Kondisi Fisik Lemah, Dikhawatirkan Sinuhun tak Kuat Duduk Terlalu lama

  • Post author:
  • Post published:January 19, 2023
  • Post category:Regional
  • Reading time:5 mins read
You are currently viewing Kondisi Fisik Lemah, Dikhawatirkan Sinuhun tak Kuat Duduk Terlalu lama
BERDISKUSI SANTAI : Karena "berkantor" secara sederhana di teras Nguntarasana, Gusti Moeng selaku Pengageng Sasana Wilapa bisa berdiskusi santai dengan kalangan kerabat, seperti yang dilakukan dengan KPP Wijoyo Adiningrat selaku Wakil Pengageng Mandra Budaya. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Saat Pisowanan Tingalan Jumenengan Perdana Setelah “Damai”

SURAKARTA, iMNews.id – Kondisi fisik Sinuhun PB XIII yang sudah lemah akibat gangguan stroke ringan sebelum 2017 ditambah usainya yang kini menginjak 75 tahun, dikhawatirkan tak akan kuat duduk lama di singgasana atau siniwaka di atas dampar di tengah pisowanan agung upacara adat tingalan jumenegandalem atau ulang tahun tahta ke-19 yang diagendakan pada 16 Februari nanti. Bila benar Sinuhun bisa hadir di tengah pisowanan agung, walau sebentar, itu merupakan kehadiran pertama dalam ritual tingalan jumenengan yang terjadi setelah lebih 5 tahun friksi terjadi dan dicapai “perdamaian” antara Sinuhun dan Gusti Moeng, 3 Januari 2023 lalu (iMNews, 3/1/2023).

“Kalau sekarang yang dikhawatirkan itu. Karena kesehatan dan usianya, Sinuhun kemungkinan tidak kuat duduk terlalu lama,” jelas Gusti Moeng saat menjawab pertanyaan iMNews.id tentang kemungkinan Sinuhun PB XIII tidak bisa hadir di tengah pisowanan agung tingalan jumenengan yang diagendakan, 16 Februari nanti. Pengegng Sasana Wilapa yang juga ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) itu ditemui saat “berkantor” di teras Nguntarasana, Rabu siang (18/1), bersama sejumlah sentana dalem dan pangeran sentana pejabat pengageng bebadan dan jajarannya, yang sama-sama duduk lesehan di atas tikar panjang, siang itu.

PROSES BERLANJUT : Proses rekonsiliasi antara Sinuhun PB XIII dengan Gusti Moeng berlanjut. Misalnya antara Sinuhun dengan anaknya tertua, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani dan putra mahkota tertua yang menggantikan namanya, KGPH Hangabehi, beberapa hari lalu, yang sebelumnya lebih memilih mengikuti Gusti Moeng. (foto : iMNews.id/dok)

Seperti pernah beberapa kali diberitakan media ini, begitu Gusti Moeng bisa masuk kembali ke kraton melalui “insiden Gusti Moeng kondur ngedhaton”, 17 Desember, ada proses ke arah rekonsiliasi sedang berjalan seiring dengan jalannya proses kerjabhakti resik-resik, penataan ulang dan renovasi skala kecil yang hingga kini masih berjalan. Sosok kerabat bernama RAy Herniati Ariana Munari ternyata menjadi figur yang mewujudkan rekonsiliasi antara Sinuhun PB XIII dan Gusti Moeng, lalu diikuti sejumlah tokoh di kedua belah pihak, yang diselingi dengan bersama-sama bertemu Wali Kota Gibran di Loji Gandrung, untuk membahas revitalisasi kraton.

Di depan Sinuhun dan Gusti Moeng serta beberapa saksi, Wali Kota menyampaikan rencana pemerintah pusat memberi bantuan renovasi kraton yang syaratnya terjadi rekonsiliasi antara Sinuhun dan Gusti Moeng, tetapi di kesempatan itu Gusti Moeng menceritakan sebelum 2017 sudah ada grand design yang disusun untuk revitalisasi total Kraton Mataram Surakarta. Karena syarat “perdamaian” sudah terwujud dan grand design revitalisasi sudah di tangan Kemen PUPR, maka disepakati revitalisasi yang dipilih untuk diajukan ke pemerintah pusat, tetapi baru bisa dianggarkan pada APBN 2024.

KUR’AN JAWI : Gusti Moeng menyerahkan Kur’an Jawi kepada wakil dari abdidalem pengurus masjid warga Pakasa Cabang Boyolali, yang semalam bertugas mengisi acara spiritual religi khataman Alqur’an di Bangsal Smarakata.(foto : iMNews.id/dok)

Mengenai agenda kegiatan yang paling dekat setelah “perdamaian” dicapai, adalah upacara adat tingalan jumenengan ke-19 Sinuhun PB XIII yang dijadwalkan akan digelar pada 16 Februari mendatang. Susunan panitia dan acara sudah beberapa kali dibahas saat Gusti Moeng bersama para sentanadalem dan pengageng bebadan sowan kepada Sinuhun, beberapa hari lalu. Persiapan untuk upacara adat perdana setelah “damai” itu juga terus dilakukan, termasuk renovasi skala kecil yang masih tampak di sejumlah titik, di antaranya jalan Supit Urang Kulon (barat) dan Wetan (timur), Bale Rata dan sebagainya.

Seperti yang sudah berlangsung sampai terhenti akibat insiden April 2017, sejak 2004 setiap digelar pisowanan agung tingalan jumenengan, selain kalangan kerabat sentana trah darahdalem semua Sinuhun yang pernah jumeneng di Mataram Surakarta dan abdidalem, warga Pakasa cabang dari berbagai kabupaten/kota juga diundang hadir. Semua abdidalem warga Pakasa cabang mendapat tempat yang penting di kraton, selain organisasi itu lahir dari kraton pada masa Sinuhun PB X, keberadaannya di tahun 2004 menjadi elemen penting pendukung jumenengnya KGPH Hangabehi sebagai Sinuhun PB XIII.

BERFOTO BERSAMA : Sehabis mengisi kegiatan khataman Alqur’an, para pengurus masjid warga Pakasa Cabang Boyolali berfoto bersama dengan Gusti Moeng di depan pintu masuk Kori Sri Manganti Lor, semalam.(foto : iMNews.id/dok)

Berbagai kegiatan berupa upacara adat di luar 9 ritual penting yang menjadi kalender event, juga mulai berjalan seperti sebelum 2017, meskipun belum terang-terangan bisa disaksikan publik secara luas sebagai objek kunjungan wisata. Yaitu, gladen tari Bedaya Ketawang yang akan digelar kali kedua setelah yang pertama 20 Desember 2022, yaitu pada Selasa Kliwon atau weton Anggara Kasih, 24 Januari mendatang. Ritual itu bersamaan dengan tradisi “ngesis wayang” yang akan digelar pada hari yang sama, di gedhong Sasana Handrawina.

Agenda kegiatan spiritual religi berupa khataman Alqur’an rutin tiap Rabu, semalam juga kembali digelar di Bangsal Smarakata yang dipimpin abdidalem Ketib dari kagungandalem Masjid Agung. Pada acara yang diinisiasi Gusti Moeng itu, menghadirkan abdidalem pengurus masjid warga Pakasa Cabang Boyolali sebanyak 30 orang. Kegiatan ini dulu dilakukan di Masjid Agung, tetapi untuk mengembalikan kewibawaaan dan kekuatan spiritual religi kraton, diadakan di Bangsal Smarakata, sejak Rabu pertama setelah Gusti Moeng bisa kembali masuk kraton. (won-i1)