SOLO, iMNews.id – Pemkot Surakarta menganggap isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 tak lagi efektif diterapkan di Kota Solo.
Sebab metode pengendalian penularan virus Covid-19 itu kerap dilanggar warga. “Selama ini kasusnya menyebar karena ketidakdisiplinan warga yang diberi kesempatan untuk isolasi mandiri di rumah. Makanya kami menjaga agar jangan sampai mereka yang diisolasi mandiri lantas menulari warga yang lain,” terang Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19, Ahyani, usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Balai Kota, Senin (17/5).
Lantaran hal itu, Pemkot memutuskan untuk mengevaluasi ulang isolasi mandiri yang selama ini diberlakukan di Kota Bengawan. Berdasarkan data satgas, per 17 Mei terdapat 206 warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Akan kami evaluasi kembali. Prinsipnya isolasi mandiri tidak diperkenankan lagi. Kalau tempatnya tidak memungkinkan, warga yang terkonfirmasi positif dan berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) akan langsung dikirim ke Asrama Haji Donohudan.”
Kendati demikian Pemkot memberikan dispensasi bagi anak-anak di bawah 14 tahun. Mereka masih diperkenankan menjalani isolasi mandiri di rumah.
Adapun penjemputan dan pengantaran warga yang akan dikarantina di Donohudan tetap dilakukan petugas Puskesmas. “Yang diterima di sana juga harus didasarkan atas rekomendasi Puskesmas,” tandas Sekretaris Daerah (Sekda) Surakarta ini. (FP)