Animo Para Siswa Sekolah Besar, Tetapi Terkendala Waktu Belajar
SURAKARTA, iMNews,id – Kalangan pengurus Pakasa cabang sudah menunggu kesempatan untuk mendapatkan sosialisasi tentang hal-ikhwal bela negara dan pembentukan komponen cadangan dari Kemenhan RI, seperti yang sudah diberitakan secara luas belum lama ini. Dari beberapa cabang Pakasa yang sudah membahas rencana itu, banyak yang animonya datang dari kalangan usia pelajar setingkat SMA atau mahasiswa, namun rata-rata terhalang masalah waktu apabila pelatihan dilakukan sampai beberapa hari.
“Dari beberapa kali pertemuan di antara pengurus Pakasa Cabang Jepara yang kami adakan, yang berminat ikut rata-rata malah usia pelajar dan mahasiswa. Tetapi mungkin karena kalau nanti saat pelatihan berlangsung beberapa hari dan terpaksa meninggalkan kegiatan sekolah, ini yang perlu dicarikan solusi. Kami sangat menunggu sosialisasinya, bagaimana kejelasan kegiatan bela negara dan pembentukan komcad ini,” jelas KRA Bambang Setiawan Adiningrat selaku Ketua Pakasa Cabang Jepara, saat dihubungi iMNews.id, kemarin.
Menurut pimpinan Sanggar Seni Loka Budaya Padepokan Joglo Hadipuran di Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara ini, animo ingin mengikuti pelatihan tentang bela negara itu juga datang dari kalangan warga Pakasa usia di atas 35 tahun. Tetapi rata-rata juga diungkapkan tentang kemungkinan harus meninggalkan pekerjaannya selama mengikuti pelatihan, bahkan beberapa hari dan meninggalkan keluarganya, karena rata-rata di atas usia itu sudah berkeluarga.
Seperti pernah diungkapkan KPH Edy Wirabhumi selaku Pangarsa Punjer Pakasa (iMNews.id, 22/11/2022), hasil kerjasamanya selaku Ketua Umum MAKN dengan Kemenhan RI dan beberapa organ angkatan di tubuh TNI serta sejumlah lembaga tinggi negara, diperoleh kesamaan pandangan untuk memperkuat ketahanan budaya yang menjadi modal ketahanan nasional. Setelah dilakukan kerjasama dan penandatanganan MoU, ditindaklanjuti dengan sosialisasi tentang bela negara yang mendasari pembentukan komponen cadangan (Komcad).
Hasil kerjasama antara MAKN dengan Kemenhan dan beberapa organ angkatan di tubuh TNI, BNPT, Kejagung RI, MK RI, DPD RI dan sebagainya, sosialisasi bela negara yang diakhiri dengan pembentukan Komcad, berlandasakan UU No 23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk pertahanan negara yang akan diberikan kepada kraton anggota MAKN dan FKIKN se-Nusantara. Masyarakat adat kraton anggota MAKN seperti Pakasa misalnya, dipandang sudah memiliki basis fundamental tentang ketahanan budaya, sehingga tinggal menambah pelatihan tentang materi bela negaranya untuk ketahanan nasional yang pembekalannya akan diberikan Kemenhan RI.
“Kami menyambut baik rencana itu. Tetapi kami menilai masih perlu dijelaskan lagi fungsi dan tujuan pelatihan ini, agar para pesertanya nanti paham betul apa yang menjadi hak dan kewajibannya sebagai seorang warga negara dalam rangkan pertahanan negara. Maka, kesempatan sosialisasi kami berharap bisa diberikan secara cukup. Kami sudah menginformasikan rencana ini dalam forum-forum rapat Pakasa Cabang gebang Tinatar. Tetapi, pengurus berahap terlebih dulu ada sosialisasi yang cukup, agar semua menjadi jelas,” harap KRRA MN Gendut Wreksodiningrat selaku Ketua Pakasa Cabang Ponorogo yang juga dikenal dengan nama Cabang Gebang Tinatar, saat dihubungi di tempat terpisah, kemarin.
Di tempat terpisah, KRAT Hendri Rosyad Reksodiningrat selaku pemerhati budaya Jawa dan kraton menyambut baik mendukung rencana pelatihan bela negara dan pembentukan Komcad yang akan dilakukan Kemenhan RI bersama organ tiga angkatan TNI dan sejumlah lembaga tinggi negara lainnya. Dalam urusan ketahanan budaya sebagai modal ketahanan nasional, Kraton Mataram Surakarta punya organisasi Pakasa di tingkat cabang yang sudah siap untuk kebutuhan Komcad, karena kecintaan budayanya sudah tidak perlu diragukan lagi sebagai landasan dan modal ketahanan nasional karena cinta jelas cinta Tanah Air (NKRI), cinta kebhinekaan, cinta Pancasila dan cinta UUD 45.
“Itu pandangan dan dukungan saya untuk rencana pembentukan Komcad yang melibatkan kalangan masyarakat adat anggota MAKN. Dari sisi lain, rencana kehadiran Kemenhan RI pak Prabowo Subiyanto di Hari Jadi 91 Pakasa nanti, tentu akan mengimbangi pak Sandiaga Uno selaku Kemenparekraf yang juga direncanakan akan hadir. Kalau ada tokoh lain dari unsur (parpol-Red) yang berbeda yang mau hadir, malah dipersilakan saja. Agar menghindari kesan-kesan yang bisa dikonotasikan kegiatan itu berbau politik. Tetapi saya yakin, KPH Edy Wirabhumi, Gusti Moeng (Ketua LDA) dan para pemimpin di barisan LDA sudah paham dan bisa menjauhkan kesan-kesan itu,” jelas KRAT Hendri yang dihubungi dari tempat terpisah siang tadi. (won-i1)