“Tak Masuk Daftar”, 103 Warga Pasipamarta Malah Siap Dukung Kirab 1 Sura

  • Post author:
  • Post published:June 25, 2025
  • Post category:Regional
  • Reading time:6 mins read
You are currently viewing “Tak Masuk Daftar”, 103 Warga Pasipamarta Malah Siap Dukung Kirab 1 Sura
MENJADI PEDOMAN : Tiap terlihat satu songsong (payung) dalam iring-iringan kirab pusaka di malam 1 Sura yang digelar Kraton Mataram Surakarta, bisa menjadi pedoman bahwa di situ ada satu pusaka yang dibawa kelompok petugas kirab berisi 30 orang itu. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Sampai “Ditutup”, Hanya 23 Pakasa Cabang yang Mengisi Daftar Utusan

SURAKARTA, iMNews.id – Walau tidak masuk dalam “list” atau daftar yang akan hadir dalam “pisowanan” kirab pusaka malam 1 Sura, Kamism 26 Juni besok, secara terpisah elemen Pasipamarta sanggup mengirim warganya sebanyak 103 orang. Sementara, panitia sudah mengumumkan pada pukul 00.00 dini hari Rabu ini, “pendaftaran” peserta kirab dinyatakan ditutup.

Penutupan “pendaftaran” peserta kirab, menurut staf Kantor Sasana Wilapa antara lain berkait dengan pengaturan susunan petugas di tiap-tiap pusaka yang akan dikeluarkan kraton. Karena, tiap kelompok pembawa pusaka sudah ditetapkan secara baku sebanyak 30 orang yang terdiri dari “pengampil” pusaka, “mbutar”, “ngayab”, pembawa dupa, “penongsong” dan prajurit “urung-urung”.

“Dari dulu, komposisi kelompok pembawa satu pusaka jumlahnya itu dan terdiri dari petugas itu. Berapapun pusaka yang akan dikeluarkan kraton, tiap kelompok pembawa satu pusaka jumlahnya 30 orang itu. Biasanya, pusaka terbanyak yang pernah dikeluarkan kraton sekitar 13 buah. Jadi, kelompok petugas yang disiapkan juga sebanyak itu,” ujar KRMH Suryo Kusumo Wibowo.

Wakil Pengageng Sasana Prabu yang menjadi koodinator lapangan (korlap) tetap di tiap gelar upacara adat di kraton itu, saat dihubungi iMNews.id, Rabu (25/6) pagi tadi lebih lanjut mengatakan, kebutuhan petugas untuk tiap kelompok itu berkaitan dengan “list” utusan yang diedarkan panitia. Daftar isian utusan sowan itu diedarkan di kalangan Pakasa cabang, sejak beberapa waktu lalu untuk diisi.

BEBERAPA KOMPONEN : Satu kelompok petugas berisi 30-an abdi-dalem yang membawa satu pusaka, dari depan sudah kelihatan yang membawa lampu (petromax), abdi-dalem urung-urung, nyumbul pusaka yang belakangnya ada pembawa songsong dan sebagainya. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Daftar yang khusus diedarkan di tiap Pakasa cabang, sampai “pendaftaran” ditutup pukul 00.00 Rabu dini hari tadi sudah ada 23 cabang dari 33 cabang Pakasa yang terbentuk. Dari daftar yang sudah diisi, ada cabang yang mengisi 12 orang (Pakasa Kabupaten Madiun), tetapi mendapat “subsidi silang” dari Pakasa Cabang Klaten yang mengirim utusan berisi 204 abdi-dalem.

Walau ada yang mengirim utusan di bawah batas rata-rata 30 orang sesuai yang ditentukan pengurus Pakasa Punjer, tetapi ada beberapa Pakasa cabang yang memberi “subsidi silang” untuk menggenapi kekurangannya. Selain Pakasa Cabang Klaten 204 orang, cabang Ngawi 85, Magelang 67, Grobogan 65, Sragen 60 dan Pakasa Boyolali 60 orang, bahkan Pasipamarta di luar list mengutus 103 abdi-dalem.

Beberapa Pakasa cabang terutama yang lokasinya jauh dari Kraton Mataram Surakarta, bisa dimaklumi panitia jika tidak bisa mengirim utusan sesuai jumlah rata-rata 30 orang. Karena, lokasi yang jauh dan kondisi ekonomi masing-masing pengurus Pakasa cabang yang sangat bervariasi, bisa menentukan kekuatan mengirim utusan. Kecuali bagi beberapa cabang Pakasa yang memang “militan” dalam banyak hal.

Dari 33 pengurus Pakasa cabang yang sudah ditetapkan, baru ada 23 cabang yang mengisi daftar hadir. Sisanya, karena berbagai alasan. Ada yang “dibekukan” karena “pelanggaran” dan ada yang vakum kepengurusannya, ada yang berjalan secara pribadi tanpa pengurus dan ada yang masif aktif tetapi kondisinya tidak memungkinkan. Selain itu, ada Pakasa cabang yang baru beberapa bulan terbentuk.

“NGAYAB DAN NGOMBYONG” : Sudah menjadi kebiasaan, saat kirab pusaka di malam 1 Sura berlangsung, selain petugas 30-an orang yang sudah ditentukan untuk membawa satu pusaka, pasti “kemasukan” para abdi-dalem yang “ngayab” dan “ngombyong”, apalagi kalau jumlah abdi-dalem petugas yang disiapkan lebih banyak. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Pakasa Cabang Denpasar (Bali) memang baru saja terbentuk, lokasinyapun jauh di luar Jawa, memang belum mengisi daftar utusan. Tetapi, Pakasa Cabang Kota Bekasi sebagai cabang yang hampir bersamaan terbentuk dengan Cabang Denpasar, justru mengisi daftar 15 utusan akan hadir. Mengingat, cabang yang diketuai KRA Joko Murdianto itu selama Jambore Nasional Keris berada di Surakarta bersama para anggotanya.

Menurut KRMH Suryo Kusumo Wibowo, kalangan abdi-dalem yang diharapkan sowan mendukung kirab pusaka malam 1 Sura, Kamis (26/6) besok malam tidak hanya Pakasa cabang. Tetapi semua elemen, meskipun tidak tertulis dalam daftar yang diedarkan. Misalnya warga sanggar dan lulusan Sanggar Pasinaon Pambiwara yaitu Pasipamarta, yang  KP Siswanto Adiningrat (Ketua) akan ada 103 yang akan sowan mendukung.

PUSAKA BARU : KGPH Hangabehi (Pengageng Museum, Pagelaran, Alun-alun) memperlihatkan keris buatan baru yang habis diterimanya dari Besalen Pataka Bumi Lawu (Karanganyar). Keris jenis ini bukan termasuk yang akan dikirabkan, karena bukan pusaka kraton. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Kalau Pakasa Cabang Kudus, karena lokasinya jauh baru bisa mengirim 50 abdi-dalem utusan. Mungkin lain kali di pisowanan lain, jika memungkinkan bisa mengirim lebih. Dan yang jelas, kami selalu mendahulukan kewajiban sowan ke kraton sesuai gawa-gawe. Padahal, di malam 1 Sura besok itu di tempat kami juga ada kegiatan. Kami sadar, Pakasa adalah wadah abdi-dalem kraton”.

“Oleh sebab itu, sebagai kawula atau abdi-dalemnya kraton, ya wajib sowan ke kraton. Pakasa cabang dilahirkan kraton, ya suwitanya ke kraton, bukan kepada yang lain. Walaupun, tidak setiap ada upacara adat selalu hadir. Sowan untuk 50 persen dari seluruh upacara adat di kraton, itu sudah baik sekali. Terutama, pisowanan upacara besar seperi kirab pusaka,” tunjuk KRRA Panembahan Didik Singonagoro (Ketua Pakasa Kudus).

Dalam kerangka seperti itulah, Pakasa Cabang Ponorogo (Jatim) juga bisa memahami. Setelah “berkemelut” sebentar karena di belakang layar sedang mempertahankan posisi tugasnya sebagai penginisiasi event “Grebeg Suro”, akhirnya pengurus cabang memutuskan mengisi daftar hadir. KP MN Gendut Wreksodiningrat di tempat terpisah menyebut, Ponorogo akan mengirim 30 abdi-dalem utusan.

Dari 23 pengurus Pakasa cabang yang mengisi daftar utusan termasuk warga Pasipamarta, kini sudah terkumpul 800-an abdi-dalem yang akan mendukung kirab pusaka di malam 1 Sura. Dari rapat panitia sebelumnya, KPP Haryo Sinawung Waluyoputro (Wakil Pengageng Karti Praja) menyebutkan, kirab akan didikung sekitar 2 ribu orang. Ini berarti, sangat mungkin ada susulan yang mendaftar dari elemen manapun.

INDAH DAN MENARIK : Sejumlah keris dan jenis tosan aji buatan baru lainnya yang dipajang di arena pameran, bursa, lelang dan kontes sajian Jambore Nasional Keris 2025 di Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, 23-26 Juni, indah dan menarik hingga Gusti Moeng sempat mencermatinya. Karena, pusaka kraton kebanyakan tombak, kerisnya sedikit. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

KPP Haryo Sinawung menyatakan, rapat-rapat yang berlangsung untuk persiapan kirab pusaka di malam 1 Sura, tidak pernah menyebut atau menentukan jumlah pusaka yang akan dikeluarkan. Karena, soal jumlah biasanya datang di saat-saat terakhir menjelang pelaksanaan. Tetapi, pasukan harus disiapkan untuk jumlah terbanyak yang sudah biasa terjadi di kraton, yaitu untuk sekitar 13 pusaka.

Daftar hadir utusan, selain untuk keperluan penentuan jumlah petugas yang dibutuhkan untuk membawa pusaka, informasi itu juga penting sekali bagi penanggungjawab logistik staf Kantor Sasana Wilapa. Karena, pasokan logistik menu makanan perlu disesuaikan dengan jumlah yang akan hadir, agar tidak sampai menjadi hambatan. Karena, kirab pusaka 1 Sura juga melibatkan berbagai instansi pemerintah dan swasta. (won-i1)