SOLO, iMNews.id – Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Mataram Surakarta masih menunggu ancaman pandemi Corona benar-benar mereda, seiring dengan dimulainya tahap-tahap vaksinasi secara luas di kalangann masyarakat. Untuk itu, sejumlah agenda undangan silaturahmi sekaligus penyelenggaraan uapacara adat, juga kunjungan berziarah ke makam/petilasan leluhur Mataram di berbagai daerah di Jateng, Jatim dan DIY, dipending sampai bulan Juli.
”Nanti kita lihat, setelah akhir Juni situasinya bagaimana, baru kita tentukan lebih lanjut. Harapan kami, setelah tahap-tahap vaksinasi sudah dilalui sampai Juni atau Juli nanti, kekebalan komunitas benar-benar terwujud dan trend ancamannya benar-benar menuru drastis. Kita semua hendaknya bersabar menunggu dan memathi segala aturan, demi kelancaran kitra semua, seluruh bangsa,” harap GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku Ketua LDA, menjawab pertanyaan iMNews.Id, tadi pagi.
Memang sudah hampir setahun, LDA bersama semua elemen di dalamnya ”menahan nafas” untuk tidak berkegiatan dalam skal sedang hingga yang paling besar, misalnya dalam bentuk ritual haul atau khol tokoh-tokoh pendiri Dinasti Mataram yang biasanya digelar di kagungan Masjid Agung dan melibatkan ribuan orang. Terakhir, awal Desember 2020 masih dilakukan dalam skala kecil, berupa penyerahan kekancingan paringdalem gelar sesebutan kepada 30-an kawuladalem di Pakasa Cabang Banjarnegara.
Setelah itu, pelaksanaan ritual Sesaji Mahesa Lawung di hutan lindung Krendawahana, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, yang hanya melibatkan sekitar 40-an orang. Kini, sekitar 3 bulan kemudian, agenda kegiatan sudah menumpuk, baik yang baru maupun yang belum bisa terlaksana di tahun lalu, karena harus mematuhi aturan protokol Covid 19.
Kini, lanjut Pengageng Sasana Wilapa yang akrab disapa Gusti Moeng itu, sudah ada permintaan/undangan dari Kabupaten Pasuruan dan Bojonegoro (Jatim) serta Kabupaten Grobogan (Jateng), untuk peresmian terbentuknya pengurus Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pakasa). Bahkan, Ketua Pakasa Cabang Banjarnegara KRAT Eko Budianto Tirtonagoro yang akan menggelar ritual ”Nyadran Gede” pada 8 April, juga ingin mengundang Ketua LDA dan Pangarsa Punjer (Pimpinan Pusat) Pakasa (KPH Edy Wirabhumi) untuk bersilaturahmi.
Seperti diberitakan sebelumnya (iMNews.Id, 3/3), Ketua Pakasa Banjarnegara KRAT Eko Budianto Tirtonegoro menggelar rapat pengurus dua mingguan di kediaman salah seorang anggotanya. Agenda penting yang dibahas, adalah merencanakan gelar ritual ”Nyadran Gede” di komleks makam Adisara, tempat bersemayam leluhur Dinasti Mataram, Ki Ageng Giring, yang ada di Desa Glempang, Kecamatan Mandiraja, 8 April.
Bersamaan dengan terbentuknya beberapa Pakasa anak cabang di beberapa kecamatan, Pakasa Cabang Banjarnegaran selaku penyelenggara bermaksud hendak mengundang dua tokoh dari Keraton Mataram Surakarta itu. Selain bersilaturahmi, kehadiran dua tokoh bersama rombongan sentanadalem dan abdidalem yang akan menyertainya, diharapkan ikut menjadi barisan inti pelaksaan prosesi ”Nyadran Gede” dan meresmikan kepengurusan anak cabang.
”Kalau soal ritualnya Nyadran Gede, mudah-mudahan setidaknya saya sendiri akan ikut bergabung. Syukurbage, awal April trend pandeminya sudah makin ringan. Tetapi kalau masih mengawatirkan, ya mohon maaf. Kelihatannya, baru Juli kita bisa agendakan. Tetapi, tetap melihat perkembangan situasinya”.
”Yang jelas, protokol Covid 19, harus kita patuhi secara ketat. Biar semua berakhir, cepat selesai. Hendaknya kita bersabar dulu,” pinta anak ke-25 dari Sinuhun Paku Buwono XII yang belum lama membacakan maklumat ”mengambil-alih” segala urusan internal-eksternal Keraton Mataram Surakarta Hadiningrat itu. Maklumat yang berisi ”Penetapan Kedudukan Sinuhun PB XIII” itu, disampaikan di depan publik setelah keluar dari bangsal Keputren, tempatnya ”tersekap” selama 3 malam bersama 5 pengikutnya. (iMNews.Id, 13/2). (won)