SOLO – smnusantara.com – Sejumlah Gereja Katolik menyelenggarakan Misa Malam Natal 2020 secara offline, Kamis (24/12). Umat yang mengikuti ibadah tersebut dibatasi dan harus menyesuaikan pembatasan jarak fisik yang diatur panitia.Ketua II Panitia Natal Gereja Santo Petrus Purwosari, Albertus Andriyanto, membeberkan jika Misa Malam Natal di lokasi tersebut hanya dikhususkan bagi umat gereja setempat.
“Kami sudah membagikan ID card wilayah untuk umat yang akan mengikuti misa. ID card itu harus dibawa oleh umat yang ikut misa. Kalau tidak bawa, ya tidak boleh mengikuti misa,” terang Albertus.Jumlah peserta ibadat pun dibatasi hanya sekitar 320 orang. “Biasanya gereja muat sampai 1.500 umat.”Pembatasan jumlah umat ini dimaksudkan agar physical distancing bisa diterapkan selama ibadat.
Konsekuensinya penyelenggaraan misa dibagi sejak Rabu-Jumat (23-25/12).”Durasi misa juga disingkat, dari yang biasanya sekitar 2,5 jam menjadi sekitar 1,5 jam, untuk menghindari kontak fisik,” urai Albertus.Fasilitas hand sanitizer pun disediakan panitia misa, untuk digunakan umat. Gereja juga menyediakan siaran langsung Misa Malam Natal melalui media sosial, untuk mengakomodasi umat yang tidak bisa mengikuti misa offline.Kebijakan yang sama juga diterapkan di Gereja Santo Paulus Kleca.
Sepekan laku, ID card bagi umat yang hendak mengikuti Misa Malam Natal offline sudah dibagikan panitia.”Jadi sudah didata, yang ikut misa harus bawa kartu. Kalau tidak bawa kartu, tidak bisa ikut misa. Umat luar paroki tidak bisa ikut misa,” kata Susilo, seksi keamanan gereja setempat. (FP)