Tiga Pakasa Cabang Kirim Utusan Abdi-Dalem “Kanca Kaji”
SURAKARTA, iMNews.id – Acara ritual religi khataman Alqur’an yang biasanya digelar Kraton Mataram Surakarta tiap “selapan” sekali yang jatuh pada hari “weton” tiap Rabu Pahing yang seharusnya Rabu malam (31/1), untuk kali ini digeser sehari ke Kamis Pon yang tepat tanggal 1 Februari, malam ini. Tempatnya, tetap di Bangsal Smarakata.
Menurut GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat, penggeseran itu disebabkan oleh pengaturan waktu yang bersamaan dengan persiapan upacara adat tingalan jumenengan Sinuhun Suryo Partono (PB XIII-Red) yang diagendakan berlangsung, Selasa Pon (6/2).
Khataman Alqur’an digeser ke hari Kamis Pon, malam ini, karena untuk persiapan ritual tingalan jumenengan, ada latihan tari Bedaya Ketawang setiap malam selama seminggu berturut-turut, tetapi terhalang hari Kamis (malam ini-Red) sebagai hari pantangan bagi kraton untuk menggelar kegiatan apapun selain kegiatan keagamaan.
Sebab itu, meski jadwal khataman Alqur’an sudah ditetapkan tiap weton Rabu Pahing, maka hari kemarin digunakan untuk latihan tari Bedaya Ketawang, dan sebagai penggantinya digeser ke hari Kamis (malam ini-Red) yang seharusnya kosong atau libur dari kegiatan apapaun terutama gelar latihan kesenian atau resepsi dan sejenisnya.
Latihan Bedaya Ketawang, akan berakhir Minggu 4/2, dan para penari memasuki masa “pingitan” atau dikarantina selama sehari semalam sampai Senin (5/2), dan baru tampil menyajikan tarian sakral Bedaya Ketawang, sebagai sajian tunggal upacara adat tingalan jumenengan, yang akan digelar “Bebadan Kabinet 2004” pada Selasa siang (6/2) di Pendapa Sasana Sewaka.
“Iya, kami Pakasa Cabang Jepara sudah mendapat timbalan untuk hadir dalam pisowanan itu (tingalan jumenengan-Red), Selasa (6/2). Kami akan mengambil cuti, agar bisa ikut sowan pada upacara tingalan jumenengan. Untuk utusan yang mengikuti khataman Alqur’an malam nanti, sudah berangkat pagi tadi,” ujar KRA Bambang S Adiningrat, menjawab pertanyaan iMNews.id, siang tadi.
Ketua Pakasa Cabang Jepara yang dimintai konfirmasi juga menjelaskan, utusan abdi-dalem “Kanca Kaji” Pakasa Jepara untuk mengikuti khataman Alqur’an malam ini, dipimpin RT Rasmaji. KRAT Mulyadi Puspopustoko selaku Ketua Pakasa Cabang Pati yang dihubungi terpisah menyebutkan, dirinya bersama 6 orang juga sudah berangkat untuk mengikuti khataman Alqur’an, malam ini.
“Untuk khataman Alqur’an, kami mengutus 6 orang. Tetapi untuk pisowanan tingalan jumenengan nanti, Pakasa Pati mungkin kurang dari jumlah itu,” tandas KRAT Mulyadi. Hal serupa juga diungkapkan KRA Panembahan Didik Gilingwesi Hadinagoro, yang terpaksa mengutus sekitar 6 orang abdi-dalem “Kanca Kaji” untuk mewakili hadir di khataman Alqur’an, malam ini.
Menurut “Plt” Ketua Pakasa Kudus itu, sedianya Pakasa cabang akan hadir berombongan lebih besar dan akan dipimpin sendiri ke kraton, malam ini. Begitu pula, untuk hadir pada pisowanan tingalan jumenengan, pihaknya juga sudah mempersiapkan tim anggota Pakasa yang akan diutus, termasuk dirinya selaku pimpinan rombongan.
“Tetapi, kemarin pagi sekitar pukul 03.00 WIB dinihari saya jatuh di kamar mandi. Untuk keluar dari kamar mandi, saya terpaksa diseret istri dan anak saya. Sekarang, saya hanya bisa tiduran. Karena, untuk duduk saja, sakitnya bukan main punggung saya, terutama di atas pantat,” ujar KRA Didik kemarin, yang mengaku akan berobat hari ini.
Sementara itu, Gusti Moeng juga menjelaskan, bahwa dirinya habis menerima kunjungan rombongan dari kantor Badan Arsip Nasional, siang tadi. Kedatangannya di kraton untuk melihat dari dekat tatalaksana dan tatakelola aset dokumen bersejarah yang mengisi perpustakaan Kraton Mataram Surakarta, Sasana Pustaka.
“Intinya, ya ingin mendengar penjelasan kami soal isi Sasana Pustaka dan cara pengelolaannya. Tadi dinilai, tatakelolanya sudah termasuk baik, memenuhi standar pengelolaan naskah kuno dan sebagainya. Tidak lama lagi, tim akan datang lagi untuk ikut membantu melengkapi sarana-sarana tatalaksana dan tatakelolanya,” ujar Gusti Moeng. (won-i1).