yang sudah mapan dan ideal hampir dalam banyak hal.

Di antaranya ketiganya sudah terjalin hubungan silaturahmi dengan baik, dan selalu saling berkunjung kalau salah satu di antara “Tiga Serangkai” Pakasa itu menggelar kegiatan adat seni dan budaya di daerahnya. Tadi, Kudus menggelar acara dihadiri dua Ketua Pakasa itu, sebelumnya Pakasa Jepara dan Pati menggelar acara yang dihadiri KRA Panembahan Didik Gilingwesi.

“Pokoknya kita bertiga, pengurus Pakasa ‘Tiga Serangkai’, diupayakan selalu hadir jika salah satu cabang ada yang menggelar acara dan mengundang pengurus anggota di antara ketiganya. Kami berupaya selalu kompak. Seperti ini tadi, Pakasa Jepara merasa bangga mendapat diundang, bahkan mendapat kehormatan menjadi Manggala kirab,” ujar KRA Bambang S Adiningrat.

Dimintai konfirmasi secara terpisah, Ketrua Pakasa Cabang Jepara itu menyetakan, cabangnya hadir bersama sekitar 50-an orang yang hampir semuanya pengurus tingkat cabang dan Korcab (Ancab-Red). Di antaranya Korcab (Kecamatan) Bangsari, Korcab Tahunan dan Korcab Pecangaan. Pakasa jepara juga gembira karena Pakasa Cabang Pati juga hadir.

MANGGALA KIRAB : Kehadiran KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Jepara), menjawab kebutuhan KRA Panembahan Didik Gilingwesi Hadinagoro (Ketua Pakasa Kudus) untuk memimpin kirab budaya yang diinisiasinya sebagai “Manggala” kirab. Kegiatan peringatan Hari Jadi ke-92 Pakasa itu sebagai bentuk pengenalan budaya kepada masyarakat lingkungannya. (foto : iMNews.id/dok)

Menurut KRA Bambang S Adiningrat, peringatan Hari Jadi ke-92 Pakasa tahun 2023 yang kali pertama digelar Pakasa Cabang Kudus dengan mengumpulkan para anggota “Tiga Serangkai” cabang di wilayah Gunung Muria, merupakan sebuah kebersamaan dan sinergi yang luar biasa antar tiga cabang Pakasa.

“Saya berharap, kebersamaan dan sinergi yang sudah terjadi di setiap kegiatan yang digelar di antara kami bertiga, semoga terjalin dalam setiap kegiatan ke depan. Keakraban, kebersamaan dan kepedulian kita ini diharapkan bisa menjadi teladan bagi yang lain. Setidaknya, akan diteladani kalangan anggota tiga cabang ini. Itu sangat bagus,” ujar KRA Bambang.

Sementara itu, KRAT Mulyadi Puspopustoko selaku Ketua Pakasa Cabang Pati yang dihubungi secara terpisah juga mengaku gembira bisa berkumpul kembali dengan para warga dan pengurus Pakasa dari tiga cabang di Cabang Kabupaten Kudus, Minggu siang tadi. Karena, Pakasa Cabang Pati hanya mengirim utusan di acara Hari Jadi ke-92 Pakasa, tanpa kehadiran KRAT Mulyadi.

“Ini tadi, kami bisa bertemu kembali dengan anggota Tiga Serangkai. Kami tentu gembira, bisa bersama-sama dalam kegiatan nguri-uri budaya lokal dan memperkuat persatuan Pakasa Pati, Kudus dan Jepara,” ujar KRAT Mulyadi menjawab pertanyaan iMNews.id. Kabupaten Pati memiliki banyak makam leluhur Dinasti Mataram dan paling sering menggelar acara event haul.

DIDAULAT SAMBUTAN : Kehadiran Ketua Pakasa Cabang Jepara (KRA Bambang S Adiningrat), juga untuk didengar sambutannya dalam pidato saat didaulat tuan rumah (Ketua Pakasa Kudus), sebagai bentuk ikatan tali silaturahminya antara anggota “Tiga Serangkai” Pakasa Gunung Muria. (foto : iMNews.id/dok)

Sementara itu, jalannya kegiatan peringatan Hari Jadi ke-92 Pakasa tahun 2023 yang diinisiasi KRA Bambang S Adiningrat, dimulai dengan kirab budaya menempuh rute sekitar 400 meter, yang mengelilingi RT 03 RW 06 Perumahan Gerbang Harapan, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.

Kirab mengelilingi kampung itu hanya singkat, dari persiapan hingga barisan kirab kembali ke tempat start di Balai Warga sekitar RT 03 RW 06 Perumahan Gerbang Harapan, hanya berdurasi sekitar 30 menit selesai. KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Jepara), mendapat tugas untuk menjadi “Manggala” kirab yang diikuti lebih dari 250 orang.

Kirab yang diikuti rombongan dari tiga Pakasa cabang, sekalipun sama-sama berada di wilayah kawasan Gunung Muria, tetapi masing-masing memiliki cirikhas berbeda, terutama Kudus yang punya simbol “Menara Kudus” yang gaya arsitekturnya ikonik. Banyak model payung bersusun dibawa tiap kelompok peserta kirab dari Pakasa Cabang Kudus, sebagai simbol ikoniknya.

Begitu kembali ke Balai Warga RT 03 RW 06 Perumahan Gerbang Harapan, lalu semua peserta diajak makan bersama sambil diisi dengan acara “Kidungan” berjudul “Pesan dari Mas Panembahan” dan “Kabeh Manungsa Bakale Mati”, ciptaan KRA Panembahan Didik, yang dinyanyikan bersama secara bershalawat oleh para santri Majlis Taklim yang dipimpin tuan rumah.

“TIGA SERANGKAI” : “Tiga Serangkai” Ketua Pakasa Cabang Pati (KRAT Mulyadi), Kudus (KRA Panembahan Didik) dan cabang Jepara (KRA Bambang S Adiningrat), bisa berkumpul kembali di acara peringatan Hari Jadi ke-92 Pakasa yang diinisiasi tuan rumah, Minggu (10/12) siang tadi. (foto : iMNews.id/dok)

Usai sajian “Kidungan” yang bernuansa religi itu, lalu disampaikan sambutan yang diberikan secara bergantian oleh tuan rumah yang juga “Plt” ketua Pakasa Cabang Kudus, yaitu KRA Panembahan Didik Gilingwesi Hadinagoro. Kemudian mewakili Pakasa undangan, KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Jepara) juga memberikan sambutan diampingi tuan rumah.

“Ini tadi ada yang tanya soal ageman busana Jawi. Terus-terang, bagi masyarakat Kudus dan sekitarnya (termasuk anggota Tiga Serangkai), cara berbusananya banyak yang keliru. Karena memang tidak paham, tidak pernah mendapat pengetahuan secara khusus soal itu. Maklum, mereka membeli itu di toko busana pengantin yang rata-rata juga tidak paham kalau keliru”.

“Tetapi, ada yang tanya soal gelar kepangkatan di dalam kraton, ketika saya memberi sambutan. Saya malah mendapat kesempatan untuk menjelaskan secara rinci, urut dan detail. Gelar dan kepangkatan di kraton ada dua, yang untuk abdi-dalem dan abdi-dalem sentana, kemudian khusus untuk sentana darah-dalem dan keluarga raja,” jelas KRA Panembahan Didik.

KRA Panembahan Didik berharap, susunan kepengurusan cabang yang sudah disiapkan secara lengkap, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa disyahkan dan ditetapkan sebagai cabang penuh. Karena diharapkan, tahun depan bisa menggelar peringatan hari jadi Pakasa lebih besar dan melibatkan berbagai pihak dari luar, serta bisa menyuguhkan Santiswaran dan Macapat. (won-i1).