Sekitar 200 Warga Pakasa Klaten Akan Ikut Pisowanan Tingalan Jumenengan

  • Post author:
  • Post published:February 9, 2023
  • Post category:Regional
  • Reading time:6 mins read
You are currently viewing Sekitar 200 Warga Pakasa Klaten Akan Ikut Pisowanan Tingalan Jumenengan
RAPAT KOORDINASI : Rapat koordinasi antara para pengurus Pakasa cabang dari berbagai daerahdengan pengurus Pakasa Pusat dan Pengageng Sasana Wilapa/Ketua Lembaga Dewan Adat di Bangsal Smarakata, akhir Januari, mendengarkan antusiasme kalangan warga Pakasa ingin ikut sowan dalam tingalan jumenengan, 16 Februari.(foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Antusias Tinggi Setelah 5 Tahun Kraton Ditutup, Tetapi Terhalang Hari Kerja

SURAKARTA, iMNews.id – Event upacara adat tingalan jumenengandalem Sinuhun PB XIII yang akan digelar Kamis, 16 Februari, ternyata membangkitkan antusias tinggi di kalangan warga Pakasa di berbagai daerah di Jateng dan Jatim. Selain karena sudah lima tahun lebih tidak mengikuti pisowanan agung peringatan 19 tahun ulang tahun tahta “raja” itu, juga karena faktor keingintahuan bagi kalangan Pakasa cabang yang baru terbentuk dalam kurun waktu antara 2017 hingga 2002.

Salah satu contoh Pakasa Cabang Klaten yang diketuai KP Probonagoro, meski sudah terbentuk sebelum 2017, tetapi karena banyak di antara pengurus cabang hingga anak cabang serta warganya sudah lama tidak mengikuti pisowanan itu, rasa rindu untuk bertemu dan bersilaturahmi di Kraton Mataram Surakarta dalam upacara adat itu sudah tak terbendung. Menurut Dr Purwadi, peneliti sejarah dari Lokantara Pusat (Sejarah Budaya Kabupaten Klaten), ada ikatan batin yang kuat antara para “kawula” warga Pakasa dengan kraton, yang ditunjukkan dengan kesetiaannya selalu hadir secara fisik pada upacara-upacara adat khususnya tingalan jumenengan.

BANYAK DAN DEKAT : Pakasa Cabang Klaten yang diketuai KP Probonagoro, tergolong cabang yang jaraknya dekat dengan Kraton Mataram Surakarta dan memiliki warga sangat banyak. Wajar saja kalau sudah mendaftarkan 200 warganya ikut pisowanan tingalan jumenengan, 16 Februari nanti. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Pakasa Cabang Klaten sudah rindu untuk sowan. Tingalan jumenengan ini yang dinanti-nantikan warga Pakasa yang selalu mengedepanpan semboyannya, Setya, Saraya, Rumeksa. Ada 200-an yang akan nderek pisowanan dari 14 kecamatan di Kabupaten Klaten. Ini kami batasi tiap kecamatan 20 orang. Karena hasil rapat dengan pengurus Pakasa Punjer sudah disepakati soal jumlah rata-rata tiap cabang yang akan ikut sowa. Karena, tempat untuk pisowanan sangat terbatas. Sementara jumlah Pakasa cabang sudah bertambah banyak,” jelas KP Probonagoro yang dihubungi iMNews.id, kemarin.

Seperti pernah disebutkan KPH Edy Wirabhumi selaku Ketua Pengurus Pakasa Punjer dalam rapat sebelumnya (iMNews.id, 29/1/2023), Pendapa Sasana Sewaka tempat upacara adat tingalan jumenegandalem digelar sudah tidak memadai dibanding pertumbuhan jumlah yang akan sowan, khususnya dari kalangan warga Pakasa. Padahal, Pengageng Sasana Wilapa yang juga Ketua LDA (Gusti Moeng) sudah menegaskan, ruang di tengah pendapa tidak akan digunakan untuk tempat duduk yang sowan selain hanya sentanadalem, karena masih ada teras Paningrat dan Maligi untuk kalangan pengurus Pakasa.

MEMAKNAI MOMENTUM : Meski warga Pakasa Cabang Ponorogo (Jatim) juga termasuk banyak, tetapi untuk mengikuti pisowanan agung tingalan jumenengan, 16 Februari nanti, KRRA MN Gendut Wreksodiningrat ingin memaknai momentum dengan mewakilkan 19 orang untuk sowan. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Disebutkan Gusti Moeng saat rapat itu, ruang di pendapa maksimum hanya untuk menampung 700-an orang, termasuk dua teras tersebut. Tetapi ruang di dekat gamelan atau sisi selatan Bangsal Parasedya, bisa diisi yang sowan. Masih akan ada tenda peneduh yang akan didirikan di samping utara pendapa, di bagian barat dan timur yang bisa dimanfaatkan untuk duduk lesehan. Selain itu, beberapa Bangsal Pradangga dan Bangsal Kadipaten atau teras Museum Art Gallery, juga disediakan untuk pisowanan.

“Pakasa Cabang Gebang Tinatar (Kabupaten Ponorogo) yang akan sowan 19 orang. Angka itu untuk memaknai pengetan tingalannya. Juga memaknai ultah Pakasa yang sudah 91 tahun. Animo warga Pakasa Ponorogo sangat banyak, karena pisowanan tingalan yang pertama setelah 5 tahun tidak ada. Momentum pisowanan nanti sangat baik, karena Pakasa Ponorogo berharap kraton kembali ditata sesuai paugeran adat. Semua harus tunduk menjalankannya. Mudah-mudahan kerukunan yang mulai terjadi, bisa tuntas, utuh dan bersama-sama menjalankan tugas dengan mengedepankan aturan adat,” harap KRRA MN Gendut Wreksodiningrat selaku Ketua Pakasa Cabang “Gebang Tinatar” (Jatim), yang dihubungi iMNews.id terpisah, kemarin.

CABANG “MILITAN” : Pakasa Cabang Trenggalek yang dipimpin ketuanya KRAT Seviola Ananda Reksobudoyo adalah pengurus cabang yang tergolong “militan”, karena hampir selalu hadir dalam setiap hajadan di kraton, berboncengan motor dari Kabupaten Trenggalek (Jatim) yang jaraknya lumayan jauh. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Rasa rindu sowan pada ritual tingalan tentu juga dimiliki KRAT Seviola Ananda Reksobudoyo, Sekretaris Pakasa Cabang Trenggalek (Jatim) yang ditetapkan menjadi Ketua cabang pada momentum rapat koordinasi para pengurus cabang dengan pengurus Pakasa Pusat dan Pengageng Sasana Wilapa di Bangsal Smarakata, Minggu (29/1). Disebutkan, di tahun 2015 sebelum Kabupaten Trenggalek dibentuk kepengurusan pakasa cabang, dirinya sudah pernah mengikuti pisowanan agung tingalan jumenengan, bersama rombongan kecil yang kini duduk dalam kepengurusan.

Saat dihubungi iMNews.id kemarin, disebutkan warga Pakasa Trenggalek sudah “kangen” untuk sowan, tetapi selain dibatasi jumlahnya, banyak warganya yang terhalang oleh hari kerja karena pisowanan agung tingalan pada Kamis, 16 Februari nanti bukan hari libur. Sebab itu, Pakasa cabang akan hadir 10 orang termasuk dirinya. Bila bukan hari kerja, diyakini akan banyak yang bisa sowan. Tetapi dirinya akan meminta izin di tempat kerjanya untuk bisa memimpin rombongan hadir dalam pisowanan nanti. (won-i1)