Pakasa Ngawi Bawa Empat Dhadhak-Merak, Pakasa Kudus Akhirnya Hadir Walau tak Ikut Kirab
JEPARA, iMNews.id – Sabtu siang (7/9) mulai pukul 13.00 WIB ini, pengurus Pakasa Cabang Jepara bersama beberapa elemen masyarakat setempat menggelar event kirab budaya “Grebeg Mulud Njeporonan #2” di tahun 2024 atau untuk kali kedua. Event untuk peringatan 490 tahun (Jawa) berdirinya Kabupaten Jepara itu, sebelumnya didahului ziarah makam 5 tokoh.
Rangkaian event tersebut, menurut KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Cabang Jepara), bahkan sudah dimulai dengan “napak tilas” yang dilakukan sejumlah orang pengurus dan warga utusan Pakasa Cabang Jepara di lima makam yang akan diziarahi bersama. Napak Tilas dan ziarah dilakukan Minggu (1/9) dipimpin abdi-dalem “Kanca Kaji”, RT Rasmaji.
“Napak tilas” dan ziarah dilakukan di makam Eyang Sentono di Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan. Tokoh ini adalah abdi-dalem pejabat pemerintah pada zaman Kraton Mataram di bawah pimpinan Sultan Agung, yang berjasa mendirikan Desa Sukodono. Berikut adalah makam Ratu Kalinyamat, selaku pendiri sekaligus Bupati pertama Kabupaten Jepara 490 tahun lalu.
Makam Ratu Kalinyamat di Desa Mantingan, Kecamatan Kalinyamatan, bersebelahan dengan makam suaminya, Pangeran Hadlirin Sultan yang berasal dari Kerajaan Samudra Pasai (Aceh). Urutan berikut, ziarah ke makam Eyang Suto Bondo, Desa Mlonggo, kompleks makam Bupati Adipati Tjitrasoma I-VII di Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan dan RT Cendhol (Desa Margoyoso).
Puncak dari rangkaian event “Grebeg Mulud Njeporonan 2024” itu, adalah kirab budaya yang digelar bersama sejumlah elemen lain hari ini, Sabtu (79) mulai pukul 13.00 WIB. Kirab dimulai dari Balai Desa Mantingan menuju Pendapa Kabupaten Jepara sejauh kurang-lebih 4 KM. Untuk menyemarakkan kirab ini, beberapa pengurus Pakasa cabang dari daerah lain diundang.
KRT Suyono Sastroredjo selaku Ketua Harian Pakasa Cabang Ngawi (Jatim) yang dimintai konfirmasi iMNews.id, siang tadi menyebutkan, rombongannya 50-an orang yang diangkut 3 mobil pribadi dan 2 minibus tiba di Padepokan Sanggar Loka Budaya, Desa Sukodono, pukul 11.00 WIB. Ada empat unit Reog khas Ponorogo yang dibawa untuk beraksi di sepanjang rute kirab.
Selain Pakasa Cabang Ngawi, ada beberapa Pakasa cabang lainnya yang diundang untuk bergabung dalam kirab siang ini. Yaitu Pakasa Cabang Pati, Kudus, Demak dan Pakasa Cabang Ponorogo (Jatim) yang menjadi markas Paguyuban Reog Katon Sumirat. KP MN Gendut Wreksodiningrat (Ketua Pakasa Ponorogo) mengaku hadir membawa 20-an orang tetapi “tanpa Reog”.
Pakasa Cabang Kudus yang dipimpin KRA Panembahan Didik “Alap-alap Gilingwesi” Hadinagoro yang semula belum bisa memutuskan akan hadir memenuhi undangan event “Grebeg Mulud Njeporonan”, akhirnya memutusukan hadir. Saat dihubungi iMNews.id dua hari lalu, dikatakan kemungkinan absen karena putri bungsunya sedang opname di rumah sakit karena tipus.
“La kok kemarin setelah mendengar ada undangan dari Pakasa Jepara yang mengadakan kirab, jadi nangis-nangis pengin pulang. Infusnya minta dicopot dan kemarin sore minta pulang. Karena, siang ini mau ikut rombongan Pakasa Kudus datang ke Jepara. Saya jadi heran. Tapi ya mudah-mudahan bisa jadi pendorong semangat untuk sembuh. Ini kami akan berangkat”.
KRA Panembahan Didik yang dimintai konfirmasi, Sabtu (7/9) pagi tadi menyebutkan, Pakasa Cabang Kudus hanya akan hadir serombongan 1 atau 2 mobil saja dan tidak akan mengikuti kirab. Karena, kalau ada yang ikut, putri bungsu bernama Rinjani Didik Pikanawan (11) pasti akan minta ikut, padahal penderita tipus dalam pemulihan tidak boleh banyak bergerak. (won-i1)