Taman Satwa Taru Jurug Kembali Dibuka untuk Umum

  • Post author:
  • Post published:February 10, 2021
  • Post category:Regional
  • Reading time:2 mins read

SOLO, iMNews.id – Usai ditutup selama sepekan lantaran meningkatnya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Solo, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) kembali dibuka untuk umum, Selasa (9/2).

Kebijakan ini disesuaikan dengan Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 067/295 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Surakarta, yang mengizinkan sebagian masyarakat mengunjungi kembali tempat wisata.

“Jadi destinasi wisata seperti TSTJ bisa menerima pengunjung lagi, yang berusia lima tahun ke atas. Kecuali ibu hamil dan lansia. Ini seperti kebijakan Oktober lalu, saat TSTJ kembali dibuka untuk umum setelah sebelumnya ditutup karena penetapan KLB Korona,” ungkap Dirut Perumda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, Selasa (9/2).

Bimo meyakinkan jika manajemen TSTJ siap mengoperasionalkan kembali tempat wisata tersebut, meski sempat ditutup selama sepekan. “Kami siap menerima pengunjung dengan baik, karena pada dasarnya TSTJ tetap menjalankan fungsi konservasi secara normal.”

Penerapan protokol kesehatan, terutama pembatasan jumlah pengunjung, yang sudah diberlakukan pengelola selama ini juga membantu operasional TSTJ.

“Ada batasan jumlah pengunjung, yakni 1.200 pada waktu yang sama. Jadi kalau sudah 1.200 orang, kami setop dulu. Kalau ada pengunjung yang keluar, baru pengunjung lainnya bisa masuk,” urai dia.

Hingga akhir bulan ini, manajemen akan mengevaluasi pembukaan kembali TSTJ tersebut. Jika dinilai lancar dan situasi memungkinkan, manajemen berencana membuka kembali sejumlah wahana permainan yang saat ini masih ditutup untuk umum.

Adapun terkait rencana merumahkan sebagian karyawan TSTJ, Bimo menegaskan jika ide tersebut batal seiring dibukanya kembali taman satwa.

Sekretaris Daerah (Sekda) Surakarta, Ahyani, menerangkan jika pembukaan kembali TSTJ dimaksudkan sebagai penyediaan ruang edukasi dan rekreasi selama berlangsungnya PPKM Mikro.

“Tentunya akan ada evaluasi perkembangan situasi, termasuk PPKM, setiap dua minggu. Kalau nantinya kasus Covid-19 kembali meningkat drastis, ya bukan tidak mungkin akan dipertimbangkan lagi operasionalnya,” tegas dia. (FP)