Pengurus Cabang Jepara Giliran Gelar Wilujengan Hari Jadi 92 Tahun Pakasa, Sabtu (2/12) Semalam

  • Post author:
  • Post published:December 3, 2023
  • Post category:Regional
  • Reading time:10 mins read
You are currently viewing Pengurus Cabang Jepara Giliran Gelar Wilujengan Hari Jadi 92 Tahun Pakasa, Sabtu (2/12) Semalam
MEMIMPIN DOA : Abdi-dalem "Kanca Kaji" yang merangkap jurusuranata, MNg Rasmaji Projo Susetyo, memimpin doa wilujengan peringatan hari ajdi ke-92 Pakasa yang digelar Pakasa Cabang Jepara di Padepokan Joglo Hadipuran, Sabtu malam (2/12). Tampak di dekatnya, KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa cabang). (foto : iMNews.id/dok)

Sekaligus Rapat Bahas Rencana Pelantikan Pengurus 16 Ancab

JEPARA, iMNews.id – Pengurus Pakasa Cabang Jepara menggelar doa wilujengan dan salat istigotsah peringatan Hari Jadi ke-92 Pakasa tahun 2023 di markas Pakasa cabang yang juga kediaman ketuanya, Padepokan Joglo Hadipuran di Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Sabtu malam (2/12).

Doa wilujengan yang diteruskan rapat rutin tiap Sabtu Pahing itu, diikuti 60-an orang yang hampir semuanya pengurus dan warga Pakasa cabang. MNg Rasmaji Projo Susetyo selaku anggota abdi-dalem “Kanca Kaji” Pakasa Jepara, memimpin doa istigotsah tersebut. Pakasa Jepara kini memiliki 8 abdi-dalem “Kanca Kaji” yang semuanya sudah diwisuda.

“Pakasa Jepara punya 8 orang sudah mendapatkan pengesahan sebagai abdi-dalem ulama termasuk ‘Kanca Kaji’ dari Lembaga Dewan Adat. Semuanya sudah diwisuda dan mendapat kekancingan (gelar kekerabatan-Red), saat peringatan Hari Jadi 92 Tahun Pakasa di Punjer (Kraton Mataram Surakarta-Red),” sebut KRA Bambang S Adiningrat menjawab iMNews.id, kemarin.

Ketua Pakasa Cabang Jepara yang juga Ketua Sanggar Seni Loka Budaya sekaligus pemilik Padepokan Joglo Hadipuran itu juga menambahkan, pengurus cabang sedang mengajukan kepada Pangarsa Pakasa Punjer untuk melantik dan menetapkan pengurus anak cabang (Ancab) Pakasa dari 16 kecamatan yang sudah terbentuk di seluruh Kabupaten Jepara.

SUDAH DIWISUDA : MNg Rasmaji Projo Susetyo yang sudah diwisuda sebagai abdi-dalem “Kanca Kaji” sekaligus abdi-dalem jurusuranata, tampak memimpin jalnnya doa wilujengan istigigotsah yang digelar Pakasa Cabang Jepara di Padepokan Joglo Hadipuran, Sabtu malam (2/12). (foto : iMNews.id/dok)

Beberapa hal itu, merupakan hasil pembahasan rapat Sabtu Pahing yang digelar setelah doa wilujengan istigotsah hari jadi Pakasa ke-92 selesai. Selain rencana pengesahan kepengurusan Pakasa di tiap-tiap kecamatan, di depan rapat pengurus juga dijelaskan terbentuknya abdi-dalem ulama di antaranya jurusuranata dan “Kanca kaji” yang jumlahnya 8 orang itu.

Abdi-dalem “Kanca Kaji” dibentuk atas permintaan jajaran “Bebadan Kabinet 2004” yang dipimpin GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, karena Kraton Mataram Surakarta sudah mendesak membutuhkan SDM di bidang itu untuk menjaga proses regenerasi. Elemen abdi-dalem jurusuranata dan “Kanca Kaji” jumlahnya tinggal sedikit, karena banyak yang meninggal.

Seperti diketahui, sejak Gusti Moeng kembali bekerja penuh di dalam kraton karena ada peristiwa “insiden Gusti Moeng kondur Ngedhaton” 17 Desember 2022, kegiatan spiritual religi berupa khataman Alqur’an diaktifkan kembali dan digelar tiap Rabu Kliwon di Bangsal Smarakata, bahkan sedikitnya dua kali pernah digelar di Bangsal Parasedya.

Saat diwawancarai iMNews.id sebelumnya, Gusti Moeng pernah menyebutkan, khataman Alqur’an di waktu dirinya masih usia SD masih rutin dilaksanakan, baik di dalam kraton maupun di kagungan-dalem Masjid Agung. Namun dalam perkembangannya, yang di dalam menjadi vakum lama karena proses regenerasi abdi-dalem ulama tidak jalan.

SEPAK-TERJANG : Sepak-terjang, reputasi dan dedikasi Pakasa Cabang Jepara di bawah kepemimpinan KRA Bambang S Adiningrat yang membawa warganya mengabdi untuk budaya Jawa dan Kraton Mataram Surakarta, sudah tidak diragukan lagi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Menurut Gusti Moeng, yang tidak berjalan alias “mandeg” tidak hanya tradisi spiritual religi khataman Alqur’an, kegiatan rutin di Masjid Pudyasana di wilayah pribadi Sinuhun Paku Buwana juga sudah lama tidak ada, apalagi setelah Sinuhun Suryo Partono menjalankan tahtanya karena “didekte” kelompok “destroyer” dari luar kraton mulai 2010.

Tradisi rutin yang berjalan di kagungan-dalem Masjid Agung untuk keperluan kraton tiap Rabu Kliwon itupun juga sudah lama berhenti. Selain kaderisasi abdi-dalem “Kanca Kaji” dan “Ketib” yang terputus akibat secara sepihak Masjid Agung “diambil-alih” Kemenag, juga karena pengurus rumah-tangga Masjid Agung berjalandi luar kepentingan kraton.

Sementara itu, proses regenerasi abdi-dalem ulama dalam intensitas tinggi sedang dilakukan Kraton Mataram Surakarta, sejak  Gusti Moeng memegang kendali penuh atas jalannya “Bebadan Kabinet 2004”. Pengkaderan abdi-dalem jurusuranata dan “Kanca Kaji” yang dibantu KRT Ahmad Faruq Reksobudoyo MFil-I, melibatkan Pakasa cabang yang banyak memiliki SDM bidang ini.

Karena itu, jalannya khataman Alqur’an yang berjalan hampir setahun dan semakin banyak mendapat dukungan ini, memiliki basis dukungan dari sejumlah kantong santri dan ulama, di antaranya cabang-cabang Pakasa dari wilayah Gunung Muria, yaitu Pati, Kudus dan kini menyusul Pakasa Cabang Jepara yang sudah memiliki 8 abdi-dalem “Kanca Kaji”

MEMPERKAYA WARNA : Kehadiran kontingen Pakasa Cabang Jepara di acara kirab peringatan Hari Jadi ke-92 Pakasa di tahun 2023 pada Minggu (26/11), benar-benar memperkaya warna seni budaya Kraton Mataram Surakarta. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Pakasa Cabang Jepara, juga antusias menerima panggilan tugas menyiapkan ‘Kanca Kaji’ ini. Setelah sudah siap 8 abdi-dalem Kanca Kaji, seterusnya tugas sowan ke kraton bisa digilir sesuai bidangnya. Karena, ada juga tugas ‘tugur’ yang perlu disiapkan abdi-dalem di luar itu, agar semua merasakan pengalaman bertugas di kraton,” ujar KRA Bambang S Adiningrat.

Menurutnya soal perlunya dibentuk abdi-dalem ulama yang di dalamnya ada abdi-dalem “Kanca Kaji” serta tujuan pembentukannya untuk mendukung kebutuhan kraton, juga dijelaskannya di dalam forum rapat. Selain itu, dalam sambutannya di forum rapat KRA Bambang juga menjelaskan beberapa hal lain yang penting untuk disampaikan kepada seluruh pengurus dan warga.

Beberapa hal lain itu, di antaranya adalah evaluasi kegiatan pengurus Pakasa cabang yang mengirimkan delegasi kontingen beranggotakan 150-an orang, untuk megikuti peringatan hari jadi ke-92 Pakasa di Kraton Mataram Surakarta, Minggu (26/11). Menurutnya, secara umum hari jadi yang digelar Pakasa Punjer sukses, lancar dan aman, begitu pula yang dialami Pakasa Jepara.

Seperti pernah disebutkan, Pakasa Cabang Jepara berharap agar penyelenggaraan peringatan hari jadi ke-93 di tahun 2024 mendatang, ada sesi acara berkeliling melihat isi museum dan beberapa bangunan di dalam kraton bagi para kontingen Pakasa cabang untuk melakukan.

KEKUATAN LEGITIMASI : Pengembangan Pakasa Cabang Jepara yang dilakukan ketuanya, KRA Bambang S Adiningrat dengan memperkuat Bregada Prajuritnya, banyak melibatkan kawula muda lokal yang tentu sangat futuristik dan potensial sebagai kekuatan legitimasi kraton yang dijadikan teladan. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Ini juga menjadi salah satu evaluasi kami. Karena, di antara warga Pakasa cabang, banyak yang belum pernah susunan bangunan di dalam kraton dan detailnya. Juga isi museum seperti apa?, banyak yang belum tahu. Mereka itu akan menjadi bagian pelestari budaya Jawa dan kraton. Seharusnya mereka mendapat bekal pengetahuan yang cukup tentang isi kraton,” harapnya.

Berkait urgensi pembekalan pengetahuan tentang budaya Jawa dan kraton bagi warga dan pengurus Pakasa cabang, KRA Bambang S Adiningrat berencana ingin mengajukan masukan dan permohonan kepada pengurus Pakasa Punjer. Setelah kelengkapan elemen Pakasa cabang sedikit demi sedikit terpenuhi, kemudian juga dijelaskan agenda-agenda kegiatan kraton yang harus diantisipasi.

Ketua cabang bahkan menegaskan, pihaknya sudah siap menerima dhawuh timbalan sowan mengikuti khataman Alqur’an, begitu pula berbagai acara di kraton yang harus didukung Pakasa Jepara. Kepada para pengurus dan anggotanya yang malam itu melanjutkan latihan karawitan atau “klenengan”, juga diingatkan untuk bersiap dan menjaga kesehatan karena musim hujan sudah tiba.

Dijelaskan pula, karena pihaknya akan meminta penetapan pengurus Pakasa Ancab di 16 kecamatan di Kabupaten Jepara kepada pengurus Punjer, pengurus cabang mengajukan 25 abdi-dalem untuk mendapatkan gelar kekerabatan. Mereka yang berasal dari 25 kecamatan itu, sudah diwisuda bersama 8 abdi-dalem ulama saat berlangsung peringatan hari jadi, Minggu (26/11) itu.

JUMLAH BANYAK : Pakasa Cabang Jepara yang baru berjalan di tahun ketiga ini, berkembang pesat dan sangat ideal, dengan jumlah anggota yang semakin meningkat, seiring lengkapnya pengurus Pakasa di tingkat anak cabang/kecamatan. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Organ inti pengurus anak cabang sudah disiapkan di antara 25 orang itu. Setelah itu biar berkembang melengkapi struktur kepengurusan masing-masing. Setidaknya, unsur ketua, sekretaris dan bendahara harus ada. Nanti tinggal dilengkapi seksi-seksi atau koordinator bidangnya. Tetapi khusus untuk para juru kunci, akan kami ajukan tahun depan,” sebut KRA Bambang.

Para juru kunci makam, menurut pengusaha mebel kayu jati ukir yang punya showroom di Jakarta dan Jepara itu, banyak dimiliki Pakasa Cabang jepara, karena di wilayah kabupaten ini banyak memiliki makam dan petilasan tokoh leluhur Dinasti Mataram. Setidaknya, ada makam Bupati Jepara pertama, yaitu Ratu Kalinyamat yang juru-kuncinya perlu diperhatikan.

Acara doa wilujengan peringatan hari jadi ke-92 Pakasa di tahun 2023 yang digelar Pakasa cabang Jepara, disebutkan hanya mengundang kalangan pengurus dan anggota saja. Untuk wilujengan kali pertama yang diserahkan kepada masing-masing cabang ini, pengurus cabang belum mengundang pihak lain di luar Pakasa, kecuali pengurus Pepadi Jepara karena juga pengurus Pakasa.

Dengan terbentuknya para pengurus Pakasa ancab di seluruh kecamatan yang berjumlah 16 di wilayah Kabupaten Jepara, berarti Pakasa Jepara merupakan cabang kedua yang akan memiliki kepengurus lengkap dari tingkat kabupaten hingga semu kecamatan. Sebelumnya Pakasa Cabang Ponorogo, yang sudah lebih dulu memiliki pengurus ancab di semua kecamatan yang jumlahnya 24. (won-i1).