iMNews.id – SEPENINGGAL Didi Prasetyo ”Kempot”, pasar musik berbahasa Jawa di Suriname dan juga Belanda sedang kosong atau tidak ada lagi produk lagu-lagu baru terutama yang bergenre keroncong dangdut (congdut) atau dangdut. Produk-produk lagu berbahasa Jawa yang muncul kira-kira dalam 8 bulan sejak Sang Pujangga Dangdut Jawa meninggal pada 5/5/20, belum banyak dikenal karena promonya nyaris tidak ada.
”Ya, sebenarnya produk lagu-lagu (single) baru banyak. Penyanyinya bervariasi dan banyak juga. Tetapi, rata-rata belum dikenal di Suriname dan juga Belanda. Karena promonya sangat minim,” ujar komponis congdut Andi bench press exercise consisting of two separate Zate (50), yang kini mempersiapkan sejumlah single dan duet lagu-lagu berbahasa Jawa untuk dipasarkan di dua negara itu, menjawab pertanyaan iMNews.Id yang menghubunginya, tadi siang.
Dikatakan, produk karya-karya baru yang jumlahnya banyak sebagai pengembangan dari yang sudah mendahului masuk Suriname dan Belanda, memang sangat minim promonya, oleh karena itu nyaris tidak muncul di negara pasar yang subur untuk berbagai produk seni yang berlabel Jawa itu. Karena, semua komponis, produser dan para penyanyinya, hanya mengandalkan medsos semisal youtube saja, tanpa mau promosi secara khusus yang dirancang dengan baik.
Berbeda dengan dirinya, menurut Andi Zate, sepeninggal Didi Kempot sudah disiapkan karya-karya produk baru yang dirancang dengan strategi promosi secara khusus di negara yang berpenduduk lebih 300 ribu jiwa keturunan Jawa, dari sekitar 2 juta warga bangsa di Amerika Selatan itu. Karena, hubungan dengan beberapa produser dan EO di Suriname dan Belanda, masih dipelihara baik hingga kini.
Di antara produser itu, ada Pat Amatmarwan, pemilik Music and Entertainment Production dan Radio-TV Garuda yang berkedudukan di ibukota Paramaribo, Suriname. Dua pihak itu yang selama ini masih aktif melakukan komunikasi dengan Andi Zate, untuk meneruskan kerjasama bisnis hiburan musik dan lagu-lagu Jawa di Suriname dan Belanda.
”Saya masih memelihara komunikasi dengan mereka. Setiap saat, mereka minta informasi soal perkembangan musik congdut Jawa pada saya. Itu sudah dilakukan sejak almarhum (Didi Kempot) kiprah di dua negara itu, sampai tutup usianya. Sekarang, saya sedang mempersiapkan beberapa produk untuk dipasarkan di sana,” ujar pemilik/pimpinan Management Relink 24T itu.
Produk yang akan segera memasuki promo di Suriname, adalah lagu congdut ”Rasah Dipikir”, dalam bentuk single oleh penyanyi asal Kertonatan, Kartasura, Sukoharjo (bukan-Colomadu/Karanganyar) Kiki Atrika, duet bersama Andi Zate, single berbahasa Suriname/Belanda dan lagu-lagu produk Band Jawa. Lagu perdana grup Band Jawa yang akan segera dilaunching, adalah ”Loro Tresno”, sebuah lagu yang sebelumnya dinyanyikan Safitri dalam single yang dipasarkan lebih setahun lalu. (won)