BANJARNEGARA, iMNews.id – Selama berlangsungnya pandemi Corona sejak awal 2020 hingga kini, banyak kegiatan yang masuk dalam agenda tahunan Dinas Pariwisata Pemkab Banjarnegara tidak bisa diwujudkan. Termasuk agenda kegiatan ritual Nyadran Gede yang di Makam Ki Ageng Giring di Desa Gumelem, Kecamatan Susukan dan Nyadran Gede di makam Syeh Abdulrachman atau Suan Kalijaga di Desa Glempang, Kecamatan Mandiraja, tidak bisa cair bahkan sampai tahun ini (2021).
”Jadi, yang masih bisa berjalan selama ini, termasuk di kompleks makam Adisara (makam Sunan Kalijaga) itu, semuanya dilaksanakan secara swadaya. Yang bisa diwujudkan atau cair, adalah anggaran tahun-tahun sebelum ada pandemi Corona. Tetapi yang jelas, walau biayanya swadaya, ritual di bulan Ruwah menyambut Ramadhan kemarin itu tetap terlaksana, dengan sangat sederhana,” ujar KRAT Eko Budianto Tirtonagoro selaku Ketua Pakasa Cabang Banjarnegara, menjawab pertanyaan iMNews.id, kemarin.
Penjelasan Ketua Pakasa Kabupaten Banjarnegara itu, sekaligus untuk menegaskan tertukarnya data informasi antara penyelenggaraan ritual Nyadran Gede di dua tempat itu, antara selama pandemi ketika pengurus Pakasa Cabang sudah terbentuk dan ketika sudah berjalan lima tahunan sebelum pandemi atau sebelum pengurus Pakasa terbentuk. Karena, justru sebelum ada pandemi, ritual digelar dengan bantuan APBD dan ketika berlangsung pandemi hingga kini, banyak anggaran dikosentrasikan untuk penanggulangan pandemi Covid 19.
Sementara itu, KRAT Eko berharap agar pandemi bisa segera berlalu dan semua kegiatan bisa digelar seperti sediakala, termasuk Nyadran Gede dan berbagai kegiatan Pakasa lainnya. Termasuk, beberapa kegiatan yang diagendakan bisa terwujud pada bulan Juli mendatang, di antaranya wisudan anggota Pakasa dan peresmian pengurus Pakasa Anak Cabang yang diharapkan menyusul terbentuk. (won)