Dalam Suasana Upacara Wisuda Purnawiyata Siswa
SURAKARTA, iMNews.id – Hujan yang lumayan deras, jatuh merata di Kota Surakarta dan sekitarnya sampai lebih dari 30 menit, Sabtu malam Minggu (13/8), merubah suasana yang dilanda hawa panas dalam beberapa minggu, menjadi terasa dingin, malam itu. Alunan suara koor para wisudawan atau purnawiyata siswa Sanggar Pasinaon Pambiwara Kraton Surakarta dan para tamu yang hadir di Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, menjadikan hawa dingin rintik-rintik hujan seakan menusuk tulang di saat KPH Raditya Lintang Sasangka memimpin panembarama melantunkan gending ‘’Santi Mulya’’ dan ‘’’Ketawang Barikan’’, malam itu.
Suasana “pasrah” dan “sumarah” terhadap keagungan Tuhan YME benar-benar terbangun malam itu, ketika Ketua Sanggar pasinaon Pambiwara itu mengajak semua yang hadir untuk “nembang” bersama atau “panembrama” dengan dua gending tersebut, sebagai bentuk doa “panyuwunan” kepada Allah SWT agar pandemi Corona yang masih melanda bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia, segera berakhir. Dua gending yang didendangkan bersama-sama dan diiringi orkestra gamelan secara “live” malam itu, benar-benar bisa membangun suasana hening, yang terasa sekali menuntun siapapun yang mendengarkan untuk berkonsentrasi penuh dalam doa.

Pidato laporan ketua sanggar yang diakhiri dengan mengajak menembangkan dua gending ciptaan dalang kondang Ki Nartosabdo asntara tahun 1960-70-an itu, sungguh jitu untuk menunjukkan kehebatan satu dia antara karya sastra produk peradaban Jawa yang bernafaskan “Ketuhanan” sekaligus menggugah rasa “Nasionalisme”, yang terwujud dalam format gending. Cuaca rintik hujan dan ruang Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, menjadi daya dukung yang luar biasa terbangunnya suasana hening dan transendental malam itu, walau inti acara sebenarnya adalah upacara wisuda terhadap 70-an siswa “babaran” atau angkatan 38 yang lulus atau purnawiyata dari Sanggar Pasinaon Pambiwara Kraton Mataram Surakarta.
Disaksikan GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku penasihat sanggar sekaligus Ketua Yayasan Pawiyatan Kabudayan Jawi Kraton Surakarta, GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani, KGPH Mangkubumi, KPH Edy Wirabhumi dan sejumlah sentana dan abdidalem garap, dilaporkan proses pembelajaran siswa angkatan 38 yang masih terkendala pandemi di tahun 2022 ini, tetapi akhirnya bisa selesai. Gusti Moeng selaku ketua yayasan yang juga Ketua LDA, memberi sambutan seusai menyerahkan sertifikat tanda kelulusan atau kekancingan, bergantian dengan pengalungan samir oleh KPH Edy Wirabhumi sebagai tanda wisuda. (won-i1)