Beberapa Artis Sambut dengan Sebarkan Ajakan yang Sama
SOLO, iMNews.id – Vokalis grup band D’Masiv, Rian Ekk Pradipta (34) yang akrab disapa Rian D’Masiv, meresmikan Sekretariat Relawan ”#Lestarikan Keraton” yang bertempat di kantor Gusti Moeng, kompleks Kamandungan Keraton Surakarta, Baluwarti. Pemasangan spanduk papan nama sekretariat, menandai terlembaganya aktivitas relawan untuk mendukung langkah penyelamatan keraton dari kehancuran yang sudah dideklarasikan Gusti Moeng beberapa waktu lalu.
Sebelum memasang spanduk di teras kantor sekretariat, dilakukan upacara kecil yang berlangsung di topengan Kori Kamandungan, yang ditandai dengan penyerahan spanduk papan nama dari Gusti Moeng kepada Rian D’Masiv selaku Ketua Sekretariat Relawan. Dalam kesempatan itu, Rian menyampaikan sambutan yang berisi ajakan kepada publik secara luas, termasuk kalangan artis di Jakarta khususnya, untuk bersimpati mendukung gerakan #Lestarikan Keraton.

”Saya tidak tahu, mengapa saya dipertemukan di sini? Yang jelas ini bukan tiba-tiba, tetapi pasti ada yang menuntun saya untuk sampai ke sini. Saya sudah lima hari di Solo untuk menjadi relawan, membantu Gusti Moeng dan KPH Edy Wirabhumi yang sedang sibuk bersih-bersih untuk memperbaiki kerusakan, dalam rangka menyelamatkan keraton”.
”Sekarang saya menjadi bagian dari semua orang yang mencintai dan peduli keraton. Sekarang saya adalah saudara dan bagian yang tak terpisahkan dari anda. Saya sungguh merinding mengalami ini semua. Pertama kali saat kami diterima dan berbicara di sini, juga merasakan yang sama. Yang jelas, saya akan ada di sini bersama para relawan sampai selesai, September nanti,” ujar Rian, saat saat yang disambut tepuk tangan sorak-orai para warga generasi muda Pakasa dari berbagai daerah, pada upacara kecil di Topengan Kori Kamandungan, tadi siang pukul 15.00 WIB.

Sambutan berikut, disampaikan Gusti Moeng selaku penaggungjawab kerjabhakti #Lestarikan Keraton. Selaku Ketua LDA dan atas nama masyarakat adat Keraton Mataram Surakarta, dia menyampaikan terimakasih atas kesediaan Rian menjadi relawan dan inisiasinya mendirikan kelompok relawan #Lestarikan Keraton serta bersedia menjadi ketuanya.
”Mudah-mudahan, mas Rian selalu dalam lindungan Allah SWT dan selalu dibuka pintu rezekinya. Mudah-mudahan niat baik kita semua selalu mandapat izin dan lindungan Allh SWT. Mudah-mudahan, langkah awal #Lestarikan Keraton yang dimulai dari Solo ini, meluas ke seluruh Nusantara dan ada kepedulian publik secara luas untuk melestarikan keraton-keraton di Nusantara. Karena pada hakikatnya, melestarikan keraton se Nusantara, adalah menjaga kebhinekaan yang berarti menjaga dan melindungi keutuhan Nusantara atau NKRI itu sendiri,” ujar Gusti Moeng siang itu.

Peresmian Sekretariat Relawan #Lestarikan Keraton, merupakan penutup sekaligus klimaks dari jadwal hari kedua kerjabhakti resik-resik lingkungan Keraton Mataram Nusantara, Selasa (23/3). Pemasangan spanduk papan nama sekretriat, hanya berjalan beberapa langkah dari tempat upacara peresmian di topengan, karena masih dalam satu kawasan yaitu kawasan Kamandungan, Baluwarti.

Dari pagi hingga siang hari kedua kerjabhakti resik-resik lingkungan keraton, didukung sekitar 200 orang gabungan dari berbagai elemen di dalam Lembaga Dewan Adat (LDA) yang dipimpin Gusti Moeng selaku ketuanya, juga komponen dari luar LDA.

Hari kedua kerjabhakti, sasaran yang dibersihkan masih sama dengan kemarin, karena yang kotor, kumuh dan mulai rusak terhampar di kawasan utara Keraton Mataram Surakarta, yang luasnya kira-kira sepertiga dari luas seluruh kawasan keraton lebih dari 90 hektare. Kawasan keraton, terhampar dari pintu masuk gapura Gladag di ujung utara hingga gapura Gading di ujung selatan.

(foto : iMNews.id/Won Poerwono)
Meski yang dilibatkan sampai 200 orang, namun untuk membersihkan lingkungan di seputar perampatan Gladag, Alun-alun Lor hingga kompleks Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, jumlah itu terlalu kecil, apalagi hanya didukung peralatan sederhana yang kebanyakan manual. Hari ketiga kerjabhakti Rabu besok (23/3), sasaran tetap sama dan lebih detail, termasuk perbaikan-perbaikan yang berkait dengan sarana infrastruktur jalan, misalnya penerangan umum. (won)