Siang Ini, Beberapa Pakasa Cabang Meriahkan Event Kirab Budaya “Grebeg Mulud Njeporonan”

  • Post author:
  • Post published:September 7, 2024
  • Post category:Budaya
  • Reading time:5 mins read
You are currently viewing Siang Ini, Beberapa Pakasa Cabang Meriahkan Event Kirab Budaya “Grebeg Mulud Njeporonan”
PESONA JEPARA : Penampilan para prajurit Bregada Nguntara Praja dan korp musik Bregada Sura Praja milik Pakasa Cabang Jepara, adalah pesona baru dan tersendiri yang khas, simbolik dan ikonik Kabupaten Jepara. Pesonanya akan mewarnai kirab event "Grebeg Mulud Njeporonan", Sabtu (7/9) siang ini, yang diinisiasi dan didukung penuh Pakasa Jepara. (foto : iMNews.id/Dok)

Pakasa Ngawi Bawa Empat Dhadhak-Merak, Pakasa Kudus Akhirnya Hadir Walau tak Ikut Kirab

JEPARA, iMNews.id – Sabtu siang (7/9) mulai pukul 13.00 WIB ini, pengurus Pakasa Cabang Jepara bersama beberapa elemen masyarakat setempat menggelar event kirab budaya “Grebeg Mulud Njeporonan #2” di tahun 2024 atau untuk kali kedua. Event untuk peringatan 490 tahun (Jawa) berdirinya Kabupaten Jepara itu, sebelumnya didahului ziarah makam 5 tokoh.

Rangkaian event tersebut, menurut KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Cabang Jepara), bahkan sudah dimulai dengan “napak tilas” yang dilakukan sejumlah orang pengurus dan warga utusan Pakasa Cabang Jepara di lima makam yang akan diziarahi bersama. Napak Tilas dan ziarah dilakukan Minggu (1/9) dipimpin abdi-dalem “Kanca Kaji”, RT Rasmaji.

MENANGIS MINTA IKUT : Gadis remaja Rinjani Didik Pikanawan (15) yang membawa “banner” bersama ibunda (pembawa songsong) itu, adalah putri bungsu KRA Panembahan Didik Gilingwesi. Dia menangis minta pulang dari rumah sakit yang merawatnya sebagai pasien penderita tipus, agar bisa ikut kirab budaya yang digelar Pakasa Jepara, Sabtu (7/9) siang ini. (foto : iMNews.id/Dok)

“Napak tilas” dan ziarah dilakukan di makam Eyang Sentono di Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan. Tokoh ini adalah abdi-dalem pejabat pemerintah pada zaman Kraton Mataram di bawah pimpinan Sultan Agung, yang berjasa mendirikan Desa Sukodono. Berikut adalah makam Ratu Kalinyamat, selaku pendiri sekaligus Bupati pertama Kabupaten Jepara 490 tahun lalu.

Makam Ratu Kalinyamat di Desa Mantingan, Kecamatan Kalinyamatan, bersebelahan dengan makam suaminya, Pangeran Hadlirin Sultan yang berasal dari Kerajaan Samudra Pasai (Aceh). Urutan berikut, ziarah ke makam Eyang Suto Bondo, Desa Mlonggo, kompleks makam Bupati Adipati Tjitrasoma I-VII di Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan dan RT Cendhol (Desa Margoyoso).

KATON SUMIRAT : Para seniman Reog anggota Paguyuban Katon Sumirat di bawah Pakasa Cabang Ponorogo (Jatim), memiliki kekuatan karakter dan kekhasan ikonik yang luar biasa. Rombongan mereka yang dibawa KP MN Gendut Wreksodiningrat (Ketua Pakasa Ponorogo) hadir di event “Grebeg Mulud Njeporonan” siang ini, walau tidak membawa reog. (foto : iMNews.id/Dok)

Puncak dari rangkaian event “Grebeg Mulud Njeporonan 2024” itu, adalah kirab budaya yang digelar bersama sejumlah elemen lain hari ini, Sabtu (79) mulai pukul 13.00 WIB. Kirab dimulai dari Balai Desa Mantingan menuju Pendapa Kabupaten Jepara sejauh kurang-lebih 4 KM. Untuk menyemarakkan kirab ini, beberapa pengurus Pakasa cabang dari daerah lain diundang.

KRT Suyono Sastroredjo selaku Ketua Harian Pakasa Cabang Ngawi (Jatim) yang dimintai konfirmasi iMNews.id, siang tadi menyebutkan, rombongannya 50-an orang yang diangkut 3 mobil pribadi dan 2 minibus tiba di Padepokan Sanggar Loka Budaya, Desa Sukodono, pukul 11.00 WIB. Ada empat unit Reog khas Ponorogo yang dibawa untuk beraksi di sepanjang rute kirab.

ANGGOTA PAGUYUBAN : Sejumlah seniman Reog dari 50-an rombongan yang dibawa KRT Suyono Sastroredjo (Ketua Harian Pakasa Cabang Ngawi), adalah anggota Paguyuban Reog Katon Sumirat. Mereka justru akan beraksi dengan empat Dhadhak-Merak yang dibawanya untuk menyemarakkan event “Grebeg Mulud Njeporonan” yang digelar Pakasa Jepara, siang ini. (foto : iMNews.id/Dok)

Selain Pakasa Cabang Ngawi, ada beberapa Pakasa cabang lainnya yang diundang untuk bergabung dalam kirab siang ini. Yaitu Pakasa Cabang Pati, Kudus, Demak dan Pakasa Cabang Ponorogo (Jatim) yang menjadi markas Paguyuban Reog Katon Sumirat. KP MN Gendut Wreksodiningrat (Ketua Pakasa Ponorogo) mengaku hadir membawa 20-an orang tetapi “tanpa Reog”.

Pakasa Cabang Kudus yang dipimpin KRA Panembahan Didik “Alap-alap Gilingwesi” Hadinagoro yang semula belum bisa memutuskan akan hadir memenuhi undangan event “Grebeg Mulud Njeporonan”, akhirnya memutusukan hadir. Saat dihubungi iMNews.id dua hari lalu, dikatakan kemungkinan absen karena putri bungsunya sedang opname di rumah sakit karena tipus.

ANGKUTAN KHUSUS : Empat Dhadhak-Merak yang dibawa rombongan Pakasa Cabang Ngawi untuk menyemarakkan event “Grebeg Mulud Njeporonan” yang digelar Pakasa Jepara, siang ini, harus diangkut dengan angkutan khusus seperti yang tampak di belakang MNg Mujiyono Hadi Prasetyo dan RT Eko Budi Adipuro ini. (foto : iMNews.id/Dok)

“La kok kemarin setelah mendengar ada undangan dari Pakasa Jepara yang mengadakan kirab, jadi nangis-nangis pengin pulang. Infusnya minta dicopot dan kemarin sore minta pulang. Karena, siang ini mau ikut rombongan Pakasa Kudus datang ke Jepara. Saya jadi heran. Tapi ya mudah-mudahan bisa jadi pendorong semangat untuk sembuh. Ini kami akan berangkat”.

KRA Panembahan Didik yang dimintai konfirmasi, Sabtu (7/9) pagi tadi menyebutkan, Pakasa Cabang Kudus hanya akan hadir serombongan 1 atau 2 mobil saja dan tidak akan mengikuti kirab. Karena, kalau ada yang ikut, putri bungsu bernama Rinjani Didik Pikanawan (11) pasti akan minta ikut, padahal penderita tipus dalam pemulihan tidak boleh banyak bergerak. (won-i1)