Maksimal 10 Kasus Covid-19 Perhari, Pembelajaran Tatap Muka Dimulai

  • Post author:
  • Post published:January 5, 2021
  • Post category:Regional
  • Reading time:2 mins read

SOLO – smnusantara.com – Pemkot Surakarta bakal memulai pembelajaran tatap muka (PTM), manakala jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Solo telah berkurang drastis.

Ini diatur dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 067/08 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kota Surakarta yang ditandatangani Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, Senin (5/1).

“Kami sudah membahas hal ini. Kami akan tunggu sampai mereda, minimal selama dua minggu berturut-turut jumlah warga yang terpapar paling banyak 10 orang, sebelum menyelenggarakan PTM,” ungkap Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.

Jika batas maksimal jumlah kasus aktif dan batas minimal rentang waktu terpenuhi, imbuh Wali Kota, Pemkot siap menyelenggarakan PTM di tingkat PAUD, SD dan SMP. Namun jika dalam kurun waktu dua pekan jumlah pasien Covid-19 melebihi 10 orang, maka pembelajaran konvensional tersebut kembali ditiadakan.

“Kalau ada sehari yang kasusnya banyak, maka penghitungan dimulai lagi dari awal untuk dua pekan.”

Pemkot, menurut Wali Kota yang biasa disapa Rudy ini, terus memantau perkembangan kasus Covid-19 sebelum mengambil kebijakan lebih lanjut tentang penyelenggaraan PTM.

Sebelumnya Pemkot telah menunda PTM seiring permintaan Gubernur kepada Bupati/Wali Kota di Jawa Tengah, untuk mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di satuan pendidikan PAUD, SD, SMP dan Dikmas pada pertengahan bulan lalu.

Simulasi PTM yang digelar di SMP Negeri  4 Surakarta, SMP Al Azhar Syifa Budi dan MTs Negeri 1 Surakarta pun dihentikan, seiring terus bertambahnya kasus Covid-19 di Kota Bengawan. (FP)