“Plt” Ketua Pakasa Kudus Berinisiatif Hadir, Bawa Rombongan 20 Orang Walau “tak Diundang”
PATI, iMNews.id – Setelah Pakasa Cabang Ponorogo (Jatim) menggelar peringatan HUT ke-7 Cabang “Gebang Tinatar” Kabupaten Ponrogo dan ke-92 Pakasa Punjer yang dirangkai dengan upacara wisuda abdi-dalem, Minggu (21/1), Selasa (23/1) siang ini giliran Pakasa Cabang Pati, tetangga dekat angggota “Tiga Serangkai” menggelar ritual haul wafat tokoh Syeh Jangkung.
Ritual haul tokoh leluhur Dinasti Mataram yang digelar di kompleks Astana Pajimatan Desa Landoh, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati siang tadi, dihadiri rombongan dari Kraton Mataram Surakarta. Tetapi tanpa disertai rombongan prajurit termasuk korsik drum-bandnya seperti yang biasa dilakukan di ritual haul Kyai Ageng Ngerang di Desa Trimulya, Kecamatan Juwana.
Rombongan sekitar 15 orang dari kraton dipimpin langsung GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, hadir siang tadi. Nama Gusti Moeng tercantum dalam brosur publikasi event ritual haul Syeh Jangkung atau (Kyai Ageng) Saridin, yang disebar sejak seminggu lalu. Tetapi tanpa foto seperti brosur publikasi event haul Ki Bagus Kuncung di Desa Jatiroro, Kayen, (18/1).

Ritual haul tokoh leluhur yang juga salah seorang anak tokoh Ki Ageng Pemanahan ini, adalah event kedua yang membuka tahun 2024 setelah ritual haul Ki Bagus Kuncung Haryo Mataram di Astana Pajimatan Desa Jatiroto, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati,
Kamis (11/1) yang dihadiri Gusti Moeng dan rombongan dari kraton tanpa prajurit korsik drumband (iMNews.id, 12/1 dan 13/1).
Untuk event ritual kali kedua yang digelar bersama pengurus Pakasa Cabang Pati ini, juga dihadiri rombongan warga Pakasa Cabang Kudus yang dipimpin “Plt” ketuanya, KRA Panembahan Didik Gilingwesi Hadinagoro dan utusan Pakasa Cabang Jepara sebanyak 70-an orang yang dipimpin KMT Susanti Purwahadiningrum.
KRA Panembahan Didik yang dimintai konfirmasi iMNews.id, pagi tadi menyebutkan, dirinya hadir membawa rombongan beranggotakan 20-an orang di acara ritual haul Syeh Jangkung di Desa Landoh, Kecamatan Kayen, siang tadi. Meskipun, tidak ada undangan secara khusus baik lisan maupun via surel dari panitia atau pengurus Pakasa cabang, untuk hadir di event ritual siang tadi.

“Baik waktu haul Ki Bagus Kuncung maupun Syeh Jangkung sekarang ini, Pakasa Cabang Kudus tidak mendapat undangan secara khusus dari panitia atau pengurus Pakasa cabang, seperti tahun-tahun lalu. Kami hanya menerima publikasi brosur yang dikirim lewat WA. Kami sendiri yang berinisiatif untuk hadir di haul Syeh Jangkung ini,” ujar KRA Panembahan Didik.
Dua event haul yang membuka kalender tahun 2024 ini, bagi Pakasa Cabang Kudus agak berbeda dari tahun lalu. Di tahun 2023 misalnya, ada utusan panitia dan Pakasa cabang yang datang ke Kudus menyampaikan undangan. Kemudian masih ditambah dengan telepon langsung. Tetapi, untuk kedua event itu hanya dikirimi brosur publikasi melalui WA, tanpa permintaan secara khusus.
“Untuk acara Ki Bagus Kuncung, saya mendapat kiriman brosur acaranya, tetapi saya masih ragu-ragu. Karena biasanya di tahun lalu, Kanjeng Mul (KRAT Mulyadi Puspopustoko-Ketua Pakasa Cabang Pati-Red) menyusuli atau mendahului dengan telepon. Atau biasanya malah datang ke Kudus bersama panitia atau pengurus Pakasa Cabang Pati menyampaikan undangan”.

“Yang sekarang ini kok tidak muncul sama sekali. Juga tidak ada utusannya yang datang. Maka, saat haul Ki Bagus Kuncung terpaksa saya lewatkan. Tetapi, untuk haul Syeh Jangkung ini, walau tidak ada undangan secara khusus, saya pengin datang bersama rombongan. Saya juga menunggu-nunggu kabar dari Kanjeng Mul,” jelas KRA Panembahan Didik, padi tadi.
Mungkin hanya mendapat pemberitahuan lewat WA berupa brosur publikasi, KRA Bambang S Adiningrat selaku Ketua Pakasa Cabang Jepara menyatakan mengirim utusan kira-kira 70-an orang yang dipimpin istrinya, KMT Susanti Purwahadiningrum. Dirinya tidak bisa ikut hadir, karena hari ini bukan hari libur baginya. Juga bagi warga Pakasa Kudus yang sedianya juga akan ikut hadir.
“Setelah mengirim utusan ke Pakasa Cabang Ponorogo, Minggu (21/1) kemarin, untuk menerima penghargaan, kami juga mengirim utusan ke ritual haul Syeh Jangkung, Pati. Kalau di Ponorogo kami utus 6 orang, sekarang ada 70-an orang, karena jaraknya dekat. Intinya, kami ingin mendukung event ritual itu sebagai sesama Pakasa cabang tetangga, agar sukses,” ujar KRA Bambang.

Sementara itu, KRA Panembahan Didik juga menyebutkan, Pakasa cabangnya yang bersiap-siap akan menggelar upacara pengukuhan pengurus Pakasa Cabang Kudus secara lengkap dan penuh, dalam waktu dekat. Selain itu, dirinya akan berkonsultasi dengan Pakasa Punjer dan Pangarsa Lembaga Dewan Adat, tentang keinginannya belajar di Sanggar Pasinaon Pambiwara.
Menurutnya, dirinya sangat berniat belajar tentang budaya Jawa selengkapnya yang bersumber dari Kraton Mataram Surakarta, termasuk sejarah Mataram khususnya Surakarta, sebagai bekal untuk mengedukasi kalangan pengurus dan warganya. Karena, edukasi tentang itu bisa dibarengkan saat dirinya mengajar para santri anggota tida majlis taklim yang dipimpinnya.
“Saya memang sudah berniat untuk ikut melestarikan budaya Jawa selengkap-lengkapnya dan sepenuhnya. Jadi, harus dimulai dari diri saya sendiri, harus tahu budaya Jawa dan kraton. Maka, saya harus lebih dulu belajar, agar tahu dan bisa menjawab dengan benar kalau ditanya. Karena, Ketua Pakasa pasti dianggap tahu segalanya dan menjadi tempat bertanya,” ujarnya. (won-i1).