Putra Mahkota KGPH Hangabehi Hadiri Haul Kyai R Abdul Djalal I di Pesantren Kalioso

  • Post author:
  • Post published:October 16, 2023
  • Post category:Regional
  • Reading time:4 mins read
You are currently viewing Putra Mahkota KGPH Hangabehi Hadiri Haul Kyai R Abdul Djalal I di Pesantren Kalioso
PENYERAHAN SK : Penyerahan SK tugas sebagai pejabat Bupati Pajimatan Imogiri, dilakukan Gusti Moeng selaku Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat kepada KRMH Bimo Rantas Joyo Adilogo di pendapa Kadipaten Pajimatan Imogiri, Bantul, DIY, Minggu siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

KRMH Bimo Dilantik Menjadi Bupati Pajimatan Imogiri di Kompleks Kadipaten

IMOGIRI, iMNews.id – Putra mahkota KGPH Hangabehi menghadiri haul wafat Kyai R Abdul Djalal I atau Bagus Murtodjo yang masih trahdarah-dalem Sinuhun Hadi Prabu Hanyakrawati (Raja Mataram kedua), Jumat malam (13/10/2023). Kehadirannya yang dikawal KRMH Boby Suryo Manikmoyo dan sejumlah sentana-dalem, disambut sejumlah tokoh pesantren dan tokoh ulama setempat serta dihadiri seribuan jamaah yang mengikuti haul sekaligus menyambut Hari Santri Nasional.

Menurut KPP Nanang Soesilo Sindoeseno Tjokronagoro, salah seorang sentana-dalem yang juga masih trah-darah dalem dari tokoh  pendiri pesantren di Kalioso, Kecamatan Godangrejo, Kabupaten Karanganyar itu, beberapa desa di kawasan utara Kota Surakarta yang dekat dengan hutan lindung Krendhawahana itu, punya sejarah erat dengan Kraton Mataram Surakarta, Hutan Krendhawahana, menjadi pusat ritual wilujengan nagari Sesaji Mahesa Lawung, sedang hutan Jogopaten (Jagapaten-Red), punya kisah menakjubkan tentang Sinuhun PB IV yang tiba-tiba lenyap saat berburu, tetapi baru bisa ditemukan setelah Kyai R Abdul Djalal I “bertindak”.

DUA KEPERLUAN : Para abdi-dalem Astana Pajimatan Imogiri sedang berarak membawa uba-rampe nyekar/ziarah, dipimpin Gusti Moeng memasuki gapura menuju makam Sinuhun PB XII dan ibunda “Kangjeng Ratu Ageng”, PB X dan beberapa tokoh leluhur untuk dua keperluan, yaitu khol dan untuk pelantikan Bupati (baru) Pajimatan Imogiri, Minggu siang tadi.(foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Kisah yang saya terima dari kalangan pinisepuh seperti itu. Saya sebagai generasi muda, memang sulit menerima kisah itu. Tetapi, saya yakin bahwa para leluhur Mataram di masa lalu rata-rata memiliki kelebihan. Tetapi esensi yang lain yang harus saya ingat dan saya rawat, adalah ikatan tali silaturahmi antara para tokoh leluhur Dinasti Mataram yang pernah berjasa di sekitar Kalioso, hutan Jogopaten dan hutan Krendhawahana. Karena, nama-nama itu berkait erat dengan Sinuhun PB IV dan Kraton Mataram Surakarta. Saya juga kagum, karena lebih dari 1000 orang hadir di haul, Jumat malam itu,” ujar KGPH Hangabehi saat bertemu iMNews.id di makam Raja-raja Mataram di Astana Pajimatan Imogiri, Kasihan, Bantul, DIY, siang tadi.

Kehadiran putra mahkota KGPH Hangabehi di acara haul yang digelar Pesantren Kalioso, Jumat (13/10) malam, bersamaan dengan acara haul atau khol ke-41 wafat “Kangjeng Ratu Ageng” Pradapaningrum yang digelar di bangsal Smarakata. Karenanya, ritual khol itu terpaksa tak dihadiri KGPH Hangabehi sebagai cucu almarhumah yang lahir dari istri Sinuhun Suryo Partono (PB XIII). Yang hadir hanya 2 putri almarhumah yaitu Gusti Moeng dan Gusti Ayu, karena 3 anak perempuan lainnya sudah wafat, sedangkan 4 putra “Ibu Ageng” yang masih hidup yaitu Sinuhun Sryo Partono, KGPH Puger, KGPH Benowo dan KGPH Madu Kusumonagoro disebut Gusti Ayu “ketelisut”.

BERDIALOG SEGAR : Putra mahkota KGPH Hangabehi tampak berdialog ringan dan segar dengan salah seorang tokoh ulama saat menghadiri haul Kyai R Abdul Djalal, tokoh pendiri Desa Kalioso di pesantren setempat yang masuk wilayah Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jumat malam (13/10) itu. (foto : iMNews.id/dok)

Sementara itu, setelah menggelar khol “Kangjeng Ratu Ageng”, rombongan sekitar 7 mobil di tiga antaranya minibus dari kraton yang dipimpin GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng melakukan ziarah ke makam Raja-raja Mataram di Astana Pajimatan, Imogiri, Minggu siang tadi. Ziarah juga sekaligus dimaksudkan sebagai awal dari prosesi yang harus dilakukan kraton, untuk melantik/menetapkan KRMH Bimo Joyo Adilogo menjadi “Bupati Pajimatan Imogiri” yang baru, untuk menggantikan “Bupati” yang lama KPH Suryonagoro yang wafat di tahun 2019.

“Jadi, kekosongan jabatan yang cukup lama, sekarang sudah terisi. Karena, memang sudah harus diisi, agar Astana Pajimatan tidak berubah menjadi tempat ‘jag-jagan’ (pelehan-Red) oleh orang-orang yang tidak punya tatanan. Untuk itu, wayah-dalem KRMH Bimo Rantas Joyo Adilogo (47), kami percaya untuk ditetapkan/dilantik menjalankan tugas sebagai Bupati baru di sini. Saya minta, para abdi-dalem juru-kunci bisa bekerjasama dengan Bupati baru. Kepada KRMH Bimo, saya minta pengunjung dan tugas para penjaga ditertibkan,” pinta Gusti Moeng selaku Pengageng sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat saat berpidato dalam pelantikan yang digelar di Pendapa “Kadipaten” Imogiri, sing tadi. (won-i1).