SMKN 1 Gandeng Pakasa Cabang Ponorogo Intensifkan Seni-Budaya
PONOROGO, iMNews.id – Sambil memperingati ulang tahun atau hari jadinya yang ke-48, SMKN 1 Ponorogo (Jatim) menggelar lomba karawitan tingkat SMP/SLP se wilayah Madiun Raya atau eks Karesidenan Madiun selama sehari di aula sekolah setempat, Sabtu (22/1). Uniknya, lomba yang digelar bersama Pakasa Cabang Gebang Tinatar (Kabupaten Ponorogo) itu, menghadirkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Ketua LDA GKR Wandansari Koes Moertiyah untuk memberi pidato sambutan.
Dalam sambutannya, Bupati Sugiri Sancoko menegaskan pentingnya pelestarian seni budaya yang menjadi kekuatan dan ciri khas Kabupaten Ponorogo, serta modal kebhinekaan bangsa untuk memperkuat NKRI. Oleh sebab itu, lomba seni budaya seperti yang dimulai SKMN 1 setelah hampir dua tahun semua kegiatan vakum akibat pandemi Corona itu, menjadi awal kebangkitan di berbagai bidang khususnya pendidikan, pelestarian budaya sekaligus yang berdampak pada sektor perekonomian yaitu sektor kepariwisataan.
Sementara itu, GKR Wandansari Koes Moertiyah yang akrab disapa Gusti Moeng, juga diminta memberi sambutan di sela-sela lomba tersebut. Selaku Ketua LDA Keraton Mataram Surakarta, dia menyampaikan terima kasih karena SKMN 1 Ponorogo telah berinisiatif dalam upaya pelestarian budaya Jawa yang bersumber dari Keraton Mataram Surakarta, berupa lomba karawitan tingkat SMP se-eks Karesidenan Madiun yang meliputi Kota dan Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Trenggalek dan Kabupaten Pacitan.
”Mewakili masyarakat adat Keraton Mataram Surakarta, saya menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara lomba, bapak Bupati Sugiri Sancoko yang mendukung setiap upaya pelestarian budaya Jawa di wilayahnya. Juga kepada Pakasa Cabang Gebang Tinatar pimpinan Kanjeng Gendut (KRRA MN Gendut Wreksodiningrat-Red). Mereka bisa bekerjasama untuk menjaga budaya dan peradaban Jawa yang bersumber dari Mataram. Karena, Ponorogo adalah salah satu wilayah eks nagari Mataram Surakarta selama 200 tahun (1745-1945). Maka disebut kawasan Mataraman,” jelas Gusti Moeng menjawab pertanyaan iMNews.id, tadi siang, dengan menyinggung yang disampaikannya dalam pidato sambutan di SMKN1 Ponororgo, Sabtu (22/1).
Selain itu, Gusti Moeng juga memberi pengarahan sekaligus ucapan terima kasihnya kepada para guru tari dan guru bahasa Jawa terutama di tingkat SMP/SLP yang hadir pada kegiatan lomba karawitan itu, karena menjadi tokoh utama dalam transfer pengetahuan seni budaya dan kecintaan pada budaya Jawa. Sebagai tanda terima kasihnya, Gusti Moeng menyerahkan partisara (piagam) penghargaan dari keraton kepada Nimas Tumenggung (NT) Jarumi SPd MPd, selaku koordinator seni budaya Pakasa Cabang Ponorogo.
Seusai pembukaan resmi lomba karawitan, Bupati Giri Sancoko dan Gusti Moeng diminta melepas balon tanda hari jadi ke-48 SKMN 1 Ponorogo di halaman sekolah setempat. Menjawab pertanyaan iMNews.id di tempat terpisah, Ketua Pakasa Cabang Gebang Tinatar, KRRA MN Gendut Wreksodiningrat menuturkan, upaya pelestarian seni budaya Jawa yang bersumber dari Keraton Mataram Surakarta, memang vakum karena terhentu selama pandemi Corona.
”Sekarang harus dimulai untuk mengintensifkan kegiatan pelestarian, walau dari sedikit. Pakasa siap bekerjasama dengan semua elemen dan komponen daerah Gebang Tinatar. Mudah-mudahan, dengan kerjasama dalam lomba karawitan ini, bisa meluas ke bidang-bidang lain, seperti yang disinggung bapak Bupati. Karena, sebelum pandemi, festival seni reog, kirab menyambut 1 Sura, kirab Hari Jadi Ponorogo dan pentas-pentas seni, Pakasa sangat aktif memprakarsai dan mendukung,” ujar KRRA MN Gendut yang mengaku didampingi Wakil Ketua KRT Suro Agul-agul dan sejumlah pengurus cabang, saat ikut mendampingi KPH Edy Wirabhumi (Pangarsa Punjer) Pakasa dan Gusti Moeng di acara lomba. (won-i1)