Kalangan Pakasa Cabang dari Berbagai Daerah Sudah Siap-siap Berangkat
SURAKARTA, iMNews.id – Sampai Sabtu siang (25/11) tadi atau H-1 pelaksanaan agenda kegiatan peringatan Hari Jadi 92 tahun Pakasa di tahun 2023, suasana secara umum di lokasi kompleks Pendapa Pagelaran yang akan menjadi pemusatan kegiatan itu tampak biasa-biasa saja.
Di dalam Pendapa Pagelaran hanya tampak beberapa orang duduk di belakang meja berderet sekitar 8 buah, sedang melakukan pendataan bagi para peserta event pameran “Gebyar UMKM 2023” yang dilakukan penyelenggaranya, Satgas Pangan Nasional. Sementara, di sebelah barat ruang pendapa, tampak para pekerja menata kursi dan memasang tirai penutup sisi pendapa.
Pekerjaan di dalam ruang pendapa itu nyaris tak tampak dari luar, tetapi suasana di kompleks halaman pendapa yang pada hari-hari biasa menjadi tempat parkir para pedagang dan pengunjung Pasar Klewer, juga jadi arena berdagang dari bak mobil yang terparkir di situ masih terlihat ada.
Berbeda dengan pemandangan di separo Alun-alun Lor bagian timur yang sudah rapat dipagari keliling setinggi 2 meter lebih itu, menjadi pemandangan baru sejak Jumat (24/11). Ruang yang dibentuk dengan pagar seng/papan di separu alun-alun itu, disebut untuk menampung kegiatan event pameran “Gebyar UMKM 2023” yang diinisiasi Satgas Pangan Nasional.
Event yang akan diikuti para pedagang dan pengusaha di bidang industri pangan dan aneka produk pangan dari wilayah Jateng itu, menurut KPH Edy Wirabhumi selaku Pangarsa Pakasa Punjer hanya “kebetulan bertemu” tetapi bisa saling mendukung dengan event Hari Jadi 92 tahun Pakasa. Karena, kraton hanya sebagai fasilitator tempat event, yaitu alun-alun.
Event pameran yang bertema “Ketahanan Pangan Nasional” itu disebutkan juga terbuka bagi kalangan Pakasa Cabang dari berbagai daerah di Jateng dan dari luar Jateng untuk ikut bergabung, karena jenis yang dipamerkan multi produk atau aneka produk. Namun, pendeknya waktu persiapan, sulit untuk diikuti kalangan Pakasa cabang.
“Saya malah belum menerima dhawuh soal itu. Seandainya ada permintaan, ya pasti kurang maksimal, atau malah sulit terwujud. Karena, untuk memamerkan produk kami barang-barang mebel ukir jati, perlu waktu yang cukup untuk memilih, pengemasan dan pengangkutannya”.
“Tetapi yang jelas, konsentrasinya sekarang lebih fokus pada persiapan untuk memeriahkan peringatan Hari Jadi 92 Tahun Pakasa saja. Karena, waktu pelaksanaan berubah menjadi satu hari, kami menambah waktu latihan sampai Jumat (24/11)) petang kemarin. Bahkan dalam sehari, Sabtu (25/11) tadi, kami malah bisa menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada,” ujar KRA Bambang.
KRA Bambang S Adiningrat selaku Ketua Pakasa Jepara yang dihubungi iMNews.id siang tadi menambahkan, kontingen Pakasa Kabupaten Jepara akan berangkat menuju Kraton Mataram Surakarta Minggu (26/11) dinihari pukul 01.00 WIB. Anggota kontingen yang dilaporkan akan hadir 140 orang, 25 orang di antaranya akan mengikuti upacara wisuda.
Seperti disebutkan media ini kemarin (iMNews.id, 24/11), dalam sehari pelaksanaan peringatan Hari Jadi 92 tahun Pakasa, Minggu (26/11) besok, ada acara upacara wisuda bagi para abdi-dalem penerima kekancingan gelar kekerabatan yang akan dilangsungkan di ruang Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa. Di antara yang diwisuda itu, termasuk dari Pakasa Jepara.
Sementara itu, selain suasana di kompleks Pendapa Pagelaran dan Alun-alun Lor yang tampak biasa-biasa saja atau tak ada aktivitas yang menonjol, di sekitar kawasan halaman Kamandungan maupun di dalam kraton juga tidak tampak aktivitas kesibukan persiapan peringatan hari jadi Pakasa. Karena, peringatan hari jadi Pakasa bukan termasuk upacara adat di dalam kraton.
Suasana yang biasa-biasa saja menjelang peringatan hari jadi Pakasa, juga mudah dilihat di seluruh kawasan kraton yang biasanya menjadi tempat untuk publikasi. Mulai dari pintu masuk Gladag, Alun-alun Lor, kompleks Pendapa Pagelaran, halaman Kamandungan sampai Alun-alun Kidul tidak satupun ada spanduk atau baliho publikasi tentang acara itu.
Satu-satunya papan publikasi yang masih tampak hanya di halaman kamandungan, justru baliho pengumuman upacara adat Sekaten Garebeg Mulud yang sudah terlaksana beberapa bulan lalu. Baliho itu adalah papan pengumuman kegiatan upacara adat yang pernah direvisi, karena ada penulisan tanggal yang salah fatal hingga ditegur keras oleh Gusti Moeng.
Persiapan di pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, siang tadi tampak ditunggui KRMH Suryo Kusumo Wibowo, pejabat Wakil Pengageng Sasana Prabu yang menjadi koordinator lapangan (Korlap) tetap di berbagai event di kraton, termasuk dalam peringatan Hari Jadi 92 tahun Pakasa 2023 ini.
“Iya mas, ini baru menata kursi untuk para tamu undangan dan peserta semua acara yang di dalam pendapa. Habis kursi, nanti menata panggung yang untuk pentas wayang. Karena, semua upacara akan dilakukan di atas panggung itu, background-nya kelir wayang. Termasuk saat upacara wisuda,” jelas KRMH Suryo Kusumo Wibowo menjawab pertanyaan iMNews.id, siang tadi.
Pentas wayang kulit akan disajikan dua dalang secara estafet oleh Ki Purbo Sasongko dan Ki Gandrung Swara Al Gifari yang diinisiasi bersama oleh Pakasa cabang Ponorogo dan (embrio) Pakasa cabang Pacitan (Jatim), seperti yang dilakukan pada peringatan Hari Jadi 91 tahun Pakasa pada 2022 lalu. Besok, kedua dalang itu akan menyajikan lakon Wahyu Cakraningrat.
Sementara itu, KRAT Seviola Ananda Reksobuduyo selaku Ketua Pakasa Cabang Trenggalek (Jatim) memastikan rombongan kontingennya sebanyak 70-an orang akan berangkat Sabtu (25/11) malam ini sekitar pukul 22.00 WIB dengan beberapa mobil. Kontingennya akan menyajikan tari jaranan Turangga Yaksa khas Trenggalek dan Rampak Barong Pegon untuk mengiring kirab.
Dari Kabupaten Ponorogo, KRRA Ir MN Gendut Wreksodiningrat selaku Ketua Pakasa cabang menyebutkan, rombongan kontingennya berangkat sekitar pukul 00.00 WIB Minggu dini hari agar bisa tiba di Kraton Mataram Surakarta lebih awal, agar bisa istirahat sebelum mengikuti kirab mulai pukul 06.30 WIB.
Menurut KRRA MN Gendut, Pakasa Ponorogo hanya akan mengirim rombongan sebesar 50-an orang yang akan bertugas dalam peran masing-masing pada formasi barisan yang sudah disiapkan. Yaitu 9 Warok Sepuh, 2 Warok Kasepuhan dan 39 Penadon Ponoragan. Soal sajian seni reog, sudah diserahkan kepada KRAT Sunarso Suro Agul-agul selaku Ketua Paguyuban Reog “Katon Sumirat”
KRAT Sunarso Suro Agul-agul selaku Wakil Ketua Pakasa Cabang Ponorogo yang juga Ketua Paguyuban Reog “Katon Sumirat” yang dihubungi terpisah iMNews.id menjelaskan, cabang Ponorogo menginisiasi kolaborasi sajian seni reog bersama Pakasa Cabang Karanganyar dan (embrio) cabang Ngawi yang akan menerjunkan 7 unit seni reog.
Persiapan sajian kolaborasi itu dibenarkan Suyono Sastrorejo selaku koordinator rombongan kontingen (embrio) Pakasa Cabang Ngawi, yang dimintai konfirmasi secara terpisah, siang tadi. Menurut koordinator Komunitas Pager Wojo, Mantingan, Ngawi itu, 7 unit reog akan diterjunkan lengkap dengan elemen seni pendukungnya, yaitu Jathilan, warok, Bojang-Ganong dan sebagainya.
Disebutkan, kontingen (embrio) Pakasa Ngawi akan menerjunkan 60 orang untuk mengikuti acara kirab, Minggu pagi besok, dan siangnya akan bertambah 20 orang yang untuk mendukung sajian dua unit seni reog. Dari jumlah 80-an orang anggota kontingen, dua di antaranya akan ikut upacara wisuda karena menerima kekancingan gelar kekerabatan.
Dari Kabupaten Banjarnegara, KRAT Eko Budi T selaku Ketua Pakasa cabang setempat menyebutkan, pengurus cabang akan mengirim rombongan kontingen beranggota 10 orang untuk ikut kirab budaya. Sementara itu, upacara wisuda yang akan digelar Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa seusai kirab budaya, diikuti sekitar 400 abdi-dalem baru maupun yang mendapat kenaikan pangkat.
Upacara serupa khusus untuk sentana-dalem dan sentana garap, menurut KPP Bambang Kartika akan berlangsung di kompleks kantor Kasentanan atau Pengageng Kusuma Wandawa seusai acara kirab budaya, pesertanya 25 wisudawan. Upacara itu diperkirakan hanya sekitar sejam, dan setelah itu bergabung di Pendapa Pagelaran untuk mengikuti upacara hari jadi. (won-i1).