Tanggal 5 Juni Hari Ini, Putri Narpa Wandawa Peringati 91 Tahun Kelahirannya

  • Post author:
  • Post published:June 5, 2022
  • Post category:Regional
  • Reading time:4 mins read

Di Era 1990-an, Menjadi Organisasi Terbuka untuk Umum

SOLO, iMNews.id – Tanggal 5 Juni yang jatuh pada hari Minggu ini, organisasi wanita Putri Narpa Wandawa memperingati genap 91 usia kelahirannya. Peringatan ulang tahun (ultah) yang dihadiri seratusan orang dan hanya dihadiri separo anggota organisasi itu karena banyak yang izin, digelar dalam suasana yang sederhana di ndalem Kayonan, Baluwarti, mulai pukul 10.00 WIB tadi pagi.

Sambutan tunggal datang dari GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, selaku ketuanya, yang berurutan melakukan potong tumpeng dan kue ultah, membagikan hadiah kuis dan mengisi waktu dengan bernyanyi bersama beberapa yang hadir dengan iringan organ tunggal. Dari 90-an anggota Putri Narpa Wandawa, saat itu hanya hadir separonya dan selebihnya yang hadir adalah para sentana garap dan beberapa abdidalem garap.

SELAKU KETUA : Selaku ketua Putri Narpa Wandawa menggantikan kakaknya yang wafat dua tahun lalu, Gusti Moeng memberi sambutan dan menjelaskan riwayat singkat organisasi wanita yang diperingati 91 tahun kelahirannya, tepat 5 Juni, di ndalem Kayonan, Baluwarti, Minggu pagi tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Putri Narpa Wandawa itu, adalah organisasi wanita pertama yang ada di NKRI. Karena, kelahirannya tanggal 5 Juni 1931, sebelum NKRI ada. Organisasi ini, dipromotori dan diinisiasi berdirinya oleh RAy Wuryaningrat dan RAy Yudanagara atas seizin Sinuhun Paku Buwana X. Selama pemerintahan Orde Baru, reputasinya menonjol, karena sering menjadi juara di bidang seni budaya, terutama di tingkat Provinsi Jawa Tengah,” tandas Gusti Moeng selaku ketua yang secara definitif sejak akhir 2021 menggantikan kakaknya, GKR Sekar Kencana yang wafat sekitar 2 tahun lalu.

Disebutkan dalam sambutan yang disertai pemaparan singkat sejarah berdirinya nagari Mataram Mataram berikut Dinasti Mataram, para leluhur dinasti hingga 200 tahun keberadaan Mataram Surakarta (1745-1945), dan saat Sinuhun PB X jumeneng nata, lahirlah organisasi Pakasa, 29 November 1931, Narpa Wandawa (anggota lelaki) dan Putri Narpa Wandawa yang lahir 5 Juni 1931. Menurut sentanadalem RAy Koes Saparinah SH selaku Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Surakarta, Putri Narpa Wandawa kali pertama masuk menjadi anggota GOWS dan sangat mewarnai gabungan organisasi itu.

ANGGOTA TERTUA : Nyonya Sumarjo (90), seorang abdidalem yang juga menjadi anggota tertua Putri Narpa Wandawa, mendapat kehormatan menerima potongan nasi tumpeng dari Gusti Moeng selaku ketuanya, dalam peringatan ultah 91 tahun organisasi itu, di ndalem Kayonan, Baluwarti, Minggu pagi tadi.  (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Putri Narpa Wandawa pernah melahirkan lembaga pendidikan Pamardi Siwi. Sejak tahun 90-an, terbuka untuk umum. Tak hanya dari keluarga kerabat saja, tetapi dari masyarakat umum bisa masuk menjadi anggota. Ketika berada di dalam GOWS, Putri Narpa juga mengaktifkan Panti Wredha, yang sekarang dikenal Panti Jompo, tempatnya di Pajang (Laweyan) sana. Panti Wredha didirikan Sinuhun PB X. Jadi, sebelum ada NKRI Karaton Mataram Surakarta sudah memikirkan nasib rakyatnya yang lanjut usia dan tak punya keluarga, ditampung di Panti Wredha. Tanahnya juga milik kraton,” tunjuk RAy Koes Saparinah.  

Di antara anggota Putri Narpa Wandawa, ada seorang anggotanya yang sejak Sinuhun PB X menjadi abdidalem di Kraton Mataram Surakarta berusia 90 tahun, yang secara khusus mendapatkan potongan tumpeng dari Gusti Moeng. Istri almarhum Sumarjo yang juga abdidalem itu, juga diajak Gusti Moeng duet menyanyikan lagu keroncong “Bengawan Sala”, saat menunggu semua peserta ultah hadir. Sedang potongan kue, diberikan GKR Timoer Kusuma Dewayani kepada abdidalem termuda, seorang penari Bedaya Ketawang. (won-i1)