Utusan Pakasa Kudus Tersenggol Truk Dalam Perjalanan Menuju Lokasi Khol Pangeran Benawa

  • Post author:
  • Post published:June 7, 2025
  • Post category:Regional
  • Reading time:8 mins read
You are currently viewing Utusan Pakasa Kudus Tersenggol Truk Dalam Perjalanan Menuju Lokasi Khol Pangeran Benawa
SANTRI BERBHAKTI : RT Masrukin (50) yang mendampingi KRRA Panembahan Didik Singonagoro di makam Kyai Glongsor, beberapa waktu lalu, adalah abdi-dalem santri Pakasa Cabang Kudus yang sangat berbhakti dan punya semangat pengabdian tinggi. Dia selamat dari kecelakaan yang dialami saat hendak menghadiri khol Pangeran Bebawa I, siang tadi. (foto : iMNews.id/Dok)

Kraton Gelar Gunungan Garebeg Besar, Bagikan Daging Kurban di Pendapa Pagelaran

PATI, iMNews.id – Kraton Mataram Surakarta menggelar tiga acara sekaligus dalam rangka peringatan hari besar Idul Adha, 10  Dzulhijjah 1446 H atau 10 Besar Tahun Je 1958 yang berlangsung Sabtu, 7 Juni 2025. Tiga acara itu digelar sehari lewat dari tanggal peringatan Lebaran Haji yang ditentukan pemerintah, 6 Juni, Jumat kemarin, karena ada berbagai pertimbangan.

Acara pertama adalah upacara adat prosesi hajad-dalem Gunungan Garebeg Besar yang diarak dari dalam kraton dan didoakan di kagungan-dalam Masjid Agung, pagi tadi. Setelah didoakan, sepasang Gunungan dari ritual “terakhir” yang dibiayai APBD Pemkot Surakarta itu lalu dibagi-bagikan masing-masing satu buah, di halaman Masjid Agung dan di halaman Kamandungan.

Seperti di beberapa tahun yang sudah lewat, upacara adat hajad-dalem Garebeg Besar yang digelar kelompok Sinuhun PB XIII sebagai penerima dana hibah APBD Kota Surakarta, juga semakin tak mendapat perhatian publik. Jumlah masyarakat yang datang untuk “ngalab berkah” semakin jauh berkurang, hingga Gusti Moeng terpaksa minta bantuan warga Pakasa Cabang Karanganyar.

“Tadi ada 20-an warga Pakasa yang diperbantukan untuk mengusung sepasang Gunungan. Karena, kekurangan tenaga abdi-dalem yang mengusung Gunungan dari dalam kraton menuju Masjid Agung, demikian juga sekembalinya, selalu kerepotan. Jumlahnya selalu berkurang, karena banyak abdi-dalem garap yang meninggal,” ujar KRMH Suryo Kusumo Wibowo menjawab iMNews.id.

ROMBONGAN KUDUS : Rombongan utusan Pakasa Cabang Kudus yang di antaranya ada RNgt Emmy Susilowati (istri KRRA Panembahan Didik Singonagoro), tampak dalam perjalanan mendaki rute ke lokasi makam Pangeran Bebawa I, bukit Morotoko, Desa Wateshaji, Pati yang menggelar khol wafat leluhur Dinasti Mataram, siang tadi. (foto : iMNews.id/Dok)

Wakil Pengageng Sasana Prabu yang juga bertugas selaku koordinator lapangan (Korlap) pada setiap upacara adat itu, saat dikonfirmasi iMNews.id sudah sibuk membantu tugas pelakasanaan pembagian daging kurban di Pendapa Pagelaran. Gusti Moeng dan beberapa pejabat Bebadan Kabinet 2004 sempat menunggui pembagian 621 paket daging kurban untuk semua jajarannya.

Pelaksanaan upacara adat Garebeg Besar sebagai acara pertama dalam rangka Idul Adha, Sabtu (7/6) ini tadi berlangsung singkat, sebelum pukul 11.00 WIB sudah berakhir. Berlanjut acara kedua yaitu pembagian 621 paket daging sapi kurban di Pendapa Pagalaran Sasana Sumewa, mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, untuk semua jajaran, termasuk pihak luar.

Pihak luar yang mendapat paket daging kurban dalah jajaran Koramil Pasarkliwon dan Polsek Pasarkliwon. Dan pada momentum ritual Garebeg Besar itu, ada 14 personel abdi-dalem yang semula bergabung dengan para prajurit “pendukung” Sinuhun PB XIII, ikut hadir di Pendapa Pagelaran. Para prajurit yang berasal dari Sleman (DIY) itu, juga mendapat daging kurban.

“Mereka bahkan hadir mengenakan seragam Istana Mataram. Komunikasi sudah kami jalin hampir setahun, sejak mereka menyatakan ingin bergabung dengan prajurit Bebadan Kabinet 2004. Rata-rata, mereka berasal dari Kabupaten Sleman (DIY). Memang perlu pendekatan yang tepat, agar mereka merasa ‘diuwongke’,” ujar KRT Darpo Arwantodipuro, penanggung-jawab prajurit.  

BERBAGI DAGING : Putra tertua Sinuhun PB XIII, KGPH Hangabehi, secara simbolis menyerahkan paket daging kurban kepada abdi-dalem, Hendro, menandai suasana perayaan hari besar Idul Adha yang digelar Bebadan Kabinet 2004 Kraton Mataram Surakarta di Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, Sabtu (7/6) siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Pembagian daging kurban siang tadi tidak dibuka dengan protokoler resmi, tetapi langsung digelar sesuai pemberitahuan yang sudah dibagikan beberapa hari sebelumnya. Gusti Moeng, KPH Edy Wirabhumi dan KGPH Hangabehi yang sejak awal menunggui dari mulai pendaftaran nama dan pengambilan “girik”, lalu berpindah ke tempat tugas masing-masing, tetapi KGPH Hangabehi kembali.

Putra tertua Sinuhun PB XIII itu kembali lagi ke Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa karena akan melakukan penyerahan paket daging kurban secara simbolis di lokasi penukaran “girik” dengan sejumlah keranjang untuk menyiapkan semua paket daging. Gusti Behi menyerahkan paket daging kepada salah seorang abdi-dalem “Kebon Darat” yang bernama Hendro, sebagai perwakilan.

Kalau Gusti Behi menyerahkan paket daging di tempat penukaran “girik” yang dijaga sejumlah ibu-ibu anggota Putri Narpa Wandawa termasuk kalangan saudaranya sendiri, di dekat tempat pendaftaran juga berlangsung penyerahan secara simbolis. Yaitu paket daging kurban yang diserahkan KRMH Suryo Kusumo Wibowo kepada wakil dari 14 prajurit yang baru saja “hijrah”.

Siang tadi, selain KGPH Hangabehi kelihatan pula KRMH Boby Suryo Manikmoyo, KPH Bimo Djoyo Adilogo (Bupati Juru-Kunci Astana Pajimatan Imogiri, KRMH Suryo Kusumo Wibowo dan BRAj Arum Kusumo Pradapa. Hampir semua sentana-dalem pejabat jajaran Bebadan Kabinet 2004 seperti KPHA Sangkoyo Mangunkusumo juga kelihatan, kecuali beberapa yang bertugas ke Pati.

ANGGOTA BARU : Sebanyak 14 orang abdi-dalem prajurit berseragam batik “Istana Mataram”, secara simbolis menerima paket daging kurban yang diserahkan KRMH Suryo Kusumo Wibowo di Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, Sabtu (7/6) siang tadi. Mereka adalah prajurit dari “seberang”, anggota baru prajurit Bebadan Kabinet 2004. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Rombongan sentana darah-dalem, sentana garap dan diikuti beberapa abdi-dalem garap, ditugaskan menghadiri ritual khol Pangeran Bebawa I di puncak bukit Morotoko, Desa Wateshaji, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati. Belasan orang utusan-dalem yang dipimpin KP Siswanto Adininingrat (Wakil Pengageng Sasana Wilapa), ditugaskan menghadiri ritual di makam itu.
Perjalanan serombongan utusan-dalem untuk meghadiri ritual di makam Pangeran Bebawa I yang dikelilingi hutan jati itu, merupakan acara ketiga Bebadan Kabinet 2004 Kraton Mataram Surakarta, Sabtu (7/6) siang tadi. Acara ini juga tampak dihadiri beberapa pengurus Pakasa cabang setempat, dan satu-satunya tamu Pakasa cabang yaitu rombongan dari Kudus.

Sikap solidaritas Pakasa Cabang Kudus terhadap cabang-cabang Pakasa tetangganya selama ini, memang patut diteladani. Karena, cabang yang dipimin KRRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonagoro ini terhitung paling rajin menghadiri undangan Pakasa “tetangga” yang sedang “punya hajad haul atau khol”, seperti yang digelar Pakasa Cabang Pati di Morotoko.

Namun sayang, di antara rombongan utusan Pakasa Canbang Kudus siang tadi ada yang mendapat halangan di jalan di wilayah Batangan, Pati. Anggota rombongan yang naik motor sendirian, yaitu RT Masrukin (50) tersenggol truk dalam perjalanan dari rumahnya di Kabupaten Rembang-Kudus-bukit Morotoko (Pati), yang membuatnya tak sadarkan diri dan dibawa ke Puskesmas.

SUASANA PENDAFTARAN : Suasana di sekitar meja tugas KRT Darpa Arwantodipuro di Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, adalah bagian dari suasana berlangsungnya pendaftaran nama para calon penerima paket daging kurban di hari raya Idul Adha, yang digelar Bebadan Kabinet 2004 Kraton Mataram Surakarta, Sabtu (7/6) siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Begitu kecelakaan terjadi, polisi langsung membawanya Puskesmas terdekat di batangan. Setelah dirujuk, santri saya lalu dibawa ke RSU Rembang. Rupanya, tulang bahu kanan yang sebelumnya retak karena kecelakaan, tadi kembali retak. Rombongan semobil 6 orang dari mengikuti khol, langsung menyusul ke RSU Rembang, saat kabar saya terima, korban langsung dipindah”.

“Saya sendiri tidak bisa ikut hadir, karena baru pemulihan setelah opname akibat jatuh dari lantai 2, beberapa hari lalu. Saya mengutus rombongan, di antaranya istri saya (RNgt Emmy Susilowati). La, RT Masrukin itu, juga menyusul. Tetapi dari Rembang kok ke Kudus dulu, tidak langsung ke makam Pangeran Bebawa I, mungkin kelelahan,” ujar KRRA Panembahan Didik. (won-i1)