Beberapa Kepala Daerah Dukung Pekan Seni dan Ekraf Jadi Event Tahunan
SOLO, iMNews.id – Bupati Ponorogo, Bupati Kebumen dan Wakilnya serta Wakil Bupati Klaten yang hadir pada penutupan ‘’Pekan Seni dan Ekraf 90 Tahun Pakasa’’ di Pendapa Pagelaran Sasanasumewa, Minggu malam (5/12) menyatakan akan mendukung upaya bangsa dan negara (NKRI) untuk kembali ke jatidirinya sebagai bangsa yang besar karena potensi kekayaan budayanya.
Untuk itu, kesan dan pesan yang diungkapkan bersama dengan Pangarsa Punjer (Ketua Pusat) Pakasa dan Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Mataram Surakarta dalam acara penutupan malam itu mengisyaratkan agar bangsa dan negara ini tetap pada jatidirinya sebagai bangsa yang berbhineka yang tetap menjaga keutuhan NKRI.
‘’Mewakili masyarakat dan pemerintahan Kabupaten Ponorogo, saya mendukung dan setuju agar ‘Pekan Seni dan Ekraf 90 Tahun Pakasa’, dijadikan event tahunan. Kita menjadi bangsa yang besar karena kekayaan budaya yang kita miliki, seharusnya kita melestarikan ini,’’ ujar Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko SE MM dalam pesan dan kesan singkatnya, ketika mendapat kesempatan pertama di panggung penutupan hajadan 90 Tahun Pakasa itu, Minggu malam (5/12).
‘’Saya mengucapkan selamat ulang tahun Pakasa yang ke-90. Semoga Pakasa tetap jaya dan terus berkarya, bersama-sama segenap elemen bangsa untuk terus berupaya menjaga keutuhan dan kebhinekaan bangsa. Event ini mudah-mudahan terus berlanjut menjadi event tahunan, menjadi ajang potensi seni budaya dari berbagai daerah,’’ pinta Bupati Kebumen Arif Sugiyanto SH yang naik panggung bersama Wakil Bupati Kebumen.
‘’Dengan potensi yang kami miliki, kami ingin terus mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini. Karena Kabupaten Klaten kaya potensi seni budaya yang bisa dijadikan andalan secara nasional, baik potensi pariwisata maupun ketahanan budaya,’’ ujar Wakil Bupati Klaten KRA Yoga Wreksonagoro singkat.
Giliran berikut dari sejumlah tamu penting yang didaulat naik penggung untuk melakukan upacara penutupan ‘’Pekan Seni dan Ekraf 90 Tahun Pakasa’’, adalah musisi atau vokalis grup band D’ Masiv yang akrab disapa Ryan D’Masiv yang menutup ucapan selamat hari jadi Pakasa. Dia kembali menyatakan tak pernah menyangka dan merencanakan, dirinya berada di tengah masyarakat adat Keraton Mataram Surakarta, menjadi relawan #Lestarikan Keraton dan kini sedang memproduksi film yang memperlihatkan keanggunan dan keindahan Surakarta peninggalan sebuah ‘’negara’’ yang pernah eksis selama 200 tahun (1745-1945).
‘’Saya merasa bangga bisa bersama-sama berbhakti untuk keraton dan untuk bangsa dan NKRI. Saya mengucapkan selamat Hari Jadi ya ke-90 untuk Pakasa. Karena saya penyanyi, saya ingin mengucapkan ulang tahun yang ke 64 (kalender Jawa) kepada Gusti Moeng dengan nyanyian,’’ ucap Ryan sambil memulai menyanyi ‘’Selamat Ulang Tahun’’ dan segera diikuti semua yang hadir di Pendapa Pagelaran Sasanasumewa, tadi malam.
Sebagai kata penutup, KPH Edy Wirabhumi selaku Ketua Pakasa Pusat menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pejabat dari tiga daerah yang malam itu hadir dan Ryan D’Masiv yang ikut menutup acara. Terima kasih juga disampaikan kepada Sandiaga Uno dan tim dari Kemenpar Ekraf yang diutus datang langsung ke acara, atas kerjasama dan dukungannya sebagai tangan panjang pemerintah dalam pelaksanaan Pekan Seni dan Ekraf 90 Tahun Pakasa.
‘’Saya berterimakasih, karena bapak Menteri (Kemenpar Ekraf) meminta event ini jadi kegiatan tahunan dan akan mendukung pelaksanaannya. Tak trerkecuali, para pejabat yag mewakili Kabupaten Ponorogo, Kebumen dan Klaten’’.
“Saya sengaja ingin mempertemukan Bapak Bupati Ponorogo dan Kebumen. Karena, tanpa dua daerah ini, Keraton (Mataram) Surakarta tidak bisa seindah dan semegah ini. Mudah-mudahan, event ini menjadi awal kebangkitan potensi yang lebih baik ke depan. Menjadikan bangsa dan NKRI kembali pada jatidirinya sebagai bangsa yang berbudaya. Menjadikan bangsa dan NKRI, sebagai bangsa dan negara yang berbhineka dan besar karena kebhinekaan itu,’’ harap KPH Edy sambil menutup resmi event itu.
Sebelum kesan dan pesan beberapa tokoh itu, diadakan doa yang melibatkan sejumlah abdidalem jurusuranata dan Kanca Kaji dilanjutkan dengan pentas tari fragmen ‘’Menakjingga’’ dan potong tumpeng untuk 90 tahun Pakasa dan 64 tahun (Jawa) Gusti Moeng. Sebagai penutup, digelar fragmen wayang wong dengan lakon ‘’Pusaka Praja Murca’’ atau ‘’perginya’’ harkat dan martabat keraton.
‘’Mewakili warga masyarakat secara luas, saya mengucapkan selamat 90 tahun Pakasa. Agar terus eksis dan bersama-sama membangun bangsa dan menjadi benteng NKRI. Selamat pula untuk Gusti Moeng yang genap 64 tahun (Jawa). Mudah-mudahan diberi kesehatan, panjang umur dan terus berkarya. Dan yang paling penting, mudah-mudahan tetap menjadi teladan bagi generasi muda yang akan memimpin keraton,’’ ujar KRT Hendri Rosyad Wrekso Puspito yang ikut hadir menyaksikan penutupan acara malam itu. (won)