Kalangan Pakasa Cabang Berbagai Daerah Bersiap Mengirim Utusan untuk “Ngalab Berkah”
SURAKARTA, iMNews.id – Agenda upacara adat hajad-dalem Malem Selikuran akan digelar Kraton Mataram Surakarta , Minggu (31/3). Seperti biasanya, ritual menyambut turunnya Wahyu Ilahi atau Lailathul Qadar itu digelar dengan prosesi membawa uba-rampe wilujengan dari kraton, mengelilingi Baluwarti dan menuju Masjid Agung.
“Dhawuh” untuk menggelar kegiatan ritual sudah dikeluarkan dari kantor Pengageng Sasana Wilapa yang ditandatangani GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku Pengageng. “Dhawuh” yang juga berarti undangan sowan, sudah disebar khususnya melalui WA grup dan sudah diterima berbagai elemen, termasuk Pakasa cabang.
“Betul. Dhawuh sudah disebar beberapa hari yang lalu. Tatacaranya relatif sama, tidak perubahan. Jadi, prosesinya berangkat pukul 20.00 WIB. Agar yang pada bertarwih sudah selesai. Termasuk kagungan-dalem Masjid Agung. Biar selesai tarwihnya, baru digunakan untuk wilujengan Malem Selikuran,” ujar KRMH Kusumo Wibowo.
Wakil Pengageng Sasana Prabu, KRMH Suryo Kusumo Wibowo yang dihubungi iMNews.id sore tadi menyebutkan, diperkirakan keseluruhan ada 500-an yang sowan dalam upacara adat hajad-dalem Malem Selikuran, Minggu (31/3). Termasuk di dalamnya, para abdi-dalem Pakasa cabang dari berbagai daerah.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pakasa cabang dari beberapa daerah seperti dari kawasan Gunung Muria, Ponorogo, Salatiga dan Sukoharjo kini menjadi andalan kraton saat menggelar upacara adat religi, karena memeiliki ketersediaan jumlah abdi-dalem ulama terutama “Kanca Kaji” yang memadai.
Misalnya dari Pakasa Cabang Kudus, Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara, dari tiga daerah ini memiliki lebih dari 50 abdi-dalem “Kanca Kaji. Tetapi khusus Pakasa Cabang Jepara, juga menyiapkan tenaga untuk bergabung dengan pasukan abdi-dalem “Semut Ireng” yang tugasnya mengusung uba-rampe wilujengan ke Masjid Agung.
KRMH Suyo Kusumo Wibowo sebagai koordinator lapangan (Korlap) prosesi ritual Malem Selikuran dan berbagai upacara adat lain di kraton, lebih lanjut menyebutkan, untuk keperluan upacara adat hajad-dalem Malem Selikuran tahun 2024 ini, pihaknya juga mendapat tugas untuk mengelola abdi-dalem “Pasukan Semut Ireng”.
Tugas yang didapat dari mengikuti rapat yang dipimpin Gusti Moeng (GKR Wandansari Koes Moertiyah-Red) selaku Pengageng Sasana Wilapa Pangarsa Lembaga Dewan Adat, menginventarisasi jumlah “Pasukan Semut Ireng” yang harus disediakan sebanyak 185 orang untuk mengusung uba-rampe wilujengan, Minggu malam (31/3) itu.
Dari jumlah itu terinci, abdi-dalem sejumlah 36 orang bertugas mengusung “Jodhang” berisi nasi sebanyak 6 buah, pembawa lentera atau “ting” 21 orang, 100 orang pembawa obor minyak, 20 orang pembawa dan “pengombyong ting” Sri Radya Laksana dan 8 orang pembawa “tumpeng sewu”.
“Rapat panitia Malem Selikuran yang dipimpin Gusti Wandan (Gusti Moeng-Red) tadi, tugas untuk saya, ya seperti itu. Tanggung jawab pengadaan abdi-dalem Semut Ireng yang mengusung uba-rampe wilujengan. Ada 185 orang. Secara keseluruhan, perkiraan yang sowan ada 50-an orang,” jelas KRMH Suryo Kusumo Wibowo.
Dia pernah menyebutkan, abdi-dalem “Pasukan Semut Ireng” telah mengalami penurun jumlah drastis akibat pandemi hampir tiga tahun dan “Bebadan Kabinet 2004” berada di luar kraton 2017-2022. Penurunan jumlah itu akibat rata-rata karena usia, tetapi tidak ada kesempatan untuk menyiapkan pengganti atau regenerasi.
Karena kondisi itu, dalam beberapa kali pelaksanaan ritual di kraton yaitu Malem Selikuran, Sekaten Garebeg Mulud, Garebeg Pasa dan Garebeg Besar tahun 2022 dan 2023, KRMH Suryo menyebutkan kekurangan pasukan “Semut Ireng”. Untuk menutup kekurangan itu, beberapa Pakasa cabang segera bisa mencukupi.
Di antara beberapa cabang yang sudah mendukung kekurangan Pasukan Semut Ireng itu, yaitu Pakasa Kabupaten Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar dan Pakasa Cabang Jepara. Untuk melancarkan tugas itu, KRA Bambang S Adiningrat selaku Ketua Pakasa Cabang Jepara menyatakan siap mendukung kebutuhan abdi-dalem “Semut Ireng”.
Di tempat terpisah, salah seorang sentana-dalem yang juga panitia “Malem Selikuran” menyebutkan, siang tadi panitia mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dari unsur kepolisian TNI, DLLAJ dan pamong kelurahan. Rapat dipimpin GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku Pengageng Sasana Wilapa.
Sementara itu, abdi-dalem prajurit sebagai elemen penting pendukung upacara adat yang dalam beberapa tahun setelah “Bebadan Kabinet 2004” kembali bekerja penuh di dalam kraton, hingga ritual “Malem Selikuran” tahun 2024 ini dilaksanakan, kemungkinan masih berjalan sendiri-sendiri.
“Kelihatannya, hanya prajurit yang di sini (di pihak Gusti Moeng-Red), yang dijadwalkan mendukung Malem Selikuran di sini. Karena, sampai sekarang tidak ada kabar koordinasi dengan penanggung-jawab prajurit di sana (di pihak Sinuhun-Red). Tetapi, nanti bagaimana, saya tidak tahu,” ujar KRT Darpo Arwantodipuro.
Staf kantor Pengageng Sasana Wilapa yang bertanggung-jawab secara administratif pengelolaan prajurit itu, saat dihubungi iMNews.id kemarin menyebutkan, sampai kemarin tidak ada kabar kabar koordinasi dilakukan dari pihak penanggung-jawab prajurit di pihak Sinuhun dengan dirinya.
Sementara itu, selain Pakasa Cabang Jepara yang sudah bersiap-siap untuk hdari dalam pisowanan dan mendukung prosesi Malem Selikuran, Pakasa Cabang Kudus dan Cabang Pati juga bersiap membawa abdi-dalem “Kanca Kaji”. Sementara, Pakasa Cabang Ngawi, Cabang Ponorogo dan Cabang Magelang juga akan hadir berombongan.
KRAT Suro Agul-agul (Wakil Ketua Pakasa Cabang Ponorogo) menyebutkan, cabangnya akan membawa 15-an anggota rombongan. Pakasa cabang ini belakangan juga banyak mendukung prajurit dalam berbagai upacara adat yang digelar kraton. Sementara, KRT Bagiyono Rumeksonagoro (Ketua Pakasa Magelang) juga akan hadir berombongan.
Kesiapan serupa juga dilakukan KRT Suyono Sastroredjo, Ketua Harian Pakasa cabang Ngawi yang dihubungi secara terpisah, kemarin. Menurutnya, Pakasa Ngawi akan hadir bersama 30-an rombongan. Animo abdi-dalem cabang yang ingin ikut Malem Selikuran sangat besar, tetapi baru sedikit yang punya beskap warna putih.
Di tempat terpisah, KRAT Seviola Ananda Reksobudoyo (Ketua Pakasa Cabang Trenggalek-Jatim) menyebutkan, cabangnya juga akan hadir mengikuti ritual Malem Selikuran. Tetapi, cabang yang memiliki “militansi” tinggi karena pengurus dan warganya didominasi usia muda itu, belum bisa menyebutkan jumlah anggota rombongannya. (won-i1).