Upayakan Bantuan Kemen PUPR untuk Renovasi Keraton Surakarta
IMNEWS.ID – GERAKAN #Lestarikan Keraton yang ‘’dikobarkan’’ Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Mataram Surakarta pimpinan GKR Wandansari Koes Moeriyah dengan resik-resik lingkungan keraton mulai dari pintu masuk Gladag, menjelang Ramadan 2020, ternyata berlanjut. Seperti gayung-bersambut, gebrakan langkah untuk menyelamarkan keraton dari kehancuran itu, disambut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dengan upaya menginisiasi pelestariannya dalam bentuk bantuan renovasi.
Bantuan renovasi itu akan datang dari Kemen PUPR yang sebagian rencananya oleh utusan lembaga kementerian itu, saat mendampingi Wali Kota Gibran berkunjung di Keraton Mataram Surakarta, belum lama ini. Dan menjawab pertanyaan para wartawan, Wali Kota menyebutkan akan segera mengadakan rapat untuk membahas bantuan renovasi tersebut.

Menyikapi rencana itu, KRT Hendri Rosyad Wrekso Puspito sebagai salah seorang warga Kota Surakarta maupun sebagai pemerhati keraton dan budaya Jawa menyatakan gembira mendengar kabar itu. Dalam pandangannya, Wali Kota Solo dinilai tanggap atau peka membaca situasi, terlebih upaya penyelamatan dan pelestarian keraton telah diawali LDA Keraton Mataram Surakarta dengan gerakan kerja bhakti resik-resik lingkungan yang dilakukan dalam beberapa waktu menjelang ramadan 2021.
‘’Terus terang, saya mendengar kabar melalui medsos yang tersebar itu, hati saya gembira. Karena, pak Wali Kota sangat peka terhadap situasi dan kondisi keraton. Makanya saya sangat setuju kalau akan segera ditindaklanjuti dengan upaya merenovasi bangunan keraton yang rusak. Salut pada pak Wali Kota,’’ ucap KRT Hendri ketika dimintai tanggapannya oleh iMNews.id, kemarin.
Dalam pandangan pak Hendri, pemerintah melalui Wali Kota Solo dan Kemen PUPR sudah tepat secepatnya mengambil langkah menindaklanjuti apa yang sudah diberitakan berbagai media, khususnya tentang nasib dan kondisi Keraton Mataram Surakarta. Terlebih, upaya Kota Surakarta untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi yang melanda dalam 2 tahun ini, salah satu andalannya ada potensi pariwisata dan modal utamanya adalah wisata budaya dan sejarah yang didominasi keberadaan Keraton Mataram Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Namun diakui KRT Hendri, prosesnya memang tidak serta-merta berawal dari persoalan itu saja. Karena, sebelumnya sudah terdengar ada tawaran bantuan renovasi dari Presiden Jokowi, sebagai jawaban atas ‘’kesepakatan’’ yang diperoleh saat Presiden bertemu Gusti Moeng baik selaku Ketua LDA maupun selaku Sekjen FKIKN, bersama beberapa kakaknya di Istana Bogor, 2018/2019.

Bahkan, di antara proses yang lumayan panjang itu ada bagian penting sebagai rangkaian yang mendorong datangnya inisiasi untuk merenovasi keraton, yaitu kabar tentang penganugerahan gelar bangsawan kepada Wali Kota Gibran bersama seorang tokoh dari Jakarta, beberapa waktu sebelum Gibran bersama utusan Kemen PUPR ‘’sowan’’ ke keraton. Gelar sesebutan yang dianugerahkan kepada Wali Kota Gibran, menurut KRT Hendri adalah Kanjeng Pangeran (KP), seperti gelar yang pernah diberikan Sinuhun PB XII sebelum 2004 kepada Amin Rais (Ketua MPR RI), AM Fatwa (politisi PAN), Akbar Tanjung (politisi Golkar), waktu itu.
‘’Di sini, saya juga ikut bangga. Karena, gelar kebangsawanan (KP) yang diberikan keraton kepada Wali Kota Gibran dan seorang tokoh dari Jakarta, tahunnya sama dengan gelar KRT yang saya terima. Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan selamat kepada pak Wali Kota, atas diterimanya gelar Kanjeng Pangeran tersebut,’’ ungkap KRT Hendri. (Won Poerwono)