Embrio Cabang Ngawi dan Tulungagung Ingin di Tahun 2024, Cabang Kudus Langsung Tancap Gas
SURAKARTA, iMNews.id – Setelah seluruh rangkaian hajadan peringatan Hari jadi 92 Tahun Pakasa berakhir dalam sehari, siang hingga malam, Minggu (26/11) itu, kini kalangan pengurus Pakasa cabang di masing-masing kabupaten mulai menggelar rapat-rapat membahas agenda wilujengan peringatan hari jadi di tahun 2023 ini, yang tepatnya jatuh pada tanggal 29 November.
Kegiatan lanjutan dari yang sudah diawali di Kraton Mataram Surakarta sebagai pengurus Pakasa Punjer, Minggu (26/11) itu, untuk tahun 2023 ini diserahkan kepada masing-masing pengurus cabang di kabupaten-kabupaten yang tersebar di Provinsi Jateng, Jatim dan DIY. Kegiatan peringatan di cabang-cabang, disarankan Punjer berupa doa wilujengan sederhana saja.
“Untuk peringatan tepat tepat di hari kelahiran Pakasa, 29 November, kami serahkan masing-masing pengurus cabang. Sebaiknya, doa wilujengan sederhana saja, mengingat situasi dan kondisinya masih prihatin. Tetapi kalau ada yang mau merangkai dengan kegiatan perayaan dan mengundang berbagai pihak lain, ya mangga. Intinya, sepenuhnya diserahkan cabang,” ujar KPH Edy.
Selaku Pangarsa Pakasa Punjer, KPH Dr Edy Wirabhumi menegaskan hal itu saat memimpin rapat koordinasi bersama Pakasa cabang sebelum pelaksanaan dengan berbagai media platform, yang juga disinggung dalam sambutan upacara pembukaan di Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, beberapa saat setelah pelaksanaan agenda kirab budaya, Minggu siang (26/11).
Seperti diketahui, walau organisasi Pakasa dilahirkan Sinuhun PB X (1893-1939) pada 29 November 1931, tetapi selama Kraton Mataram Surakarta berada di alam republik sejak 17 Agustus 1945 hingga kini, hari jadinya baru pertama diperingati oleh segenap jajaran “Bebadan Kabinet 2004” di era Sinuhun Suryo Partono (PB XIII-Red) tahun 2021 ketika genap 90 tahun.
Setelah itu, berturut-turut peringatan ulang tahun digelar di tahun 2022 dan yang belum lama berlangsung di tahun 2023 ini. Karena organisasi Pakasa adalah elemen kraton di luar hirarki pemerintahan secara hukum adat, maka tatacara peringatan ultah juga sangat berbeda dengan upacara adat yang sejak 200 tahun lebih berjalan di kraton.
Sampai tahun ketiga ultah digelar di tahun 2023 ini, format peringatan terus mengalami perubahan untuk menyesuaikan situasi dan kondisi, jajaran “Bebadan Kabinet 2004” dan Lembaga Dewan Adat yang dipimpin Gusti Moeng sebagai Pengageng dan Pangarsa, begitu juga Pakasa Punjer yang dipimpin KPH Edy Wirabhumi selaku Pangarsa, terus mencari format peringatan yang tepat.
Karena bukan sebagai jenis upacara adat dan dalam rangka mencari format yang tepat, maka hingga digelar peringatan Hari Jadi 92 Tahun Pakasa, masih banyak terjadi kekurangan selain nilai manfaat di berbagai bidang khususnya sektor kepariwisataan dan nilai pelestarian seni budaya Jawa, jelas sangat menonjol secara visual.
Dalam rangka mencari format yang tepat dan ideal dan menyentuh berbagai aspek yang luas cakupannya, di Hari Jadi 92 Tahun Pakasa di tahun ini puncak peringatannya diserahkan kepada masing-masing pengurus Pakasa cabang. Langkah ini diharapkan, organisasi di tingkat cabang tampak “lebih hidup”, lebih merata dan semakin memperkenalkan diri di lingkungannya.
Berkait dengan itu, ada sejumlah pengurus Pakasa cabang yang kini langsung melanjutkan menggelar rapat untuk merembug agenda peringatan hari lahir Pakasa yang tepat 29 November. Meskipun, banyak pengurus cabang yang karena sulit membagi waktu persiapan setelah peristiwa peringatan Minggu (26/11) itu, terpaksa mengagendakan ultah di bulan Desember.
“Untuk menata ritme kegiatan agar ada jarak yang cukup untuk istirahat, kami agendakan menggelar doa wilujengan Hari Jadi Pakasa di bulan Desember. Tanggalnya, masih akan kami bahas dengan para pengurus cabang. Karena, sekaligus akan kami jadikan satu dengan peringatan setahun Pakasa Cabang Magelang,” ujar KRT Bagiyono Rumeksonagoro, menjawab iMNews.id, siang tadi.
Ketua Pakasa Cabang Magelang itu, saat dimintai konfirmasi juga menyebutkan, wujud peringatan Hari Jadi 92 Tahun pakasa itu adalah doa selamatan “tumpengan” atau wilujengan, sekaligus untuk ultah pertama Pakasa cabang. Pada kesempatan bahkan akan ditambah dengan penyampaikan materi latihan tatacara “ngadi-busana” sesuai adat Kraton Mataram Surakarta.
Sama-sama membawa rombongan untuk mengikuti kirab budaya pada peringatan Hari Jadi 92 tahun Pakasa di Pendapa Pagelaran Kraton Mataram Surakarta, Minggu (26/11), Pengurus Pakasa Cabang Magelang yang baru setahun lahir tak kalah sigap menyusun rencana peringatan di daerah cabang, dibanding Pakasa Cabang Klaten yang sudah berpengalaman dan anggotanya sangat banyak.
Menurut KRAT Hariyanto selaku Ketua Harian Pakasa Cabang Klaten, kepengurusannya sudah membahas rencana itu dan semua menyepakati peringatan Hari Jadi 92 Tahun Pakasa di cabang akan digelar di lokasi taman batas kraton di Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Selasa (29/11) besok mulai pukul 13.00 WIB.
“Insya Allah, Pakasa Cabang Kudus akan menggelar doa wilujengan peringatan hari jadi, Sabtu (2/12) malam Minggu di kediaman saya, Lembah Pedangkungan, Kudus. Walau sebenarnya, kepengurusan Pakasa cabang sedang kami susun dan setelah itu akan kami mohonkan penetapannya. Tetapi kami memberanikan diri. Tancap gas saja. ‘Kan cuma doa wilujengan. Itu ‘kan baik”.
“Ya intinya, mendoakan untuk Kraton Mataram Surakarta dan seisinya. Wilujengan untuk mendoakan keluarga besar Pakasa, dari tingkat Punjer hingga Cabang. Mendoakan bangsa Indonesia, agar selalu diberi keselamatan dan kemakmuran. Tetapi, yang kami undang hanya keluarga besar Pakasa cabang. Kami belum berani mengundang pihak lain,” ujar KRA Panembahan Didik Gilingwesi.
Walau KRA Panembahan Didik Gilingwesi Hadinagoro mengaku statusnya masih “Plt” Ketua Pakasa Cabang Kudus atau belum ada kepengurusan secara lengkap dan resmi ditetapkan Pakasa Punjer, menurutnya secara internal keluarga besar Pakasa cabang wajar-wajar saja menggelar doa wilujengan peringatan ultah Pakasa.
Bagi Pakasa Cabang Kudus yang justru memiliki reputasi dan dedikasi melebihi Pakasa cabang yang kepengurusannya sudah lama resmi itu, bisa menjadi teladan bagi yang lain. Terutama bagi embrio Pakasa Cabang Kabupaten Ngawi yang dipimpin Suyono Sastroredjo selaku koordinator dan sejumlah warbaga Pakasa Cabang Tulungagung yang dipimpin RNgt Intan Permatasari.
Menurut dua tokoh Pakasa dari dua kabupaten berbeda di Jatim yang dimintai konfirmasi secara terpisah, siang tadi, pihaknya sangat ingin ikut berpartisipasi menggelar acara menyambut peringatan Hari Jadi Pakasa itu. Tetapi kini sedang berusaha menyusun kembali kepengurusan cabang secara lengkap, agar bisa segera ditetapkan, dan di tahun 2024 bisa ikut merayakan.
Sementara itu, KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Cabang Jepara) menyebutkan, rapat pengurus cabang yang membahas agenda kegiatan wilujengan peringatan hari jadi Pakasa, akhirnya menyepakati pelaksanaan doa wilujengan disertai istigotsah, akan digelar di kompleks Joglo Hadipuran, Desa Sukodono, Sabtu (2/12) dengan mengundang 50-an orang warga Pakasa dan pihak lain.
Tak ketinggalan, KRAT Eko Budi Tirtonagoro selaku Ketua Pakasa Cabang Banjarnegara saat dihubungi siang tadi menyebutkan, pengurus cabangnya juga sudah membahas agenda wilujengan peringatan hari jadi Pakasa tahun 2023 ini. Tetapi, keputusan akan diambil pada rapat kedua hari ini, sekaligus untuk menyepakati usulan menjadikan satu dua peringatan ultah.
“Karena mnegingat situasi dan kondisi, peringatan hari jadi Pakasa tahun 2023 banyak yang mengusulkan untuk digabung dengan peringatan tiga tahun Pakasa cabang Banjarnegara. Saya sendiri sangat setuju dan mendukung. Tetapi menunggu kesepakatan teman-teman pengurus dalam rapat hari-hari ini,” ujar KRAT Eko.
Sementara itu, pengurus Pakasa Cabang Trenggalek (Jatim) sudah menyepakati agenda doa wilujengan peringatan Hari Jadi 92 Tahun Pakasa akan digelar tepat tanggal 29 November atau Rabu besok malam. Meski soal tempat masi menunggu, tetapi pengurus Pakasa cabang didukung beberapa lembaga seperti Disparbud dan Bakesbangpol Pemkab Trenggalek akan ikut mengundang.
Menurut KRAT Seviola Ananda Reksobudoyo selaku Ketua Pakasa Trenggalek, paguyuban seni budaya seperti Pepadi dan Permadani serta para tokoh budaya di kabupaten ini, akan diundang untuk hadir bersama merayakan hari jadi organisasi yang berkecimpung dalam pelestarian seni budaya Jawa yang bersumber dari Kraton Mataram Surakarta, dalam acara sederhana, yaitu doa wilujengan.
(won-i1)