Dipusatkan Di Pendapa Pagelaran, Pertengahan Desember
SURAKARTA, iMNews.id – Organisasi Paguyuban Kawula Kraton Surakarta (Pakasa) yang didirikan Sinuhun Paku Buwana (PB) X pada 29 November 1931, akan diperingati ulang tahunnya yang ke-91 dengan berbagai acara yang dipusatkan di Pendapa Pagelaran Kraton Mataram Surakarta yang diagendakan berlangsung pertengahan Desember tahun ini. Pengurus Pakasa Punjer (Pusat) siang tadi menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk membahas rencana hari jadi itu, yang diadakan di ndalem Kayonan, Baluwarti, Minggu siang tadi, mulai jam 12.00 hinggga pukul 15.30 WIB.
Rakor yang dipimpin langsung Pangarsa (Ketua) Punjer Pakasa, KPH Edy Wirabhumi, juga mendengarkan pesan dan masukan GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA), wadah seluruh elemen yang selama ini bernaung di bawah Kraton Mataram Surakarta. Selain itu, pengurus pusat Pakasa juga menampung usulan serta masukan dari para pengurus Pakasa cabang di sejumlah daerah kota/kabupaten yang tersebar di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).
Dalam pengantarnya, Pangarsa Pakasa Punjer, KPH Edy Wirabhumi menjelaskan soal rencana itu yang perlu didukung oleh semua pengurus Pakasa Cabang, termasuk membahas susunan dan jadwal acara hingga kegiatan sebagai pengisi acaranya. Di forum itu juga disampaikan, bahwa dalam waktu dekat Pakasa diharapkan bersiap untuk menjalankan sejumlah aktivitas yang menyangkut berbagai hal utamanya dalam menjaga keutuhan NKRI, keutuhan kebhienkaan bangsa, tegaknya UUD 45 dan Pancasila, karena MoU kerjasama sudah ditandatangani antara MAKN bersama sejumlah lembaga tinggi negara.
“Yang dengan TNI AD, AL dan AU sudah terwujud, tinggal pelaksanaan pelatihan komponen cadangan (Komcad) di markas yang sudah ditentukan tiga lembaga di tubuh TNI itu. Yang AD akan dilakukan di Bali. Yang TNI AU akan disediakan tempat di Bandung. Dan pembekalan soal AL, dipusatkan di Surabaya. Kerjasama belum dilakukan dengan Polri. Biar selesai masalanya dulu. Karena kini sedang menghadapi banyak masalah,” jelas KPH Edy dalam pengantar sambutannya.
Sesi usulan dan masukan dimanfaatkan para ketua Pakasa cabang seperti KRA MN Gendut Reksodiningrat (Ketua Pakasa Ponorogo-Jatim), KP Probonagoro (Ketua Pakasa Klaten), KRAT Ola (Pjs Ketua Pakasa Trenggalek-Jatim), KRT Sudarmo (Ketua Pakasa Wonbogiri), KRAT Sukoco (Ketua Pakasa Nganjuk), KRT Surojo (Ketua Pakasa Boyolali), KRT Rudy (Ketua Pakasa Cilacap) dan Dr Fatih sebagai utusan Pakasa Cabang Rembang. Ada sepuluhan pengurus Pakasa cabang yang hadir dan diwakili, sementara ada yang tidak mewakilkan sama sekali seperti Pakasa Cabang Sidoarjo (Jatim) yang dibekukan, Pakasa Magetan dan Pakasa Cabang Banjarnegara.
Banyak sekali usulan dan masukan yang di antaranya dari Pakasa Cabang Ponorogo, KRA MN Gendut mengusulkan diadakan pemecahan rekor MURI warga yang sedikitnya berjumlah seribu orang mengenakan seragam beskap kejawen komplet untuk mengisi acara pada agenda pelaksanaan Hari Jadi Pakasa yang ke-91. Usul itu ditanggapi positif oleh Ketua Pusat sekaligus kalangan pengurus Pakasa dari daerah lain, seperti pernyataan KP Probonagoro (Pakasa Klaten) yang sanggup mengirim 50 warga berbusana kejawen dari tiap Pakasa Anak Cabang, padahal di Kabupaten Klaten punya 23 kecamatan.
Pakasa Trenggalek menyatakan siap mengisi acara, yang antara lain akan mengumpulkan anggotanya yang rata-rata lulusan ISI Surakarta, karena sudah menyiapkan sebuah karya tari “Bedaya” garapan baru. Usulan itu langsung disambut baik oleh KPH Edy maupun Gusti Moeng selaku Ketua LDA maupun Sanggar Pawiyatan Beksa Kraton Mataram Surakarta. Mengenai upaya Pakasa Trenggalek yang hingga kini belum berhasil membina hubungan baik dengan Pemkab Tranggelak karena lebih condong berhubungan dengan Kraton Jogja, menurut KPH Edy tidak masalah, karena banyak pejabat (Bupati-Red) yang malah “suka keblasuk”.
Di tengah-tengah berlangsunya tanya-jawab, KPH Edy menyela untuk memberi kesempatan Gusti Moeng atau GKR Wandansari Koes Moertiyah untuk memotong nasi tumpeng selamatan weton kelahirannya Minggu Kliwon yang dijadikan jadwal bertemunya para pengurus Pakasa hingga kini. Potongan nasi tumpeng diberikan kepada pengurus Pakasa paling muda usianya, yaitu KRAT Ola (30-an) dan tertua usianya yaitu KP Probonagoro (80-an). Rakor Pakasa ditutup dengan foto bersama dengan 100-an pengurus yang hadir, yang terpaksa dilakukan di halaman pendapa ndalem Kayonan. (won/i1)