Ketua Pakasa Pati Serahkan Songsong Simbol Uba-Rampe Kirab dan Ritual Khol
PATI, iMNews.id – Pelaksanaan event ritual haul atau khol para “Bupati Juwana” pada zaman Mataram Panembahan Senapati hingga Mataram Surakarta (1588-1945), yang digelar pamong makam para bupati di Astana Pajimatan Jatisari dan Yayasan Wirowikromo Juwana tahun 2025, Minggu (16/2) disebut kalangan panitia lebih meriah dibanding tahun lalu.
H Samudi Hadipuro selaku Ketua Yayasan Wirowikromo Juwana yang ikut turun ke jalan bergabung dengan peserta kirab dari Pakasa Cabang Kudus, adalah salah seorang yang menyebut sukses pelaksanaan kirab budaya event ritual itu. Selain jumlah pesertanya, jumlah warga pengunjung yang menyaksikan di sepanjang rute kirab dan di makam Jatisari lebih banyak tahun ini.

Menurut mereka, walau diganggu hujan beberapa menit, tetapi event ritual yang dimeriahkan berbagai pihak khususnya dari Pakasa Cabang Jepara dan Pakasa Cabang Kudus, nyaris tak menyurutkan warga yang menyaksikan. Hujan yang hanya sebentar itu, sempat menghentikan sebagian pesertanya, tetapi bagi Bregada Korsik Sura Praja Pakasa Jepara tetap jalan terus.
“Bagi Bregada Korsik Sura Praja dan Nguntara Praja Pakasa Jepara, hujan adalah berkah. Jadi, kontingen Korsik Drumband Jepara jalan terus. Hujan tidak masalah. Malah jadi berkah jika kami menjalankan ritual yang maknanya doa, tetapi tak terhindar dari hujan. Kalau ada properti drumband yang rusak, ya dibetulkan,” ujar KP Bambang S Adiningrat, siang tadi.
Dikatakan, Pakasa Jepara kemarin menurunkan bregada spiritual yang memperagakan para resi atau tokoh spiritual. Itu melukiskan masa lalu wilayah Jepara yang berlatar-belakang spiritual religi dan kebatinan. Tetapi bersamaan dengan itu, juga sudah disiapkan doa uba-rampe untuk “panyuwunan” supaya acara terhindar dari berbagai gangguan, termasuk hujan.
Sementara itu, dalam pelaksanaan upacara sebelum kirab dilepas, ada penyerahan songsong sebagai simbol uba-rampe kirab yang dilakukan KRAT Mulyadi Puspopustoko kepada petugas kirab. Doa untuk mengantar kirab juga dikumandangkan dari atas panggung, dan Ketua Pakasa Cabang Pati itu tampak mendampingi petugas yang memimpin doa.

Event ritual khol para “Bupati Juwana” pada era zaman Mataram hingga Mataram Surakarta di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati itu, adalah event spiritual religi untuk kesekian kali di tahun 2025 ini. Apalagi yang mendapat dukungan dari Pakasa cabang “tetangga dekat”, yaitu cabang Kudus dan cabang Jepara, seperti yang dilakukan Minggu, 16/2) lalu.
Sebelumnya, event ritual khol digelar para pamong makam, yayasan dan unsur pengurus Pakasa Cabang Pati di Desa Landoh, Kecamatan Kayen saat khol Syeh Jangkung/Saridin, kakak ipar Sultan Agung Prabu Hanyakrakusuma. Sebelum itu, juga khol Ki Ageng Bagus Kuncung di makam Desa Jatiroto, Kecamatan Kayen, yang dihadiri rombongan dari kraton dan dua Pakasa cabang itu.

Tak lama lagi, giliran Pakasa Cabang Kudus akan menggelar event ritual menyambut datangnya bulan Ramadhan yang diberi nama “Mapag Wulan Siyam”. Kirab yang akan didukung seribuan warga Pakasa yang juga santri dari tiga Majlis Taklim yang dipimpin KRRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonagoro itu, akan digelar di Desa Margorejo, Kecamatan Dawe.
Desa Margorejo adalah “markas kerja” Kafari Group, santri Majlis Taklim sekaligus pengurus Pakasa cabang yang akan mengelola kegiatamn kirab ritual “Mapag Wulan Siyam” itu, pada Minggu (23/2). KRRA Panembahan Didik Singonagoro (Ketua Pakasa Cabang Kudus) menyebutkan, pihaknya akan mengeluarkan semua pusaka simbol Pakasa Kudus, keris dan Alqur’an jumbo. (won-i1)