Kirab Ritual Mapag Wulan Ruwah Ditiadakan, Diganti Bhakti Sosial
KUDUS, iMNews.id – Sehari sepulang dari mengikuti upacara wisuda karena mendapatkan kenaikan gelar kekerabatan di Kraton Mataram Surakarta (iMNews, 12/1), Kangjeng Raden Riya Arya (KRRA) Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonagoro langsung mengurus “PR”-nya. Senin (13/1) langsung menggelar rapat bersama pengurus, untuk membahas agenda kegiatan terdekat.
Agenda kegiatan yang paling dekat dipersiapkan, adalah kegiatan ritual “Mapag Wulan Ruwah” seperti yang sudah berjalan beberapa tahun sebelumnya dan diwarnai dengan kirab budaya. Namun, untuk tahun ini ritual itu hanya akan diwujudkan kenduri wilujengan di Sekretariat Pakasa Cabang Kudus dan kirab budaya diganti dengan bhakti sosial untuk warga kurang mampu.
![](https://imnews.id/wp-content/uploads/2025/01/14akudus2-won-slo.jpg)
“Untuk tahun ini, ritual ‘Mapag Wulan Ruwah’ tetap diadakan. Yang ditiadakan adalah kirab budayanya, tahun depan bisa duwujudkan kembali. Karena melihat situasi dan kondisinya yang kurang memungkinkan, dananya yang sedianya untuk kirab akan dialihkan untuk bhakti sosial. Untuk sedekah pada warga di sekitar kita yang kurang mampu,” ujar KRRA Panembahan Didik.
Ketua Pakasa Cabang Kudus yang dimintai konfirmasi iMNews.id siang tadi, lebih lanjut menjelaskan, agenda kegiatan terdekat Pakasa cabang adalah ritual menyambut datangnya bulan Ruwah atau Sya’ban. Ritual berupa doa, dzikir, tahlil disertai nyadran ke makam itu, juga dikemas dalam acara kirab budaya yang melibatkan warga Pakasa dalam jumlah banyak.
![](https://imnews.id/wp-content/uploads/2025/01/14akudus3-won-slo.jpg)
“Rapat pengurus kemarin, juga untuk mengirim doa menjelang 100 hari meninggalnya Nyi Ng Maya (pengurus Pakasa Kudus). Tetapi, sejak Senin pagi kami bekerjabhakti memasang papan nama Sekretariat Pakasa Cabang yang sudah jadi. Papan nama kami pasang di Majlis Taklim Alap-alap Gilingwesi (Desa Gondang Manis) yang kami jadikan sekretariat,” tambahnya.
Tak disebutkan KRRA Panembahan Didik secara jelas, tetapi dibenarkan bahwa kegiatan bhakti sosial membagi-bagikan sedekah kepada warga kurang mampu secara langsung dan melalui yayasan yang direncanakan, merupakan rasa syukurnya setelah mendapatkan kenaikan gelar kekerabatan. Selain itu disebutkan, semangatnya juga bertambah dalam pelestarian Budaya Jawa.
![](https://imnews.id/wp-content/uploads/2025/01/14akudus4-won-slo.jpg)
Salah satu agenda kegiatan pelestarian Budaya Jawa yang dipersiapkan untuk jangka menengah dan jangka panjang, adalah persiapan menggelar event ritual haul Kyai Glongsor yang diagendakan pada tanggal 27 Rejeb tahun 2026. Agenda kegiatan itu akan dirangkai dengan beberapa acara pemeriah, di antaranya kirab budaya yang melibatkan peserta dari berbagai elemen.
Seperti diketahui, Minggu (12/1) dirinya diundang untuk hadir pada upacara wisuda “sentana-dalem” yang digelar jajaran Bebadan Kabinet 2004 di Bangsal Sidikara atau Kasentanan. Ada 17 tokoh yang diwisuda siang itu (iMNews.id, 12/1), salah satunya adalah KRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Hadinagoro yang mendapat kenaikan gelar.
![](https://imnews.id/wp-content/uploads/2025/01/14akudus5-won-slo.jpg)
Kenaikan gelar Ketua Pakasa Cabang Kudus itu, selengkapnya menjadi KRRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonagoro yang masuk level “Sentana Riya Nginggil”. Upacara wisuda dipimpin putra mahkota KGPH Hangabehi dan disaksikan GKR Wandansari Koes Moertiyah (Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa LDA), yang juga memberi sambutan dalam kesempatan itu.
“Waktu pagi tadi saya mengamat-amati keris Bethok dari bahan batu, sambil menuntaskan pemasangan papan nama sekretariat Pakasa, kok kebetulan ada yang sesuai. Warangka keris itu diukir membentuk kepala burung yang bisa bermakna Alap-alap dan kepala Singa yang sesuai dengan nama saya sekarang Singonagoro,” ujar KRRA Panembahan Didik menjelaskan. (won-i1)