Angkatan yang Penuh Tantangan, Karena Berlangsung di Masa Pandemi
SOLO, iMNews.id – Setelah menempuh waktu belajar yang molor sampai 18 bulan, akhirnya 40-an siswa babaran (angkatan) 37 Sanggar Pasinaon Pambiwara Keraton Mataram Surakarta, menyelesaikan tugas belajarnya dan akan diwisuda. Para siswa yang seharusnya belajar pengetahuan tentang tatasusila, tatabasa, tatakrama dan sejarah serta budaya Jawa secara umum sesuai program kursus selama 8 bulan itu, terpaksa terganggu kegiatannya akibat pandemi Corona yang melanda dunia termasuk Nusantara, bersamaan dengan awal belajar-mengajar angkatan 37 di awal 2020 lalu.
‘’Para siswa babaran (angkatan) 37 ini menjadi babaran yang luar biasa. Karena mengalami situasi dan kondisi yang luar biasa (pandemi Corona). Proses belajarnya sampai 18 bulan. Itu saja masih beruntung, karena proses belajar-mengajar yang harus ditempuh, sangat sering mengalami kendala. Mengingat, para siswa itu rumahnya banyak yang di luar kota (Solo). Mereka kebanyakan sudah berkeluarga. Tetapi syukurlah alhamdullillah, akhirnya bisa selesai,’’ ujar KPH Raditya Lintang Sasangka selaku ketua Sanggar Pasinaon Pambiwara Keraton Mataram Surakarta, menjawab pertanyaan iMNews.id, kemarin.
Di tempat terpisah, KRRA Budayaningrat selaku dwija (guru) di Sanggar Pasinaon Pambiwara menyebutkan, pendaftaran angkatan 37 yang dibuka beberapa waktu mulai akhir 2019 sampai awal 2020, diperoleh sekitar 60-an siswa. Tetapi begitu proses belajar-mengajar dimulai diawal 2020, pandemi Corona mulai melanda Tanah Air, dan kegiatan belajar harus terhenti beberapa waktu, sambil menunggu ditemukannya format belajar sesuai prokes yang akhirnya mengikuti format belajar jarak-jauh secara daring (dalam jaringan).
Tetapi, karena proses belajar dengan format seperti itu membuat tidak semua siswa siap, maka banyak siswa yang terpaksa tidak bisa mengikuti. Meskipun ada berbagai hal lain yang menjadi faktor penyebabnya akibat pembatasan yang diberlakukan pemerintah selama pandemi.
‘’Mudah-mudahan, situasi dan kondisi segera pulih kembali. Dan, angkatan 38 yang sudah dibuka, bisa mendapat siswa dalam jumlah ideal seperti sebelum pandemi. Meskipun, proses belajar-mengajarnya nanti, tetap dalam pemberlakuan prokes yang ketat. Agar semua bisa berjalan lancar,’’ harap Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa SMA se-Jateng itu menambahkan.
Baik KPH Raditya maupun KRRA Budayaningrat menuturkan, upacara wisuda purna wiyata (akhir belajar) siswa babaran 37 ini, akan digelar di ndalem Kayonan, Baluwarti, Rabu malam ((17/11). Wisuda itu juga termasuk para siswa lulusan dari Sanggar Pasinaon Pambiwara cabang yang ada di beberapa daerah, seperti Semarang, Blitar, Tulungagung dan Malang. (won)