SOLO, iMNews.id – Puluhan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Pemkot Surakarta melakukan aksi sujud, usai menerima surat keputusan (SK) pengangkatan pegawai di Pendapi Gede Balai Kota, Rabu (3/2).
Aksi itu dilakukan sebagai bentuk syukur, atas kejelasan nasib mereka. Berdasarkan data Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD), terdapat 60 pegawai yang sedianya akan mendapatkan SK tersebut. Namun salah seorang diantara calon penerima itu sudah meninggal dunia, sehingga SK terpaksa dibatalkan.
Seluruh pegawai kontrak itu merupakan angkatan pertama 2019 dan dinyatakan lulus tes pada dua tahun lalu. “Puji syukur. Berkat sekali tidak bisa ngomong karena penantian kami cukup lama. Ujiannya seperti CPNS dari honorer kategori dua (K2), cuma bedanya kita sudah mengabdi lebih dari 35 tahun,” tutur seorang P3K, Anastasia Ratna.
Bagi guru SMP Negeri 9 Surakarta ini, SK pengangkatan menjadi jawaban atas penantian panjangnya selama ini.
Hal senada disampaikan Heri Susanto yang berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 6 Surakarta. “Kami mengawalinya dari K2. Ada yang sudah 16 tahun, ada 20 tahun, ada yang sudah meninggal. Akhirnya kami bisa masuk P3K, meskipun harus menunggu dua tahun.”
Para pegawai kontrak itu terdiri dari tenaga pendidik atau guru dan penyuluh pertanian. Mereka rata- rata berusia lebih dari 40 tahun. Beberapa guru bahkan sudah mendekati usia pensiun, yakni 58 dan 59 tahun.
Sementara itu dalam pengarahan P3K, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo berpesan agar para guru P3K sabar dalam mendidik anak-anak, jujur dan disiplin. Adapun para penyuluh pertanian diminta menerapkan prinsip lurus dalam pengabdian ikhlas dalam pelayanan (urik) selama bekerja. (FP)