Rian D’Masiv Ikut Nyadran di Astana Pajimatan Imogiri

  • Post author:
  • Post published:March 29, 2021
  • Post category:Regional
  • Reading time:3 mins read

Yang ke Astana Pajimatan Tegal Arum Gusti Timoer

BANTUL, iMNews.id – Selama sehari dari pagi hingga malam, rombongan sekitar 30 orang dari Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Mataram Surakarta yang dipimpin Gusti Moeng telah melakukan agenda ziarah atau nyadran terakhir pada Minggu (28/3), kemarin. Nyadran yang diikuti rombongan kecil artis Rian D’Masiv itu, dimulai dari kompleks makam para tokoh raja Mataram Kutha Gede, Plered, Kartasura dan Mataram Surakarta di Astana Pajimatan Imogiri (Bantul-DIY), kemudian leluhur di Kutha Gede (Jogja).

”Rian sudah menunggu di Jogja, terus bareng-bareng menuju Astana (Pajimatan) Imogiri. Rombongan yang dipimpin Gusti Moeng, Minggu kemarin agendanya ada 3 tempat. Kompleks makam Imogiri, Giri Laya dan Kutha Gede. Habis itu, Rian dan rombongan 4 orang langsung pulang ke Jakarta. Kerjabhaktinya diliburkan sehari. Senin ini berlanjut lagi,” ujar KPH Edy Wirabhumi, menjawab pertanyaan iMNews.id, tadi siang.

Agenda nyadran ke makam leluhur Dinasti Mataram yang dipimpin Gusti Moeng selaku Ketua LDA sejak awal bulan Ruwah, sudah berlangsung di sejumlah tempat. Mulai yang ada di Solo (Ki Ageng Henis), Boyolali (makam Pujangga Yasadipura dsb), Bantul dan Jogja (DIY). Kegiatan ini sangat menyita waktu, karena bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan kerjabhakti resik-resik keraton dalam rangka gerakan #Lestarikan Keraton, yang dimulai sejak 22 Maret dan diagendakan sampai September mendatang.

PINTU MAKAM :  Di kompleks makam Pahlawan Nasional Paku Buwono VI di Astana Pajimatan Imogiri (Bantul-DIY), ada pintu masuknya sendiri. Ketua Relawan #Lestarikan Keraton Rian D’Masiv bersama rombongan dan KPH Edy Wirabhumi berfoto di depan pintu sehabis berziarah di situ, kemarin. (foto : iMNews.id/dok)

Oleh sebab itu, petugasnya dibagi-bagi sesuai agenda dan jadwalnya, agar semua bisa berjalan bersamaan antara kerjabhakti resik-resik dan nyadran. Nyadran yang dipimpin Gusti Moeng sudah terlaksana di sejumlah tempat, terakhir di kompleks Astana Pajimatan Imogiri dan Kutha Gede, sedang di kompleks Makam Giri Laya yang lokasinya agak jauh dan perjalanannya menanjak, diagendakan lain waktu.

Menurut KRRAP Bambang Kartiko, KRMH Saptonojati dan KPP Wojoyo Adiningrat, masih ada kompleks Astana Pajimatan Tegal Arum yang ada di Kabupaten Slawi/Tegal dan sejumlah kompleks makam leluhur dinasti yang ada pantai utara (pantura) di antaranya di Kota Pati. Namun kemungkinan yang nyadran ke makam Sinuhun Amangkurat Agung di Tegalarum akan dipimpin GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani, sedangkan yang ke Pati dan sebagainya belum diagendakan.

”Rencananya begitu. Dawuh yang saya dapat untuk dilaksanakan tanggal 4 April. Tetapi hanya saya dan beberapa wayahdalem (Sinuhun PB XII). Kira-kira 10 orang” ujar Gusti Timoer membenarkan, saat dimintai konfirmasi iMNews.id di tempat terpisah, tadi siang.(Won)