Pasukan Pemuda Pancasila Gantian ”Menyapu jalan”
SOLO, iMNews.id – Setelah seminggu (Jumat dan Minggu Libur) kerjabhakti resik-resik lingkungan keraton digenjot melibatkan hampir seluruh elemen Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Mataram Surakarta secara bergiliran, mulai Senin dari pagi hingga siang, gantian ”pasukan” dari Bregade Motor Pemuda Pancasila DPC Surakarta ”Menyapu Jalan”. Ada 30-an anggota PP yang berseragam khas organisasi tetapi berkalungkan samir khas keraton, menyapu dedaunan yang tampak mengotori jalan di pingu masuk Gladag menuju Alun-alun Lor.
Meski sudah bergantian dibersihkan dan dirapikan secara bergantian oleh puluhan orang dari berbagai elemen yang terlibat resik-resik, tetapi kawasan pintu masuk Gladag selalu saja mulai kembali kotor. Karena, dedaunan pohon beringin berukuran besar yang jumlahnya lebih dari enam, kini memasuki musim rontok, ditambah cabang dan ranting yang terlalu tinggi belum bisa dijangkau untuk dipangkas.
Menurut KPH Edy Wirabhumi selaku koordinator kerjabhakti, memang idealnya tiap hari lingkungan pintu masuk utara ke kawasan keraton itu harus dibersihkan oleh petugas khusus, seperti dari DPU Kota, misalnya. Bahkan, ibarat rumah milik masing-masing pribadi, kegiatan kebersihan seperti menyapu halaman harus dilakukan idealnya dua kali sehari, pagi dan sore.
”Ini adalah halaman dan kawasan yang luas. Di dekat gapura Gladag itu malah ada tamannya juga. Untuk membersihkan, idealnya ya dua kali sehari. Sedangkan kawasan keraton ini, adalah kawasan cagar budaya yang dijadikan objek wisata. Mestinya, menjadi tanggungjawab bersama untuk membersihkan. Gerakan ini, sifatnya hanya sementara, untuk mengetuk kesadaran bersama, agar peduli lingkungan kita yang sangat berharga ini,” tunjuk KPH Edy Wirabhumi.
Hal yang diungkap KPH Edy, berkait dengan kondisi kebersihan dan kerusakan fasilitas yang ada di lokasi. Misalnya, jaringan kabel listrik dan telepon, serta lampu penerangan umum yang hampir semuanya padam. Bahkan, ada satu tiang telepon yang keropos dan roboh, menimpa pagar taman, hingga miring ke dalam.
Sejak pagi, kesibukan kerjabhakti banyak terlihat di seputar gapura Gladag. Di lapangan terbuka Alun-alun Lor, nyaris tidak tampak kegiatan resik-resik. Selain rerumputan belum bisa dipangkas pendek dan rata, pemandangan di lokasi itu lebih didominasi oleh kegiatan parkir segala jenis kendaraan yang berkepentingan ke Pasar Klewer, yang dikelola seorang oknum dari internal keraton.
Di kompleks Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, kegiatan kerjabhakti kecil-kecilan berupa menyapu lanti Bangsal Pangrawit (bukan Bangsal Manguntur Tinangkil-Red), masih dilakukan dua orang anggota organisasi wanita Putri Narpa Wandawa. Selain itu, aktivitas banyak didominasi lalu-lalang kendaraan parkir untuk urusan Pasar Klewer, yang juga dikelola seorang oknum dari internal keraton.
Sedangkan di kompleks Sitinggil Lor, daun aneka pohon langka yang ada di seputar pendapa, juga rata mengotori hampir seluruh halaman di situ. Sebagian pasukan Bregade Motor Pemuda Pancasila dan anggota Putri Narpa Wandawa, langsung bersama-sama membersihkannya.
Sementara, KRMH Saptonojati sibuk memandu beberapa abdidalem yang sedang memotong sebuah pohon yang sudah mati dan lapuk di belakang Bangsal Gandhek Tengen dan Bangsal Angun-angun. Menurutnya, masih banyak pohon yang sudah terlalu tinggi karena dibiarka liar dalam 4 tahun ini, perlu segera dipangkas agar tidak membahayakan siapa saja. (won)