Read more about the article Fenomena “Sisi Lain” Profesi Dalang Wayang Kulit “Gagrag Surakarta” (seri 2 – bersambung)
MEMULAI POSITIF : Dalang muda Ki Amar Pradopo (20), sudah memulai perjalanan profesinya sebagai dalang tetap berada pada jalurnya dari mana asal-mula "kawruh" seni pedalangan yang dimiliki berasal. Apakah dia akan selalu konsisten pada kesadaran asal-mula "kawruh" yang dimilikinya secara "cuma-cuma" itu?. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Fenomena “Sisi Lain” Profesi Dalang Wayang Kulit “Gagrag Surakarta” (seri 2 – bersambung)

Ki Panut Darmoko Memahami Konsekuensi "Nggawa Jeneng Kraton" dan "Gawe Ngerti Liyan" IMNEWS.ID - SEPANJANG pengamatan iMNews.id mengikuti perjalanan Kraton Mataram Surakarta di satu sisi dan perkembangan dunia seni pedalangan di…

0 Comments
Read more about the article Fenomena “Sisi Lain” Profesi Dalang Wayang Kulit “Gagrag Surakarta” (seri 1 – bersambung)
INGIN SUWITA : Ki Amar Pradopo terlihat bersama Ki KRT Suluh Juniarsah selaku "tindhih abdi-dalem", saat berlangsung ritual "ngisis ringgit" weton Anggara Kasih di Pendapa Magangan, bulan Juni lalu. Dalang muda yang juga anak Ki Warseno Slenk (alm) ini, disebut ingin "suwita" di kraton "selamanya". (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Fenomena “Sisi Lain” Profesi Dalang Wayang Kulit “Gagrag Surakarta” (seri 1 – bersambung)

Ritual "Ngisis Ringgit" di Kraton, Jadi Tempat "Mampir" Para Dalang IMNEWS.ID - DALAM beberapa upacara adat "ngisis ringgit" digelar Bebadan Kabinet 2004 Kraton Mataram Surakarta, terutama di tahun 2025 ini, ada…

0 Comments
Read more about the article Antara Tahun 1645-1677, Senjata Jenis Apa yang Bisa Memusnakan 5 Ribuan orang? (seri 2 – habis)
SOAL LEGAL STANDING : Gusti Moeng saat memberi sambutan di penutupan "jamasan" dan "ganti langse" Astana Pajimatan Tegalarum, Senin (21/7), menyinggung soal legal standing Lembaga Dewan Adat dan menugaskan dua tokoh Pekasa Cabang Slawi/Tegal melakukan komunikasi dengan Pemkab Slawi/Tegal. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Antara Tahun 1645-1677, Senjata Jenis Apa yang Bisa Memusnakan 5 Ribuan orang? (seri 2 – habis)

Putusan MA Bisa Melindungi Secara Hukum, "Kewibawaan" Kraton dan Aset-asetnya IMNEWS.ID - KETIKA ada komunitas "pelestari budaya Mataram" menggelar seminar tentang "Perjanjian Giyanti" di kagungan-dalem Masjid Agung Surakarta, beberapa tahun lalu,…

0 Comments
Read more about the article Antara Tahun 1645-1677, Senjata Jenis Apa yang Bisa Memusnahkan 5 Ribuan orang? (seri 1 – bersambung)
KEAGUNGAN MATARAM : Pemandangan yang tampak saat berakhirnya ritual "jamasan" dan "ganti langse" Astana Pajimatan Tegalarum, Senin (21/7), adalah satu sisi keagungan Mataram Islam Surakarta yang pernah "diperjuangkan" Sinuhun Amangkurat Agung di Kartasura (1645-1677), Ibu Kota lama. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Antara Tahun 1645-1677, Senjata Jenis Apa yang Bisa Memusnahkan 5 Ribuan orang? (seri 1 – bersambung)

Sudah Terlanjur Apriori, Abai Pertimbangan Realistik Rasional IMNEWS.ID - SENIN Wage, 21 Juli 2025 yang tepat tanggal 25 Sura Tahun Dal 1959, Astana Pajimatan Tegalarum di Desa Pasarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten…

0 Comments
Read more about the article Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 5 – habis)
"TERPAKSA NGOKO" : Karena terbiasa berbicara dengan Bahasa Jawa "Krama Inggil" di forum resmi di lingkungan kraton, ketika "terpaksa" berBahasa Jawa "ngoko" di hadapan rombongan diaspora Jawa dari Suriname yang jadi tamunya, Gusti Moeng tampak agak ribet mendapatkan kata yang tepat. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 5 – habis)

Warga Diaspora Jawa di Suriname Juga "Bingung", Bahasanya Masih Seperti Tahun 1890-an IMNEWS.ID - KALAU masyarakat adat Jawa di berbagai elemen yang ada di Kraton Mataram Surakarta ada yang merasa mulai…

0 Comments
Read more about the article Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 4 – bersambung)
SUDAH MUMPUNI : Dalam berbagai kesempatan pertemuan adat, KP MN Gendut Wreksodiningrat (Ketua Pakasa Ponorogo) ini sudah menunjukkan kemampuannya menguasai Bahasa Jawa "krama inggil" yang sesuai dengan nilai-nilai "kawruh" Budaya Jawa. (foto : iMNews.id/Dok)

Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 4 – bersambung)

Tak Berbahasa Jawa "Krama", Tanda-tanda Hilangnya Kearifan Lokal dan Budayanya IMNEWS.ID - MENJELANG kirab pusaka yang menandai pergantian Tahun Jawa Dal 1959/Tahun Islam 1447 Hijriyah pada 1 Sura/Muharam lalu, Kraton Mataram…

0 Comments
Read more about the article Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 2 – bersambung)
MENJADI MODEL : Tampilnya putra tertua Sinuhun PB XIII, KGPH Hangabehi di ajang haul di sebuah wilayah Pakasa cabang, bisa menjadi model panutan. Tokoh muda dari sumber Budaya Jawa itu, memberi sambutan berBahasa Jawa "krama", yang sesuai dan memenuhi segala kebutuhannya. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 2 – bersambung)

 "Proses Pemiskinan" Kawruh Budaya, yang "tak Disadari" Masyarakat Jawa   IMNEWS.ID - KESANGGUPAN dan kesiapan KP Budayaningrat dan beberapa figur otoritas Bebadan Kabinet 2004 Kraton Mataram Surakarta memberi "solusi pintas", perlu…

0 Comments
Read more about the article Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 1 – bersambung)
MENJADI PAMBIWARA : KP Budayaningrat saat bertugas emnjadi "juru pambiwara" pada acara konser karawitan yang digelar "Bebadan Kabinet 2004" Kraton Mataram Surakarta di Bangsal Smarakata, beberapa waktu lalu. Teladan seorang dwija sanggar yang dibutuhkan masyarakat adat. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Lebih Rasional dan Ideal, Sambutan Berbahasa Jawa “Krama” Diberikan di Acara Adat (seri 1 – bersambung)

Harus Kembali Dikuasai dan Selalu Digunakan, Agar Menjadi Lengkap dan "Tidak Aneh" IMNEWS.ID - SETIDAKNYA ada empat peristiwa yang penting untuk dicatat keluarga besar masyarakat adat Kraton Mataram Surakarta, yang kebetulan…

0 Comments
Read more about the article Sikap Futuristik Demi Kelangsungan Pakasa, Ala KRRA Panembahan Didik
BANYAK MAKNA : Setiap kemunculan rombongan keluarga besar Pakasa Cabang Kudus terutama di kraton, selalu ada sesuatu yang punya banyak makna. Banner identitas asal selalu dibawa, agar mudah dikenali publik dan sesama warga masyarakat adat berbagai elemen. Tetapi juga selalu menampilkan cara mempersiapkan generasi penerusnya. (foto : iMNews.id/Dok)

Sikap Futuristik Demi Kelangsungan Pakasa, Ala KRRA Panembahan Didik

Ikut Kirab di Manapun dan Sowan ke Kraton, "Wajib" Mengajak Anak-Cucu IMNEWS.ID - BERBICARA soal organisasi Pakasa yang berkaitan dengan eksistensi, fungsi, tugas dan kewajibannya, salah besar kalau ada yang beranggapan…

0 Comments
Read more about the article Joko Prasetyo, Daeng Andi dan Beli Mangmong Layak Jadi Ikon “Empu Masa Kini”
DiHAMPIRI KETUA MAKN : Di stan pameran kerisnya khas Bugis di ajang Jambore Nasional Keris 2025, Daeng Andi Tenri dihampiri dan diajak berbincang KPH Edy Wirabhumi selaku Ketua Umum DPP (Majlis Adat Kraton Nusantara (MAKN). Karena Kedatuan Luwu yang menjadi tempat asal Daeng Andi, adalah lembaga kerajaan anggota MAKN. (foto : iMNews.id/Dok)

Joko Prasetyo, Daeng Andi dan Beli Mangmong Layak Jadi Ikon “Empu Masa Kini”

"Pola Kemitraan Pakasa" Jadi Daya Dukung Ideal Pengembangan Karya Tosan-Aji IMNEWS.ID - PADA event ritual kirab pusaka (tombak) Kiai Slamet yang digelar "Pakasa Caruban" di Dusun Cambor, Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonosari,…

0 Comments