Minggu Besok, Kraton Gelar Rapat Koordinasi Pakasa Untuk Pisowanan Dua Ritual

  • Post author:
  • Post published:June 1, 2024
  • Post category:Regional
  • Reading time:6 mins read
You are currently viewing Minggu Besok, Kraton Gelar Rapat Koordinasi Pakasa Untuk Pisowanan Dua Ritual
MEMASANG PIN : KRMH Suryo Kusumo Wibowo mendapat tugas memasang Pin logo Kraton Mataram Surakarta di beskap yang dikenakan KRA Ir Agus Sudarmadi Wrekso Adiningrat, sebagai rangkaian upacara wisuda penyerahan partisara kekancingan berisi gelar kekerabatan yang digelar Bebadan Kabinet 2004 di gedhong Sasana Handrawina, Sabtu (1/6) siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Diadakan Sesudah Menerima Rombongan 60 Orang Tamu Gerakan Perempuan Bersanggul

SURAKARTA, iMNews.id – Minggu besok (2/5), Kraton Mataram Surakarta menggelar rapat koordinasi (rakor) pengurus Pakasa Punjer dengan utusan para pengurus Pakasa cabang dari berbagai daerah di Jateng dan Jatim. Rakor itu dimaksudkan membahas beberapa agenda penting, di antaranya untuk persiapan pisowanan dua upacara adat besar.

GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat (LDA) saat bertemu iMNews.id siang tadi menyebutkan, pisowanan terdekat yang akan digelar adalah ritual Garebeg Besar untuk memperingati hari besar Idhul Adha atau Idhul Qurban dan kirab pusaka menyambut datangnya Tahun Baru Jawa tepat di malam tanggal 1 Sura.

“Jadi akan ada pisowanan untuk dua upacara adat besar yang memerlukan peran warga Pakasa cabang. Yaitu Garebeg Besar untuk merayakan Idhul Adha dan kirab pusaka menyambut 1 Sura. Besok itu, ada rapat (rakor) bersama utusan pengurus Pakasa cabang. Dari 18 cabang yang sudah menyatakan bisa hadir, ada 70-an orang,” ujar Gusti Moeng saat menunggu tamunya, siang tadi.

SAJIAN SENI : Sajian seni tari “Srimpi Sangupati” (karya Sinuhun PB IV) menjadi hiburan pada jamuan yang digelar “Bebadan Kabinet 2004” pada upacara wisuda dua anggota kerabat masyarakat adat dari Malang Raya, yang digelar di “gedhong” Sasana Handrawina, Sabtu (1/6) siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Menurutnya, kegiatan rakor tersebut akan digelar mulai pukul 12.30 WIB, Minggu besok, atau setelah jajaran “Bebadan Kabinet 2004” yang dipimpinnya menerima rombongan 60-an orang tamu “Gerakan Perempuan Bersanggul”. Acara jamuan yang akan diisi “seseorah” tentang kepribadian wanita Jawa yang simbolnya berkebaya dan bersanggul itu, akan digelar di Sasana Handrawina.
Sementara itu, siang tadi mulai pukul 11.00 WIB jajaran “Bebadan Kabinet 2004” juga menggelar jamuan untuk rombongan tamu dari Koa Malang (Jatim) di “gedhong” Sasana Handrawina. Jamuan digelar setelah melangsungkan upacara wisuda kepada Ir Agus Sudarmadi MSc dan Eko Cahyo Nugroho yang menerima gelar kekerabatan dari Kraton Mataram Surakarta.

Ir Agus Sudarmadi adalah Kepala Bea Cukai Wilayah Malang yang menerima gelar kekerabatan Kangjeng Raden Arya (KRA) dan nama belakang “Wrekso Adiningrat”, hingga lengkapnya bernama KRA Ir Agus Sudarmadi Wrekso Adiningrat. Sedangkan stafnya yang bernama Eko Cahyo Nugroho, mendapatkan gelar Kangjeng Raden Tumenggung (KRT).

TAMPAK MENIKMATI : Rombongan kerabat “baru” anggota masyarakat adat dari Malang Raya, tampak menikmati sajian tari “Srimi Sangupati” seusai upacara wisuda penyerahan partisara kekancingan oleh Gusti Moeng selaku pimpinan “Bebadan Kabinet 2004” yang digelar “gedhong” Sasana Handrawina, Sabtu (1/6) siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Dalam sambutannya, GKR Wandansari Koes Moertiyah yang dikenal dengan sebutan Gusti Moeng menjelaskan situasi dan kondisi terakhir Kraton Mataram Surakarta, baik secara fisik maupun posisinya di tengah pergaulan di alam republik (NKRI). Termasuk posisi secara kelembagaan yang dikuatkan oleh keberadaan Lembaga Dewan Adat (LDA), dengan terbitnya keputusan MA.

Keberadaan LDA dan payung hukum berupa keputusan Mahkamah Agung (MA) No: 87/Pdt. G/2019/PN Skt (Ska-Red) yang ditetapkan Pengadilan Pengadilan Negeri Surakarta tanggal 29 Agustus 2022. Dengan hadirnya keputusan MA dan penetapan dari PN Surakarta itu, kraton memiliki payung hukum secara nasional dan internasional.

Selain itu, Gusti Moeng juga  menyebutkan bahwa kraton memiliki sejumlah lembaga yang aktivitasnya bergerak di bidang upaya pelestarian seni budaya Jawa yang bersumber dari kraton, yang diharapkan bisa menjaga kelangsungan Kraton Mataram Surakarta. Salah satunya, adalah Sanggar Pasinaon Pambiwara yang berdiri sejak tahun 1992 dan punya cabang di mana-mana.

FOTO BERSAMA : Jamuan upacara wisudan yang digelar “Bebadan Kabinet 2004” di “gedhong” Sasana Handrawina, Sabtu (1/6) siang tadi, ditutup dengan foto bersama antara Gusti Moeng dan tuan rumah, para penari dan dua abdi-dalem yang habis diwisuda. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Salah satu cabang atau ‘pang’-nya, untuk di wilayah Malang Raya, ada di Kecamatan Sumberpucung (Kabupaten Malang). Jadi, bagi masyarakat luas yang memiliki kesadaran ingin ikut melestarian seni budaya Jawa, salah satunya bisa melalui saluran itu. Yaitu Sanggar Pasinaon Pambiwara di cabang atau ‘pang-pang’ yang sudah ada,” tunjuk Gusti Moeng.

Dalam kesempatan itu, Pangarsa Yayasan Sanggar Pawiyatan Kabudaya Kraton Mataram Surakarta yang mengelola lembaga sanggar/pawiyatan tari, karawitan, pedalangan, pambiwara dan tata-busana/paes itu berharap, setelah diwisuda dua tokoh yang sudah menjadi bagian keluarga besar masyarakat adat kraton itu bisa menjalankan dharma-bhaktinya sesuai “gawa-gawene”.

“Sadaya abdi-dalem ingkang sampun dados keluarga besar masyarakar adat Kraton Mataram Surakarta, gadhah tanggel-jawab, inggih menika kersa ndherek nglestantunaken budaya Jawi ingkang asumber saking kraton. Nuhoni menapa ingkang sampun dados gawa-gawe, ingkang sampun kadhawuhaken lan badhe kadhawuhaken”, papar eks anggota DPR RI dua periode terpisah itu.

SAAT LEWAT : Dari kejauhan, sejumlah wisatawan yang berkunjung di Kraton Mataram Surakarta saat ada upacara wisuda di “gedhong” Sasana Handrawina, Sabtu (1/6) siang tadi, hanya bisa menyaksikan saat para penari “Srimpi Sangupati” berjalan lewat keluar dari pintu “gedhong” tempatnya bertugas. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Jamuan yang digelar untuk dua abdi-dalem yang baru saja diwisuda itu, diawali dengan doa wilujengan yang dipimpin abdi-dalem juru-suranata RT Irawan Wijaya Pujodipuro. Setelah itu dilanjutkan dengan upacara penyerahan partisara kekancingan berisi gelar kekerabatan oleh Gusti Moeng, dilanjutkan pengalungan samir oleh KPHA Sangkoyo Mangunkusumo.

Kepada dua kerabat dari Malang Raya itu, juga disematkan dua bros simbol Kraton Mataram Surakarta, masing-masing dilakukan KRMH Suryo Manikmoyo dan KRMH Suryo Kusumowibowo. Selain para sentana-dalem dan sentana-garap pejabat di jajaran “Bebadan Kabinet 2004”, tampak hadir GKR Timoer Rumbai, GRAy Ratih dan tiga generasi muda lainnya di antaranya BRAy Arum.

Sementara itu, tiga nama dari tiga pengurus Pakasa cabang, secara terpisah menyatakan kepada iMNews.id akan hadir mengikuti rapat di kraton, Minggu (2/6) besok. Mereka adalah KMAyT Eni Sendang (Bendahara Pakasa Cabang Magelang), KRAT Sukoco (Ketua Pakasa Cabang Nganjuk) dan KRT Kardiyanto Ciptonagoro (pengurus Pakasa Cabang Kudus). (won-i1).