Warga Jepang Dalam Jagad Seni Jawa

  • Post author:
  • Post published:January 28, 2021
  • Post category:Seni
  • Reading time:3 mins read

SOLO, iMNews.id – KESENIAN Jawa ternyata sangat menarik perhatian masyarakat manca negara. Bahkan di antaranya sampai jauh-jauh datang dari negaranya dan bermukim lama di Solo demi untuk belajar kesenian Jawa. Salah satunya seperti yang dilakukan warga dari negara Jepang.

Warga Jepang yang belajar langsung kesenian Jawa di Kota Solo memang ada cukup banyak. Bahkan silih berganti hadir. Ketika yang satu merasa cukup dan pulang kembali ke negerinya, maka kemudian hadir warga Jepang yang lain. Demikian seterusnya hingga serasa tak pernah henti.

Lantas siapa saja warga Jepang yang mewarnai dunia kesenian Jawa? Salah satunya adalah Hiromi Kano. Dalam dunia pedalangan, nama tersebut sudah tidak asing lagi. Dia adalah pesindhen handal yang kini banyak mengikuti pergelaran wayang dalang kondang seperti Ki H Anom Suroto atau pun Ki H Manteb Soedharsono.

”Saya sudah lama tinggal di Solo demi untuk belajar menjadi pesindhen. Ternyata saya bisa dan sekarang sering ikut pentas dalam berbagai pergelaran wayang kulit,” ujar warga Jepang yang kini tinggal di daerah Mojosongo, Jebres tersebut.

Tak hanya di dunia pedalangan (karawitan), di dunia tari Jawa juga ada banyak diwarnai oleh warga Jepang. Sebut saja semisal dengan Michi Tamioka. Dia yang seperti Hiromi Kano sempat kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, juga cukup dikenal luas sebagai seorang penari. Tak hanya itu, dia kemudian juga sampai melakukan penelitian.

Michi Tamioka (foto : iMNews.id/dok)

”Saya juga sudah beberapa kali mementaskan tari Jawa di negara saya. Di antaranya juga melibatkan para penari dari Solo,” katanya.

Sementara di luar Hiromi dan Michi, ada beberapa warga Jepang yang juga belajar menjadi dalang wayang kulit. Mereka bahkan juga sudah berani melakukan pentas untuk menggelar lakon wayang. Dalang asal Jepang itu misalnya seperti Miki Orita dan Hanae Kobayashi.

Dari mana dua perempuan Jepang itu mendapatkan keahlian mendalang? Ternyata itu didapatkan setelah dua tahun <I>ngangsu kawruh<P> di Jurusan Pedalangan ISI Surakarta. Tepatnya mereka adalah darmasiswa yang tengah menempuh studi di perguruan tinggi seni tersebut.

Miki Orita (foto : iMNews.id/dok)

”Kami tahu wayang ketika ada pementasan di Jepang. Dari melihat pertunjukkan, kami pun tertarik untuk mempelajarinya,” ujar Miki yang diiyakan oleh Hanae. Itulah di antaranya sejumlah warga Jepang yang mewarnai dunia kesenian tradisional Jawa di Kota Solo. Kehadiran mereka tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Jawa. Betapa kesenian Jawa ternyata bisa dicintai bahkan digeluti oleh orang-orang manca negara.(Krisna Dewata)